CH : 7

301 27 2
                                    


Jay tidak gila dengan membawa Jungwon ke unit tempat tinggalnya. SE ent malah akan membunuhnya bersamaan. Jay mempunyai rumah paten berukuran sedang di pinggiran kota Seoul. Letaknya menjorok ke dalam hingga tak tampak dari luar.

Oh iya, dengan bantuan teman virtual nya, Haruto, ia menghilangkan jejak rumahnya di dunia internet. Jadi secara gamblang nya, rumah ini tidak bisa di lacak. Aman terkendali.

"Ada apa ini? Kenapa pria itu ingin menembakmu? Kenapa gedung sekolah meledak? " Tanya Jungwon bertubi tubi.

Jay mendudukkan Jungwon pada sofa beludru hitam di ruang tamu nya. Selagi pertanyaan itu terucap, Jay meletakkan susu hangat dan beberapa biskuit di meja depan Jungwon.

"Kau aman disini Jungwon, mereka ingin membunuhmu". Ucap Jay selembut mungkin.

" Ya sudah, biar saja mereka membunuhku. Lagipula aku tidak pernah berarti bagi siapapun sekarang. Ibuku tak pernah tau dimana, ayahku meninggal dengan cara janggal. Alasanku bertahan hanya demi bibi Sooyoung. " Ujarnya dengan suara serak menahan tangis. Perlahan air matanya luruh.

Seperti bayi yang menangis. Batin Jay.

"Hal ini lebih rumit dari yang kau perkirakan Jungwon. Aset ayahmu banyak yang tidak terhitung bersih. Dan mereka semua mengincar semua itu demi keuntungan mereka sendiri"

"Aku tidak terlalu perduli dengan urusan ini. Aku hanya perlu membawa bibi Sooyoung kabur, persetan dengan urusan harta".

Tangan Jay terulur mengusap rambut halus milik Jungwon.

"Kau tau Choi Do Ha benar benar terlibat dalam kecelakaan ayahmu? "

"Demi sangkakala! Kukira itu hanya bualan orang orang kurang kerjaan. Jadi benar itu perbuatan Do Ha? "

Jay tidak sepenuhnya berbohong tentang itu. Beberapa saat setelah ia meminta temannya, haruto, untuk membobol CCTV didepan kios buah daerah iksan.

Ia melihat mobil Mercedes Benz -mobil Yang Chae Sol- hitam melaju dengan kecepatan normal, sementara dari arah berlawanan mobil porsche 911 carrera berwarna dark grey melaju dengan kecepatan tinggi.

Tidak ada yang tau sebab pastinya, apakah rem mobil Yang Chae Sol blong atau dalam kondisi mabuk. Intinya, dua mobil itu remuk parah akibat hantaman mobil porsche yang saat itu tengah melaju dengan kecepatan tinggi.

Dalam website berita di jelaskan bahwa Yang Chae Sol tidak dalam kondisi mabuk. Jadi kecelakaan ini murni kecelakaan.

Kalau dipikir pikir, adakah orang yang akan mencelakakan dirinya sendiri dengan menghantamkan mobilnya ke mobil orang lain padahal jalanan lengang tidak ada yang perlu dihindari?

Publik pastinya angkat bicara soal ini, tapi pihak keluarga menyatakan bahwa tidak ada gunanya mengungkit hal yang tidak bisa membuatnya kembali.

Sejak saat itu pula, berita ini terpendam dalam dan tidak ada yang mau menggalinya lagi.

"Sudah. Tenanglah Jungwon, kau akan aman bersamaku. Minumlah susunya, ini tidak beracun lalu tidurlah, aku akan mengantarmu".

"Kenapa kau menolongku? " Ucapnya polos.

"Karena kau kucing kecil yang dikelilingi malaikat kematian. Aku adalah malaikat penyelamatmu kucing kecil. Aku hanya ingin menjagamu"

Terdengar sangat klise di telinga Jungwon. Tapi entah mengapa ia merasa.. Hangat? Ada yang menggelitik perutnya sekarang. Dan ahh jangan sampai.. Pipinya bersemu.

Terlanjur. Pipinya sudah semerah stroberi sekarang.

Setelah meneguk habis susu hangat yang manis itu, Jay menggiring Jungwon masuk ke kamarnya.

"Tidurlah, aku akan menjagamu"

"K-kau tidak akan tidur? Kau tidur dimana? "

Ahh.. Jangan sampai pria ini benar benar membuatku jatuh cinta! Aku ingin memeluknya sekarang!

"Aku tidur disini sayang. Bagaimana aku bisa menjagamu jika aku pergi meninggalkanmu? " Ucap Jay dengan intonasi suara yang rendah dan berat.

Itu terdengar.. Seksi. Sangat seksi di telinga Jungwon. Seketika bulu kuduknya meremang. Ditambah tatapan Jay yang seolah ditutupi kabut gairah. Apakah..?

"Ehm.. Baiklah aku akan tidur dahulu". Ujarnya sembari memunggungi Jay. Bisakah ia teriak sekarang? Ia yakin rona merahnya sudah menjalar hingga telinga. Untung lampunya sudah dimatikan, coba saja jika Jay melihatnya. Kan malu. Huhuhu.

Setelah dipastikan Jungwon telah tertidur pulas. Jay berlari ke arah kamar mandi yang letaknya juga didalam kamar itu.

Sialan sialan sialan! Apa apaan ini yesus Kristus? Tombaknya kini tengah mengacung tegak dan keras. Apa yang terjadi padanya? Sekarang tubuh bagian bawahnya terasa panas dan butuh pelepasan.

Beribu purnama akhirnya yang dinantikan pun tiba. Jay merasakan jika dirinya benar benar manusia. As we know, Jay terakhir melakukannya 7 tahun lalu dengan pria Timur Tengah itu. Setelah itu ia tidak pernah merasakan Juniornya berdiri lancang seperti ini.

Mau bagaimana lagi, ia memutuskan untuk bermain solo. Ia mulai memijat ujung nya dan mengocoknya dengan perlahan. Semakin lama ritme nya semakin cepat diikuti rasa nikmat yang membuatnya ketagihan.

"Hhh.. Ahhsh-hhh Hhhh" Suaranya kian terdengar berat.

Jungwon yang tidak bisa tidur memutuskan untuk menyingkap selimutnya. Sungguh! Ia sebenarnya kepanasan, tapi mau bagaimana lagi. Ia malu terhadap pria itu.

Ngomong ngomong, pria itu kemana ya? Eh... Ruang itu bukannya kamar mandi ya? Kok lampunya menyala? Ah.. Lebih baik ia biarkan saja. Paling pria itu sedang mandi. Tapi, tidak ada suara air mengucur? Ah sudahlah.. Bukan urusannya juga.

Et ettt!!! Bukan Jungwon jika tidak kepo. Sekarang ini telinganya sudah menempel pel di pintu kamar mandi. Itukan suara.. Itu suara pria yang tengah...

Ia membekap mulutnya rapat rapat, hampir saja ia berteriak. Pria es krim ini tengah bermain solo rupanya, seharusnya pria setampan itu punya kekasih. Dilihat lihat dari rumahnya pria ini juga lumayan kaya, kenapa ia tidak menyewa wanita saja? Seperti di novel novel?

Lamunannya buyar kala melihat Jay membuka pintu dengan tidak memakai sehelai benang pun. Jay terkejut tapi malah menyunggingkan smirk nya. Sementara Jungwon menutup matanya dengan kedua tangannya.

"Maafkan aku, aku tidak bermak-"

Ucapannya terpotong oleh ciuman mendadak dari Jay. Beberapa detik bibir mereka hanya menempel saja. Melihat tidak ada penolakan dari lawan, Jay melumatnya perlahan.

Malam ini, malam bersejarah yang akan membuat Jay lupa akan tujuannya kemari.





























Apan nih woy gemes bgt

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Apan nih woy gemes bgt.










Tbc
Maafkan author sedang iseng.
Nganu nya lanjut part 2 yhaa hehe..
Btw uda di vote blm, syg2ku?
Udah?
Mkshhhh

That Assassin Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang