"Oh! Wang Yibo?"
"Zhai Banzhang!!" seru Cheng Xiao yang berada di sisi Wang Yibo. "Kenapa kau meninggalkan aku sendiri semalam? Gara-gara kau pulang lebih dulu, aku harus mengurus acara sendirian. Itu melelahkan sekali tahu! Kau menyebalkan."
Merasa diprotes, Zhai Xiaowen hanya menampilkan cengiran sementara dua orang yang masih menatap dalam diam itu sama sekali tidak terpengaruh dengan omelan Cheng Xiao ke ketua kelas yang terbilang lantang.
"Kalian datang ke sini, a--"
"Oh, itu. Aku perlu bicara dengan Xiao Zhan, tapi sepertinya dia menghindariku. Jadi aku mengejarnya sampai sini," sahut Cheng Xiao.
Zhai Xiaowen tampak bingung. "Hanya karena itu?"
"Ya."
Tanpa basa-basi Cheng Xiao langsung memegang pergelangan tangan Xiao Zhan yang terluka, menyeretnya supaya ikut. Dan kali ini Xiao Zhan tidak menepis atau mendorongnya lagi. Ia akan mengikuti Cheng Xiao, dan mencari tahu apa yang sebenarnya oleh wanita ini.
Xiao Zhan tidak tahu bagaimana Cheng Xiao seperti tampak familiar dengan area sini. Tanpa ragu ia bahkan membawa Xiao Zhan menuruni anak tangga sembari berkata, "Di bawah sana ada taman kecil yang rindang. Sebaiknya kia bicara di sana saja."
"Terserah."
Begitu mereka menginjakkan permukaan tanah yang dihiasi karpet rumput, Cheng Xiao langsung melepaskan tangannya. Berjalan ke arah bangku di bawah pohon dan mendudukkan diri sementara Xiao Zhan masih betah berdiri di sana.
"To the point saja. Aku tidak ingin laama-lama di sini."
"Apa kau membenciku?"
Entahlah? Jawab Xiao Zhan dalam hati. Ia mengalihkan pandangan ke sekitar dan berkata, "Kenapa kau menebak begitu?"
"Aku merasa kau tidak menyukaiku. Seperti setiap kali kau melihatku, ada percikan-percikan api yang siap berkobar. Menurutmu apa itu bukan rasa benci?"
"Itu hanya perasaanmu saja."
"Tidak, aku sudah mengamatinya cukup lama sampai akhirnya aku bisa menyimpulkan hal ini." Cheng Xiao bangkit, melipat kedua lengannya di depan dada dan menatap tajam pada Xiao Zhan. "Apa ini karena Wang Yibo? Karena Wang Yibo mendekatiku?"
" ... "
"Hahahahaha! Sudah kuduga."
Cheng Xiao melangkah mendekati Xiao Zhan, berdiri berhadapan saling melemparkan tatapan tajam dan aura tak bersahabat. "Mundurlah Xiao Zhan. Ini bukan tempatmu! Harusnya kau sadar diri."
"Huh? Apa kau bercanda?"
"Apa aku terlihat bercanda?"
Tatapan Cheng Xiao berubah sinis. Tarikan salah satu sudut bibirnya itu menampilkan senyuman remeh. "Kalau kau memang seegois itu, setidaknya pikirkan tentang keluarganya. Aku tahu zaman sudah berkembang, tapi jangan membawa pengaruh buruk pada Wang Yibo. Dia tidak sepertimu. Dia pewaris tunggal Grup Wang yang suatu saat nanti akan memimpin perusahaan, memiliki keluarga dan anak untuk meneruskan tahta dan warisan. Kedatanganmu dalam hidupnya saja sudah seperti parasit. Aku dengar, Wang Yibo bahkan sampai memohon pada ayahnya untuk memberimu beasiswa penuh. Kau ini, tidak hanya pintar saja rupanya, tapi juga licik," tekan Cheng Xiao mengolok Xiao Zhan tanpa pandang bulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kissing Addict [✓]
FanfictionSegala yang membingungkan di antara Wang Yibo dan Xiao Zhan itu berawal dari ... ciuman. Ciuman pertama, kedua, ketiga dan seterusnya hingga membuat mereka ketagihan dan akhirnya menjadi sebuah hal yang normal di antara mereka. Sampai suatu hari X...