1O

329 42 4
                                    

hades terbangun, cahaya yang mengintip dibalik tirai putih itu mengusik tidur.

ingin sekali dirinya merenggangkan tubuh nya yang terasa amat sangat pegal, namun itu semua urung dia lakukan saat melihat satu tangan menimpa perut nya ㅡmemeluk atau mungkin menahan nya.

itu justin.

pemuda yang tengah tertidur menyamping dengan tangan kiri yang menggenggam lengan hades, dan tangan kanan yang memeluk perut nya. oh! jangan lupa kan wajah merah yang mendusel ke tubuh yang lebih tua.

lucu, tapi ini pegal sekali.

'semalem gue tidur sambil duduk?' pikirnya.

hades sedikit menunduk, melihat bagaimana raut tak nyaman milik justin terpampang dengan plester di dahi nya.

tangan kiri yang terbebas ia gunakan untuk mengusap keringat yang berada di pelipis justin, sesekali juga ia mengelus surai nya.

entahlah, mengusak serta mengelus surai halus milik justin itu terasa sangat menyenangkan bagi nya.

bagimana rasa saat rambut halus milik justin itu menyapa telapak nya, apalagi saat bau wangi shampo milik justin yang tertinggal, membuat hades ingin sekali memainkan surai itu setiap saat.

sayang nya, acara memandangi justin itu tak berjalan lama sebab suara pintu yang terbuka membuat fokus hades langsung berpindah.

mata nya membola kala menyadari ternyata ada orang lain di sini selain dirinya dan justin.

oh tunggu! pemuda yang membuka pintu kamar itu terlihat mirip dengan justin.

pemuda itu melangkah masuk, mendekati keduanya. "gue joe, kakaknya justin."

yang bernama joe itu meletakkan satu penampan berisi dua bubur ayam yang dibawa nya, "ini buat lo sama si adek."

kemudian berjalan menuju tirai, membukanya dengan lebar, membuat hades sedikit menyipitkan pandangan.

"tadi malem pas gue pulang, gue cek kamar adek karena di depan ada mobil lain. pas buka pintu ternyata lo udah tidur bareng adek, si adek kebangun, mungkin karena suara pintu.."

"..dia nangis pas gue mau bangunin lo buat pulang, jadi gak gue bangunin deh. btw, nama lo siapa?" pandangan kedua nya bertemu.

hades sedikit termenung, nyawa nya belum sepenuh nya terkumpul. "saya hades, kak."

joe tersenyum penuh arti, kepala itu mengangguk-angguk. "lo pacar nya si adek?"

lantas hades langsung menggeleng, "bukan kak, saya cuma temen nya justin."

"oh, yaudah. itu adek tolong bangunin terus suruh sarapan, abis itu obat nya disuruh minum. lo juga jangan lupa sarapan, udah gue siapin tuh."

hades mengangguk, dirinya tersenyum. "makasih kak."

"anytime, lain kali sama gue gak usah kaku-kaku banget ya, hades." ucap joe sebelum menutup pintu kamar justin.

hades menghembuskan napas nya lega, gila sekali aura orang tadi, rasanya mata tajam itu dapat membelah hades kapan saja.

ah, tampang keduanya juga dilihat-lihat sangat amat mirip. mungkin yang hades lihat waktu di depan rumah arjun itu kak joe, bukan justin.

wajah nya mirip, namun terpaut usia yang cukup jauh. jelas.

dibandingkan dengan dirinya dan wannath yang termasuk anak kembar pun itu tak seberapa, ia dan wannath bahkan hanya dapat dikatakan mirip saat di beberapa sisi tertentu.

entah karena justin dan joe memiliki gen yang sama kuat nya.

bodo amat! yang penting justin lucu!

hades tersenyum membandingkan kedua mata kak joe dengan justin, mata keduanya terlihat sama-sama seperti serigala.

cola ; hjwTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang