prologue

2K 144 6
                                    

hades memandangi pemuda dengan headphone putih tulang yang menggantung di leher nya.

selalu seperti ini dari beberapa hari yang lalu.

hades yang memandangi bagaimana senyuman manis tercipta dari belahan bibir si pemuda.

hades yang selalu memperhatikan lucu nya kepala itu mengangguk-angguk sebab tenggelam pada lagu yang terputar di headphone nya.

hades yang selalu mendengarkan nyanyian demi nyanyian yang dengan tak sadar nya terlontar dari bibir pemuda itu.

hades yang selalu melupakan cola saat memperhatikan si pemuda.

hades yang selalu memuji betapa manis nya wajah si pemuda.

hades yang selalu membantu si pemuda tanpa berani menunjukkan wujud nya secara langsung.

seperti saat ini, hades tengah memberikan seragam olahraga milik nya kepada si pemuda lewat perantara orang lain.

"juna, minta tolong ya jun." ucap hades ketika paper bag berisikan seragam itu sudah berganti ke tangan juna.

juna mengangguk. "yoi bang, tenang aja. kaya lagi sama siapa aja lo mah."

hades terkekeh mendengar nya, lalu menyuruh juna yang satu kelas dengan si pemuda itu segara memberikan titipan hades.

juna berjalan menjauhi tubuh hades, ia masuk ke dalam kelas nya yang sudah kosong karena sedang berganti pakaian olahraga. jam olahraga akan segera dimulai setelah jam istirahat berakhir.

juna menepuk pundak pemuda itu yang tampak lesu karena seragam olahraga nya tak ia bawa.

"tin, justin."

pemuda yang bernama justin itu menoleh mendapati keberadaan juna di samping nya. headphone yang sedari tadi menempel pada kedua telinga nya justin lepas.

"kenapa?"

juna menyodorkan paper bag di tangan nya. "nih seragam olahraga, dipake."

terlihat dahi justin mengkerut. "terus lo gimana? lo gak ikut olahraga dong?"

juna terkekeh pelan. "kata siapa? ya gue ikut juga lah. makanya ini cepet ambil terus kita ke toilet buat ganti baju."

"bukannya setiap murid cuma punya satu seragam olahraga ya? terus lo pake seragam siapa?"

"ya seragam punya gue lah. emang gue bilang itu yang di paper bag tuh seragam punya gue? engga kan." ujar juna.

"terus punya siapa?" tanya justin yang sudah memegang paper bag yang juna berikan.

"punya orang. dah yuk! ganti baju." juna menggeret lengan justin yang masih mematung.

kedua nya berjalan beriringan menuju toilet. sampai di toilet juna melihat eksistensi keberadaan hades yang sedang mencuci tangan nya.

juna menepuk bahu hades. "udah ya bro."

hades menoleh ke arah justin yang mematung di belakang juna, terlihat kedua tangan itu memegang tali paper bag yang ia titipkan juna tadi.

"oke, makasih ya jun. gue duluan." ia menepuk pundak juna dua kali, berpamitan.

hades tersenyum kecil saat melewati justin. justin yang di senyumi seperti itu pun ikut tersenyum manis kepada hades.

mau semanis apapun jalan percintaan seseorang itu pasti ada sisi pahit yang mau tak mau harus di terima.

hades yang terlalu pecundang untuk menyatakan perasaan nya kepada justin. maka dari itu, hades hanya dapat melihat justin dari kejauhan.

hades mencintai dalam diam.

bukan tanpa alasan, hades tak menyatakan perasaan nya itu karena...

"JUSTIN!! JUSTIN!" seorang perempuan berlari dengan sebotol air mineral dingin di tangan nya, berlari dari arah kantin ke arah lapangan yang terdapat sekumpulan murid dengan seragam olahraga.

justin menoleh ke arah perempuan itu, terlihat sebuah senyuman terukir hanya melihat sang kekasih. "iyaa??"

perempuan itu menyerahkan air mineral yang tadi ia beli ke arah justin. "buat kamu, mau olahraga kan? biar engga dehidrasi.."

justin mengangguk menerima sebotol air itu, tangan nya yang lain ia gunakan untuk menepuk pucuk kepala si perempuan pujaan nya.

justin mendekatkan kepala nya ke arah pucuk kepala si perempuan, dengan lembut ia mencium pucuk kepala itu sayang. "iya, makasih ya sayang. aku ngumpul ke yang lain dulu."

"kamu ke kelas gih, belajar sana." perempuan itu mengangguk semangat.

Kedua tangan nya mengepal ke atas. "semangat ya pacar nya lizi yang ganteng!" ucap nya dengan intonasi ceria.

"makasih, kamu juga semangat ya. semangat belajar pacar nya justin!" justin ikut menyemangati.

lizi tertawa lucu melihat ke arah justin. Dia berjalan sambil menggoyangkan tangan kanan nya ke arah justin, yang juga di ikuti oleh justin. acara dadah-dadah sepasang kekasih.

juna melihat kejadian romantis sepasang kekasih itu sedari awal, ia menyadari bahwa hades juga ikut melihat kejadian itu dari arah lantai atas, di depan ruangan osis.

juna melirik ke arah teman nya di atas, yang di lirik pun melirik balik.

hades terkekeh melihat raut wajah juna yang tampak khawatir.

ia memperlihatkan ibu jari nya ke juna, menandakan bahwa dirinya tidak apa-apa. lalu dirinya mengepalkan tangan nya ke atas, gaya yang sama seperti yang sepasang kekasih itu lakukan.

lalu seperti orang gila dirinya kembali tertawa, tawa lemah yang terlihat memprihatinkan. hades masuk ke ruang osis, menyibukkan diri bersama teman satu organisasi nya.

ya, hades menjadi pecundang karena justin sudah memiliki kekasih.

hades cukup sadar diri untuk tidak merusak hubungan manis kedua remaja itu.

lagi pula, hades tau jika cinta tak harus mendapatkan nya.

cinta tidak selama nya indah.

prologue end.

cola ; hjwTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang