CH : 8 🔞🔞🔞

495 20 2
                                    

Kecapan lidah keduanya mengalun indah di kediamannya yang terpencil. Jungwon tak sama sekali terganggu oleh lumatan surga Jay. Tangan kanan Jay kini menekan tengkuk Jungwon supaya memperdalam pagutan keduanya, sementara tangan kirinya menahan pinggang ramping Jungwon.

Tangan Jungwon yang sedari tadi diam pun mulai menjelajah di punggung Jay yang terekspos. Oh! Betapa kerasnya milik pria ini. Jungwon hampir lupa jikalau pria di depannya ini tak memakai pakaian apa pun.

"Nngghhh... " Jungwon terkejut sendiri dengan suara yang dibuatnya.

"Tak apa sayang. Mendesahlah semaumu. Aku ingin mendengarnya". Suara bariton yang benar benar seksi dipadukan dengan euforia panas kamar ini seakan menambah gairah keduanya.

S-sayang? Sekujur tubuhnya kembali meremang. Jungwon tidak tau sejak kapan miliknya berdiri. Dan sekarang sudah benar benar berdiri tegak melawan gravitasi bumi.

Jay memainkan lidahnya di mulut Jungwon, sang bottom makin dibuat mendesah dengan kelihaian cumbuan pria ini. For god's sake! Jungwon ingin menanyakan namanya sekarang juga dan mendesahkan namanya berkali kali.

Memagut lidah satu sama lain. Meng absen deretan gigi si kucing dan saling bertukar saliva. Manis, bibir cherry nya benar benar manis dan.. Addicted. Jay tidak akan membutuhkan rokok sialan selamanya jika ia bisa mencumbu bibir cherry ini setiap hari.

Dengan tergesa Jay mengangkat tubuh Jungwon dan membantingnya pelan di atas kasur tanpa melepaskan cumbuan keduanya.

Jay tau ia benar benar kehilangan akal dengan memperkosa.. Ah tidak, bukan memperkosa. Ini didasarkan suka sama suka jadi.. Jay benar benar kehilangan akal sehatnya dengan making love bersama anak dibawah umur.

Persetan! Tubuhnya benar benar menggiurkan. Toh si empunya juga tidak menunjukkan penolakan. So.. Kenapa tidak?

Dalam sekali entak, celana seragam Jungwon telah terlepas. Sialan! Bocah itu menggigit bibirnya seolah menantang.

Dengan buas Jay kembali menyosor bibir kenyalnya, menggigit dan menyesapnya seolah tak ada hari esok. Sementara tangan Jay sekali tarik langsung terlepas seluruh kancing seragam Jungwon. Mengekspos dadanya dan dua gundukan kecil yang putih. Dengan rakusnya Jay melahap nipple berwarna pink itu sementara tangan kirinya berselancar di nipple kirinya.

Jarinya memilin milin sementara mulutnya menggigit dan menyesap. Lenguhan si manis tak luput dari telinga nya.

"Ahhh.. Mmhh.. "

"Jay. Namaku Jay, Jungwon. Desahkan namaku dengan indah.. "

"Jay.. Ahhh.. Mmhh ". Tak tau keberanian dari mana Jungwon mengucapkan kata kata itu. Dan sekarang dengan sengaja Jungwon menggesekkan miliknya dengan milik Jay.

Jay.. Nama yang tampan seperti pemiliknya.

Bulir bulir keringat membasahi keduanya bahkan belum sempat melakukan apa apa. Foreplay dengannya saja bisa senikmat ini bagaimana dengan me...

Memasukinya?

Jay memosisikan Jungwon untuk menungging kuda. Astaga astaga! Jay ingin mimisan sekarang! Hole yang begitu indah, gua yang akan menemukan pemiliknya malam ini.

Tak hanya Jay yang kehilangan akal, Jungwon juga merasakan hal itu sepertinya. Bagaimana bisa dia menyerahkan keperawanan hole nya bahkan pada pria yang tidak dikenal?

That Assassin Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang