Bab 2: Pekerjaan Baru

2K 195 1
                                    

Sudah dua minggu semenjak dipecat freen belum mendapatkan pekerjaan lagi, dia mulai khawatir dengan keuangan yang tersisa saat ini mengingat keperluan dan kebutuhan terus bertambah. Ayahnya membutuhkan obat sementara emely harus sekolah, keadaan saat ini benar-benar menguras energi dan pikirannya. Sudah dua minggu ini pula, emely selalu bertanya kenapa dia tidak pergi bekerja, dia selalu beralasan bahwa saat ini dia sedang cuti freen tidak ingin masalah ini diketahui oleh kedua orang tersayangnya itu.

Saat ini dia sedang menyuapi ayahnya di kamar, sesekali mereka tertawa sambil bercerita tentang masa kecilnya dulu...

"Maafkan ayahmu ini nak, ayah sudah sangat menyusahkanmu selama ini, ayah merasa gagal menjadi orang tua untukmu". Ucap ayahnya dengan nada sendu

"Kenapa ayah minta maaf? bukankah dulu ayah juga menjaga freen? sekarang giliran freen yang akan menjaga ayah, jangan katakan itu lagi". Jawab freen.

"Jika suatu hari ayah tiada, berjanjilah kamu akan mencarinya dan memaafkan semua kesalahannya. Jangan menyimpan marah dan benci, karena setiap orang tidak luput dari kesalahan sayang"

Mendengar ucapan ayahnya membuaf freen merasa sedih dan kesal secara bersamaan, bukan pada ayahnya tapi pada orang yg telah membuat keadaan buruk ini menimpa mereka. Freen selalu mengingat masa lalunya dengan rasa benci, baginya tidak ada kasih sayang yang tulus, setulus kasih sayang ayahnya dan kasih sayangnya kepada emely.

"Ma, di luar ada aunty Nam", Emely masuk ke kamar dan memberitahukan freen tentang kedatangan Nam.

"Oya, beritahukan aunty Nam selesai menyuapi kakek mama akan kesitu"

"Biar emely saja yang menyuapi kakek, mama ketemu saja dengan aunty, kasihan aunty menunggu lama"

"Kenapa kamu baik sekali sayang, baiklah duduk disini dan suapi kakekmu mama mau ketemu aunty Nam dulu, ok", Freen lalu keluar kamar menemui Nam.

"Nam, apa kau tidak bekerja? tumben jam begini datang kemari?". Tanya freen

"Aku akan kembali ke restoran, aku hanya izin sebentar kok. Freen apa kamu sudah mendapat pekerjaan?"

"Sssssttt, pelankan suaramu nanti emely bisa dengar. Aku belum mendapat pekerjaan Nam, entahlah bagaimana aku harus bertahan sekarang gaji terakhirku sudah hampir habis". Freen tertunduk sendu

"Baiklah, dengar aku memiliki tawaran pekerjaan untukmu. Bibiku bekerja sebagai ART di salah satu rumah besar dan mereka membutuhkan tambahan ART, gajinya lumayan bahkan mereka juga memberikan bonus tambahan, tapi kamu harus tinggal di rumah itu, bagaimana kamu setuju? tanya nam

"Apa harus tinggal? lalu siapa yang akan merawat emely dan ayahku Nam? aku tidak mungkin meninggalkan mereka berdua". ini seperti keputusan yang sulit bagi freen.

Bagai buah simalakama, mungkin itulah yang dirasakan freen saat ini, bagaimana tidak disaat ada tawaran pekerjaan dengan gaji yang lumayan dia malah dihadapkan dengan pilihan antara menerima pekerjaan atau emely dan ayahnya. Bukan seperti ini yang dia harapkan, tapi keadaan benar-benar seperti rantai yang siap mencekiknya, mungkin dia harus mempertimbangkan kembali tawaran dari sahabatnya.

Malam harinya...

Becca sudah siap bertemu dengan teman-temannya, ah...walau pun dia baru pulang ke Thailand jangan berpikir kalau dia tidak memiliki teman-teman, selama di inggris dia lebih banyak bergaul dengan orang thailand yang berada disana, sperti saat ini dia sudah membuat janji bertemu dengan mereka dan malam ini club milik dari salah satu temannya terpilih menjadi tempat reuni mereka.

Becca berjalan anggun menuruni tangga rumah mereka, di ruang keluarga Daddy dan mommynya sedang duduk menonton TV...

"Dad mom, aku berangkat dulu yah, udah ditungguin sama teman-teman".

Pembantuku Pujaan HatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang