LEBIH BERUSAHA
Jeano berjalan menuruni tangga dengan emosi, dia pikir dia siapa bisa ngatur gw seenaknya batin jeano
Langkah jeano terhenti saat melihat haekal sama marka berjalan bersama sambil bergandengan tangan
Pikiran nya berputar kembali saat melihat haekal menangis saat marka menolak makanan pemberian haekal mentah-mentah
Dan jeano bisa merasakan hal itu, dia sakit melihat tangis haekal. Apa naren juga rasain hal yang sama kayak haekal ya? Pikir nya
Jeano naik kembali ke atas, berjalan terburu entah mengapa dia takut memikirkan naren akan sakit hati sama sikap nya barusan
Saat sampai di rooftop naren masih duduk di tempat yang sama, kedua tangan nya menutup seluruh wajahnya
Kemungkinan pemuda itu menangis, jeano semakin merasa bersalah
Dia berjalan mendekati tubuh yang sesekali terdengar isakan, jeano menyentuh bahu naren membuat si empu menoleh
Benar tebakan jeano, naren menangis matanya sembab dengan bekas air mata dimana-mana
Jeano menghela nafas menghembuskan nya perlahan lalu berjongkok, tangan nya terulur menghapus air mata naren
Entah itu karna naluri nya atau karna rasa iba nya karna memikirkan rasa sakit haekal saat di perlakukan seperti ini
"Jangan atur gw na, gw paling ga suka smaa orang kayak gitu"
Dengan isakan yang masih tersisa naren mencoba menjawab, "maaf"
Manisnya, itu pikir jeano. Dia ga bisa di giniin, dia ga bisa tahan sama cowo manis kayak gini
Hidung yang memerah sama dengan pipinya, air mata yang masih membasahi wajahnya membuat itu semakin lucu
"Ano maaf"
Entah reflek atau apa, jeano membawa naren kedalam pelukan nya mencoba menenangkan kelinci manis itu
"Udah ya na, gw ingetin sekali lagi jangan pernah ngatur gw" Ucap nya mengelus pelan belakang kepala naren
Kali ini dia ngomong dengan nada lembut yang mungkin bisa diterima di hati
Naren mengangguk pelan, menghapus jejak air mata nya "maaf no, gw terlalu lancang sama hidup lo"
Jeano menarik kepala naren lagi ke pelukan nya, "iyah gw ngerti, semua orang juga pernah lakuin hal yang sama seperti yang lo lakuin, bahkan haekal juga pernah"
Naren mengangkat kepalanya lagi, "ekal pernah?" jeano mengangguk, "gimana reaksi kamu?"
Jeano memutar matanya melihat ke segala arah, "sama seperti barusan"
Jeano ga bohong, dia emang lakuin hal yang sama ke haekal saat anak itu mencoba mengatur hidupnya
Setau kalian jeano sangat menyayangi haekal bukan? Tapi se sayang apapun jeano sama orang , dia punya prinsip ga akan mengubah apapun dari dia untuk orang lain
Karna secara ga langsung, orang itu mencintai perubahan nya bukan dirinya
Sementara di kantin sekarang haekal lagi merhatiin setiap sendok yang masuk ke mulut marka