Kring..
Aktivitas Salma yang sedang membuat sarapan terganggu ketika mendengar ponselnya berdering kencang. Salma menghentikan aktivitasnya, mengambil ponselnya yang tergeletak di meja. Salma melihat nama yang tertera dilayar ponselnya. Kontak bernama Mio Amore tertera di layar ponsel Salma, membuat Salma segera mengangkat panggilan telepon tersebut.
"Good morning, Seng," ucap seseorang diseberang telepon.
"Good morning," "ada apa, Ron? Tumben pagi - pagi udah telepon aku," tanya Salma.
"Kamu hari ini ada kerjaan gak?" tanya orang diseberang telepon.
"Enggak, hari ini aku free. Kenapa memang?"
"Aku mau ajak kamu jalan. Besok aku harus berangkat ke Malang, karena lusa aku ada kerjaan,"
"Berdua doang?"
"Aku udah ngajak Paul sama Nabila. Kamu siap - siap sekarang ya? Nanti aku jemput,"
"Oke, aku siap - siap sekarang. Aku matiin teleponnya, ya. Bye sayang,"
"Bye, cintaku,"
Tut.
Salma mematikan sambungan teleponnya. Salma bergegas ke kamarnya untuk bersiap - siap. Salma membuka lemari bajunya, memilih baju yang ingin dia gunakan. Pilihannya jatuh pada Hoodie berwarna abu - abu, dipadu dengan celana jeans dan kerudung yang berwarna senada dengan Hoodie.
***
Salma membuka pintu mobil Rony yang sudah terparkir di depan lobby. Senyuman terukir di bibir manis Salma, di balas dengan senyuman yang tak kalah manis oleh Rony.
"Udah nunggu lama ya? Maaf ya sayang," ucap Salma.
"Aku baru sampai kok," ucap Rony.
Rony mengikis jarak antara dirinya dengan Salma, memasangkan seatbelt untuk melindungi tubuh Salma. Setelah itu, barulah Rony menyalakan mesin mobilnya, melajukan mobilnya untuk menjemput Paul dan Nabila.
"Kamu udah sarapan belum? Tadi aku masak lumayan banyak, jadi aku bawa bekal untuk kamu," tanya Salma.
"Belum, aku belum sarapan," ucap Rony bohong.
Rony sebenarnya sudah sarapan di rumah, bersama dengan keluarganya. Rony sengaja berbohong pada Salma karena dia tak mau membuat Salma kecewa, karena dia tak memakan bekal yang Salma siapkan. Untungnya tadi Rony sarapan tidak terlalu banyak, jadi perutnya masih bisa menampung bekal yang Salma bawakan.
"Aku suapin, ya?" tawar Salma.
"Boleh," ucap Rony.
Salma membuka kotak bekal yang ada ditangannya. Sarapan yang Salma buat pagi ini adalah nasi goreng dan telur mata sapi. Salma menyuapkan Rony makan dengan telaten, sedikit demi sedikit sampai nasi goreng yang ada di kotak makan itu habis.
"Kamu mau ajak aku pergi kemana sih, sayang?" tanya Salma.
"Dufan, gimana?" tawar Rony.
"Kamu serius mau ke Dufan?" tanya Salma ragu.
Bukan tanpa alasan Salma bertanya seperti itu. Pergi ke Dufan sebenarnya bukanlah hal yang buruk bagi Salma. Salma bertanya seperti itu, karena Salma tau, Rony tidak mempunyai nyali yang besar untuk bisa bermain di tempat bermain seperti itu. Di tambah lagi lelaki itu takut ketinggian.
![](https://img.wattpad.com/cover/345646135-288-k366449.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Distance Religion ✨
Teen Fiction"Aku tau kita memiliki rasa yang sama. Aku tau kita memiliki cinta yang sama. Namun ada benteng besar yang menghalangi hubungan kita, yang aku yakini tak akan bisa kita terjang, karena kita memiliki Amin yang sama, namun iman yang berbeda," Salma Sa...