"aduhhh, juna gue harus gimana?" hades bertanya dengan frustasi, dirinya masih belum diam dari acara bergulingan di lantai.
juna menghela nafas nya lelah, tadi hades bercerita tentang dirinya yang tak sengaja kelepasan membentak justin, pemuda april itu tengah merasa bersalah sekarang.
"lo tau gak sih bang? justin kemarin tangan nya sampai luka tau." hades meringis mendengar nya.
"gara-gara beling ya?"
"ya lo pikir sendiri coba." juna menjawab dengan fokus yang masih bertahan pada benda persegi panjang yang menampilkan salah satu karakter game.
hades terdiam menatap langit-langit kamar nya, pikiran nya tenggelam pada seorang pemuda dengan kulit tan yang berhasil memporakporandakan kewarasan nya.
"emang nya lo cinta nya sama siapa sih bang? heran gue."
"justin."
juna menoleh, "terus waktu justin gak sengaja numpahin susu nya kok lo bentak dia?"
"jangan-jangan lo masih cinta sama mantan lo ya?" tanya juna penuh selidik.
hades menggeleng pelan, "gue gak tau juna, gue reflek gitu."
"reflek lo jelek bener, bang." juna kembali beralih ke ponsel nya.
hades mengiyakan perkataan juna, reflek nya ketika panik memang sangat tidak bagus.
"minta maaf sana."
"minta maaf nya gimana?"
"tanya mbah gugel gampang!"
hades dengan bodoh nya mengikuti saran juna untuk bertanya pada salah satu aplikasi yang digadang-gadang memiliki segala jawaban di sana. google.
"goblok ah lo, ajak ketemuan kek bang." ucap juna yang sudah sedikit muak.
"ngajak nya gimana?"
juna menoleh kearah yang lebih tua, "ya lo chat lah! ajakin ketemuan, ayo ketemu! gitu."
"tapi nanti Justin gamau gimana?"
"yaudah, pasrah." hades mengurungkan niat nya untuk mengirim pesan ke justin. "ih chat bang! kok gak jadi!"
"mana sini hp lo, gue yang chat!" juna merebut ponsel hitam milik hades, membuka ruang obrolan pemuda tersebut dengan justin.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
juna melempar kembali ponsel itu ke pemilik nya, hades menangkap benda pipih tersebut dengan cekatan.
"dah tuh, cepet temuin sana." hades mengangguk, tapi sesaat sebelum dirinya membuka pintu kamar milik nya, ia menoleh menatap juna dengan raut kebingungan.
"tapi jun.."
juna menatap yang lebih tua, menunggu kalimat nya selanjutnya.
"...gue harus pergi ke alfa yang mana?" juna menepuk dahi nya, sedikit menghela nafas.
