Arzeya || 56

717 55 10
                                    

Haloooooo!!

Apa kabar? Semoga baik-baik aja ya!

Langsung aja happy reading!

*****

Kini Lorenzo sudah tergeletak dengan beberapa luka di tubuhnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini Lorenzo sudah tergeletak dengan beberapa luka di tubuhnya. Tak luput juga Zeya dan Dion yang juga terluka walaupun tidak terlalu parah.

"Gimana keadaan lo? Ada luka yang parah?" tanya Zeya kepada Dion yang terlihat banyak memar di wajahnya.

"Gue aman, cuman luka kecil." balas Dion.

"Baguslah kalo gitu."

"Lo juga banyak luka, terutama lengan lo yang kena gores." kata Dion sedikit khawatir.

"Ini ga papa kok, santai aja cuman luka kecil."

Zeya mendekat ke arah Lorenzo yang tergeletak. Ia jongkok kemudian menatap sendu ke arah Lorenzo.

'Ternyata lo masih egois. Ini balasan buat keserakahan lo.' batin Zeya kemudian bangkit dari duduknya.

"Lo jangan tatap gue gitu, gue ga suka di kasihani." lirih Lorenzo.

"Gue ga natap lo dengan tatapan kasian, tapi gue natap lo dengan tatapan kecewa. Lo dulu juga temen gue, sebelum gue deket sama Agas dan Gavin. Cuma lo yang mau main sama gue." ucap Zeya.

Lorenzo memalingkan wajahnya dari Zeya, ia tidak mau menatap wajah Zeya.

Tanpa semua orang ketahui ternyata Lorenzo pernah menjadi teman baik Zeya. Teman yang selalu menemani Zeya sewaktu kecil dulu.

"Tapi seiring waktu berjalan, lo sendiri yang bikin gue jauhin lo. Sampai kejadian itu terjadi dan saat ini pun lo ga pernah merasa salah. Ego lo terlalu besar." lanjut Zeya dengan sendu.

"Lo berubah banyak. Lo sekarang jadi orang yang ga gue kenal." lirih Zeya kemudian bangkit dari duduknya.

Lorenzo masih enggan untuk menatap Zeya. Zeya menoleh lagi ke arah Lorenzo, dengan tatapan yang kecewa sekaligus benci. Ada rasa kecewa di benak Zeya, karena bagaimanapun juga dulu ia pernah kenal dekat dengan Lorenzo. Lalu tiba-tiba orang yang di percaya mengkhianatinya.

"Ya udah kalo gitu kita ke tempat Arsha." titah Zeya kepada Dion sambil melangkahkan kakinya.

"Tunggu bentar." ucap Dion mencekal tangan Zeya.

Zeya mengerutkan dahinya, menunggu Dion melanjutkan ucapannya.

"Di sana masih ada yang jaga Arsha, lo harus hati-hati. Jangan sampai lengah." peringat Dion.

"Pasti."

Saat Zeya hendak melangkah untuk meninggalkan ruangan tersebut tiba-tiba Lorenzo membuka suara.

"Lo bakal lebih hancur, Zey!"

Zeya hanya mengabaikan ucapan Lorenzo dan kembali melangkah menuju tempat Arsha. Karena prioritasnya adalah Arsha bukan yang lain.

ARZEYA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang