“Jadi apa?” tanya Xiao Zhan sembari mengeryitkan dahi.
“Sekarang kita berteman?”
Meskipun bingung, tetapi Xiao Zhan spontan menganggukkan kepala.
Sejak saat itu pula, Xiao Zhan dan Wang Yibo menjadi begitu dekat. Keduanya selalu bersama, baik di lingkungan sekolah maupun di luar. Mereka sering pergi ke pinggir aliran sungai, bersantai, tiduran di atas bebatuan hingga larut petang, dan berakhir Wang Yibo menginap di tempat Xiao Zhan.
Ah, bicara masalah keluarga. Sejak awal diketahui kalau Wang Yibo adalah putra konglomerat yang dingin dan tidak suka bersosialisasi dengan sekitar.
Lalu bagaimana dengan Xiao Zhan?
Xiao Zhan adalah sosok cukup sederhana dan merupakan anak yatim. Satu-satunya keluarga yang dia miliki saat ini hanyalah orang tua tunggal yang melahirkannya dan berprofesi sebagai dealer di sebuah kapal pesiar milik konglomerat eropa. Ibu Xiao Zhan jarang---hampir---tidak pernah di rumah. Paling hanya satu minggu dalam beberapa bulan dia dapat bertemu dan menghabiskan waktu bersama sang ibu.
Terbiasa hidup sendiri dan mandiri walaupun kebutuhannya tercukupi membuat Xiao Zhan sedikit merasa kesepian. Namun, sejak ia akrab dengan Wang Yibo rasa sepi itu perlahan-lahan menghilang. Terlebih, ketika Wang Yibo kerap kali menginap di rumahnya.
Klek.
Suara pintu tertutup menggema bersamaan dengan lampu penerangan ruangan yang menyala. Xiao Zhan melangkah diikuti Wang Yibo di belakangnya, menenteng dua kantung plastik cukup besar di tangan kiri dan kanan.
“Ibumu belum pulang?”
“Hmn,” sahut Xiao Zhan sembari melepaskan sepatu dan menaruhnya pada rak di samping pintu.
Tempat tinggal Xiao Zhan bukanlah rumah utama yang besar dan mewah. Melainkan hanya sepetak apartemen yang dilengkapi dengan 2 kamar, ruang tamu, dapur dan ruang makan. Tidak begitu luas, karena ibu Xiao Zhan sengaja membeli apartemen kecil ini agar lebih mudah dibersihkan. Selain itu, mereka hanya berdua, dan sang ibu pun jarang di rumah jadi untuk apa membeli rumah yang besar dan luas.
Ibu Xiao Zhan baru membeli apartemen ini sekitar 5 tahun lalu pasca kematian sang suami. Uang kompensasi cukup besar, yang didapatkan dari kecelakaan dan kematian suaminya-lah yang digunakan ibu Xiao Zhan untuk membeli apartemen ini.
Lalu di mana keluarga Xiao Zhan dulu tinggal? Apa rumah lamanya dijual?
Tidak. Dulunya, keluarga kecil Xiao Zhan menyewa rumah tunggal cukup besar di area ekslusif. Pekerjaan ayah Xiao Zhan yang saat itu sebagai kontraktor sebuah perusahaan ternama membuatnya mampu menyewa rumah di tempat tersebut. Namun, sejak kematian sang ayah, ibu Xiao Zhan berpikir untuk berhemat dan mencari pekerjaan. Beralih profesi dari ibu rumah tangga yang selalu menemani Xiao Zhan menjadi seorang dealer yang jarang berada di rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kissing Addict [✓]
FanfictionSegala yang membingungkan di antara Wang Yibo dan Xiao Zhan itu berawal dari ... ciuman. Ciuman pertama, kedua, ketiga dan seterusnya hingga membuat mereka ketagihan dan akhirnya menjadi sebuah hal yang normal di antara mereka. Sampai suatu hari X...