CH : 5

251 19 0
                                    

Mobil Jay tengah memasuki basement gedung. Gedung pencakar langit ini tidak hanya sarang dari pembunuh bayaran. Banyak juga aktivitas gelap lain terjadi disini.

SE ent terletak di lantai 15 gedung dan penghuni penghuni nya tersebar di seluruh lantai gedung ini.

Ia berjalan memasuki voyer, kemudian menaiki lift. Ia tahu, ia sungguh tahu. Setelah ini pasti direktur akan menghukumnya, paling tidak penundaan gaji selama setahun.

Iya! Setahun!. Bagaimana Jay tidak mengkis mengkis setelah ini. Menjadi gelandangan adalah pilihan terbaik.

Sesampainya di lantai 15, ia berjalan menuju lift kembali. Menekan kode etik khusus untuk pekerja SE ent dan menempelkan kartu aksesnya pada scanner tersembunyi. Lampu hijau menyala dan pintu terbuka.

Jay adalah junior disini, belum 2 tahun genap ia bekerja menjadi pembunuh bayaran. Meski begitu, orang orang disini sangat menghormati Jay dikarenakan sebagian besar dari mereka merupakan mantan anak buah Jay saat berada di afghanistan.

"Kau dipanggil untuk menghadap Presiden Direktur".

Tanpa menyahutinya, Jay berjalan santai mengabaikannya.

Ceklek!

Seorang pria beruban duduk menghadap jendela besar membelakangi mejanya. Ia memutar kursi duduknya, kaki kanannya menumpangi kaki kirinya.

"Jadi? Bersedia ku tunggakkan gajinya? ". Presdir itu memulai percakapan.

"Terserah jika itu maumu".

"Frederick Al Abir. Ada apa denganmu heh? Apakah kau merasa tindakanmu benar dengan kau selamatkan bocah itu? ". Kini nada bicara Presdir lebih tinggi.

"Aku bekerja berdasarkan instingku".

"HAHAHAHAH". Sang presdir tertawa sumbang.

"Seharusnya kau tidak perlu peduli freddie. Bunuh, dapat uang, selesai. Kau membuat segalanya menjadi rumit".

"Kau akan diberhentikan selama satu bulan. Hah.. Padahal Do Ha membayar sangat mahal untuk ini. Dan tugasmu akan di ambil yang lain".

"Aku hanya akan memperingatkanmu sekali lagi Fred, keledai tak akan jatuh ke lubang yang sama".

Karena urung menjawab, Jay pergi meninggalkannya. Hhh.. Sekali tugas tidak terlaksana, banyak pundi pundi uang yang terbuang sia sia. Keputusan presdir tidaklah salah.

Jay ingin melakukan sesuatu setelah ini.

Pria itu memutar kursinya kembali menghadap jendela. Memainkan pena di jarinya.

"hahahahahah, fred fred.. Kau sungguh lucu".

                                 ***

BRAK!

Jay merebahkan tubuhnya ke kasur.

Betapa ia benar benar akan kehilangan akal sekarang. Jay sungguh penasaran akan kasus kematian CEO itu. Tanpa menunggu lama Jay sudah menyelancarkan jarinya pada ipad miliknya.

Entah mengapa ia harus saja melakukan hal ini.

Ia memutuskan untuk menghubungi sahabat lamanya. Pria jepang yang masih muda dan bekerja mandiri sebagai hacker serta penjelajah dunia internet.

UTO

JAY :
Maafkan aku atas kejadian tidak mengenakkan waktu itu.

UTO :
pasti ada apa apa..

JAY :
Temukan rekaman cctv terakhir yang menampakkan mobil Yang Chae Sol didepan kios buah daerah iksan.

That Assassin Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang