Bab 15 : Stay With Me

2K 187 0
                                    

Mungkin salah satu hal yang paling diharapkan banyak manusia di muka bumi ini adalah hidup bahagia bersama dengan orang yang kita cintai dan mencintai kita, tidak perduli sebesar apa rintangan di hadapan nanti, jika kalian sudah yakin makan berjuanglah bersama.

Hari ini Freen dan Becca sudah kembali dari liburan lima hari mereka yang banyak menguras emosi dan air mata, sepanjang perjalanan kedua pasangan baru itu tidak hentinya saling melempar senyum, berpegangan tangan, saling mengusap kepala masing-masing, seolah dunia hanya milik berdua, mereka benar-benar dimabuk cinta. Namun dibalik kebahagiaan itu tetap ada beberapa hal yang harus mereka hadapi, tapi mereka yakin kali ini apa pun yang akan terjadi mereka sudah siap untuk menghadapinya.

Nam dan Heng suaminya memandang kedua wanita di hadapan mereka saat ini dengan tatapan tidak habis pikir, sesekali Nam membuang nafasnya kemudian memijit keningnya, sepertinya dia sedang migren.

"Jadi siapa yang mau bicara duluan?". tanyanya

Belum ada jawaban, sejak tadi kedua wanita itu terus saja menundukan wajah.

"Jangan sampai aku kehabisan sabar yah? apa perlu aku bertanya langsung pada Emely?".

"Kami saling mencintai Nam", Kali ini Becca menjawab

"See....aku memang sudah menduganya, firasatku tentang kalian memang tidak pernah salah, bisa aku bicara dengan Freen sebentar Becca?".

Mereka saling menatap, hingga kemudian Becca keluar diikuti Heng suami Nam".

"Tenangkan dirimu sayang". Heng menepuk pelan pundak istrinya

Entah sudah berapa menit berlalu, Freen dan Nam masih tetap berada di dalam kamar, Becca merasa khawatir tapi dia berusaha bersikap biasa saja, Heng yang sejak tadi melihat Becca merasa kasihan, mungkin saja wanita ini benar-benar sangat mencintai Freen.

"Freen sudah punya pacar". Ucapa Heng

"Aku tahu".

"Apa kau berniat ingin memisahkan mereka Nona?".

Becca menatap tajam Heng, "Apa kalian yakin bersamanya Freen akan bahagia? apa jaminannya jika dia bisa bahagia?".

"Bukan berarti aku seorang wanita lantas kalian meragukanku, cinta milik siapa saja yang meyakininya, aku dan Freen memiliki itu dan kami meyakininya, so? tidak ada alasan bagi kami untuk tidak bahagia". tambahnya lagi

Heng hanya diam mendengarkan ucapan Becca, dia semakin yakin ada beberapa hal antara Freen dan Mario yang tidak bisa mereka paksakan, mungkin dia dan Nam sudah melakukan kesalahan.

Keputusan telah diambil dan tekad pun sudah bulat, Becca akan membawa Freen kembali ke Thailand, permasalahan tentang Mario sudah selesai walau awalnya pria itu tidak terima dengan keputusan Freen tapi melihat bagaimana Freen mencintai Becca akhirnya mau tidak mau dia harus menerimanya. Nam dan Heng tidak bisa berbuat banyak, sama seperti Mario mereka juga menerima keputusan Freen dan Becca, soal Emely anak itu akan tetap melanjutkan studynya di Indonesia.

"Apa kau takut sayang?, Becca menggenggam tangan Freen, saat ini pesawat yang mereka tumpangi sudah mendarat di bandara internasional Thailand.

"Aku hanya sedikit gugup saja".

"Don't worry, i'm here, aku janji semuanya akan baik-baik saja, stay with me", Becca mengecup tangan Freen.

Cup

"I love u, Bec", Freen mencium pipi Becca

"I love u too".

Becca membawa Freen ke apartemennya, mulai hari ini mereka akan tinggal bersama disitu, Becca sepenuhnya menyadari ada satu masalah yang harus dia selesaikan, Daddynya sangat tidak menyetujui hubungan mereka, tapi dia akan mengurusnya nanti.

"Sejak kapan kau tinggal sendiri sayang?", Freen berkeliling melihat-lihat apartemen Becca

"Sejak kau pergi dari rumah, tapi aku juga jarang berada disini, hanya sesekali saja aku disini".

Becca berjalan mendekati Freen dan memeluknya dari belakang, "Tapi mulai hari ini, aku akan tinggal disini bersamamu", bisiknya

"Bagaimana dengan kedua orang tuamu?",

"Aku akan memikirkannya nanti", Becca berbicara serak, dia terus menciumi leher belakang Freen

"Aku menginginkanmu sayang", Ucapnya

Becca membawa Freen ke soffa dan mendudukannya di atas pangkuan, Becca melumat bibir Freen, Becca memasukan lidahnya ke dalam mulut Freen seolah mengabsen setiap hal yang ada di dalamnya, Freen melingkarkan kedua tanganya di leher Becca, menekan tengkuknya untuk memperdalam ciuman mereka, suara decapan ciuman panas di selingi desahan memenuhi ruangan. Tangan Becca mencoba masuk ke dalam dress milik Freen, tangannya terus membelai tubuh gadisnya itu, Freen merasakan sentuhan Becca semakin meningkatkan gairahnya, ciuman Becca turun ke leher, Freen semakin meremang apa lagi kedua tangan Becca sedang meremas dan memilin payudaranya.

"Akhhhhh, hheeemmmmpp phheellaannhh sayangh", Freen merasakan remasan kuat di payudaranya.

"Kenapa ini sangat besar sayang", Becca merasakan tangannya penuh dengan payudara Freen. Freen telah naked, gerakan lincah kedua tangan Becca berhasil membuka semua pakaiannya,

"Slluurrrpppp, sllluurrrppp", bunyi hisapan mulut Becca di payudara Freen, sepertinya dia sangat suka dengan kedua gundukan itu.

"Hemmmphhh, akhhhh...akhhhh, sayang ssshhhhh", Freen terus meracau.

Becca membaringkan Freen ke soffa, perlahan ia menurunkan ciumannya, semakin turun hingga ia membuka lebar kedua paha Freen hingga menampakkan area sensitif wanitanya itu.

"Ini sangat indah sayang", Becca terpukau melihatnya

"Jangan dilihatin terus aku malu".

"Don't shy babe, i love it", Becca kemudian mengulum area sensitif itu

"Ouuuuggghhh, ssshhhhhht, Bechhccaah teruusshhh sayyangghh", Freen mengangkat pinggulnya memberikan akses kepada lidah Becca untuk terus masuk kedalam sana, Becca semakin kuat menyedot dan menghisap vagina Freen, dia juga memasukan kedua jarinya kedalam, mengocok tanpa henti hingga menimbulkan suara, Freen merasa ada sesuatu yang ingin keluar, matanya terpejam, kepalanya mendongkak kebelakang hingga akhirnya

"akhhh,...akhh...auhhhhh hemmmhhhh Behhhccchhaaa",  Nafasnya memburu, tubuhnya seperti tersengat listrik, cairan itu memenuhi vaginanya tapi sedetik kemudian Becca menjilat habis cairan itu, Freen tidak berdaya lagi, rasa lelah di perjalanan dari Indonesia ke Thailand dan di tambah lagi dengan aktivitas panas mereka, membuatnya tidak bisa lagi menggerakan tubuhnya, matanya hanya melihat sayu ke arah Becca yang masih terus menjilati vaginanya, sedetik kemudian Freen tertidur karena kelelahan,

Pembantuku Pujaan HatikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang