Nam menatap sahabatnya dengan ekspresi wajah yang sangat sulit di artikan, Bagaimana mungkin Freen akan menghabiskan waktunya bersama Becca, baiklah gadis itu hanya meminta waktu lima hari tapi kenapa Nam seolah merasa "Tidak mungkin hanya 5 hari".
"Apa kau yakin menuruti permintaannya Freen? jangan bermain api, kau tidak tahu kapan itu akan membakarmu". ucap Nam
"Entahlah Nam aku tidak tahu, sungguh saat ini aku merasa bingung dengan diriku sendiri".
"Jangan gila Freen, kau sudah memiliki Mario, pria itu sangat mencintaimu, apa kau ingin meninggalkannya demi Becca?".
"Aku tidak bilang begitu, aku hanya ingin memberinya kesempatan untuk menebus kesalahannya, lagi pula ini cuma 5 hari dan aku akan membawa Emely ikut bersama kami, tolong mengerti posisiku sekarang Nam". Freen mulai frustasi
"Baiklah, tapi jangan lupa kabari Mario, kasihan dokter malang itu mencintai wanita yang mencintai wanita lain". decak Nam
"Diamlah Nam, kau menambah pusing kepalaku".
Keesokannya...
Sebuah mobil berwarna hitam terparkir di depan toko roti Freen, itu adalah Becca sesuai permintaannya dia dan Freen akan menghabiskan waktu bersama selama lima hari, melihat Becca datang Freen menghampirinya sambil menarik koper pakaian.
"Sudah siap?". Tanya Becca
"Iya, tunggu Emely sebentar".
"Aku harap kalian tidak akan melakukan hal yang aneh yah, ingat ada Emely bersama kalian". Ucap Nam
Becca dan Freen menoleh ke arahnya, apa maksud perkataannya tadi.
"Apa maksudmu Nam?". Tanya Freen
"Apa kalian pikir aku bodoh? kalian dua wanita yang saling mencintai, bisa sajakan kalian tidur sekamar dan melakukan hal aneh".
Astaga, kenapa pikirannya sampai kesitu, Becca dan Freen bahkan tidak pernah memikirkan itu, lalu apa tadi? saling mencintai? apa Nam tahu isi hati mereka? kedua wanita itu hanya menatap Nam dengan ekspresi melongo.
"Mama, emely sudah siap".
"Emely sayang, nanti kamu tidur sama mama dan aunty Becca yah, jangan biarkan mereka tidur berdua saja", ucapa Nam
"Memangnya kenapa aunty?"
"Berbahaya, nanti mereka bisa saling gigit".
"Nam, hentikan. apa yang kau bicarakan? dasar wanita mesum". Freen kesal
Becca hanya terdiam...oh tidak pipinya sudah seperti udang goreng, kenapa ucapan Nam membuatnya malu.
Skip...
Freen dan Becca telah sampai di vila yang berlokasi di salah satu desa wisata pulau Bali, tempat itu sangat indah dengan pemandangan sawah, Freen sangat suka kesunyian itulah kenapa dia merekomendasikan tempat tersebut.
"Ma, kamar Emely dimana?", tanya Emely
Freen melihat ruangan kamar di vila itu.
"Ya ampun, kamar disini memang cuma satu". ucap Freen.
"Ada apa?". Tanya Becca
"Kamar disini cuma satu Bec, gimana dong?".
"Ya sudah, bawa Emely masuk, aku tidur di sofa saja".
Freen menatap Becca, apa mungkin dia tega membiarkan Becca hanya tidur di sofa saja?
Becca dan Emely tidak berhenti tertawa saat menonton serial kartun di TV, Freen yang sedang menyiapkan makanan tersenyum melihat keduanya sangat akrab, tak lama kemudian ia memanggil keduanya untuk makan. Freen mulai mengambil nasi untuk Emely dan Becca secara bergantian.
"Kita seperti kekuarga yah aunty". tanya Emely polos
Becca yang mendapat pertanyaan seperti itu hanya berdehem, dia merasa malu tapi juga bahagia, Begitu juga dengan Freen wajahnya tersipu malu dengan pertanyaan Emely.
"Aunty, sebentar lagi Emely akan punya papa baru, iya kan Ma?".
Duuuaaaarrrr.......
"Uhuk...uhuk...". Freen kaget dengan perkataan Emely, ada pun Becca jangan tanya lagi, dia sangat syok sekali, papa baru? berarti Freen sudah punya calon suami?, baiklah Becca tau Freen tidak punya anak dan itu berarti Freen belum menikah, tapi dia lupa Freen bisa saja punya kekasih, buktinya sekarang Emely mengatakan papa baru, hati Becca seperti diremas kuat, Freen melihat tangan Becca bergetar memegang sendok dan garpu.
"Aku permisi dulu", Becca beranjak pergi
Waktu menunjukan pukul 9 malam, Emely sudah tidur tapi Becca belum juga kembali, saat Freen ingin keluar menyusul tiba-tiba Becca sudah berada di dalam Villa.
"Kamu dari mana? kenapa perginya lama sekali? kamu mengajakku datang kemari tapi kamu juga yang meninggalkanku disini", suara Freen bergetar
"Maaf, aku hanya pergi keluar mencari udara segar".
"Bohong, apa kamu begini karena perkataan Emely tadi siang?".
"Aku tidak ingin membahas apa-apa Freen, tidurlah ini sudah malam".
Becca masuk kedalam kamar, mengambil selimut dan bantal kepala, "Aku akan tidur disini".
Freen memejamkan matanya, kenapa bisa begini? harusnya momen lima hari ini berkesan bukannya rusak seperti sekarang. dia tahu Becca sedang marah padanya, Freen kemudian masuk ke dalam kamar, mereka tidak tidur baik Becca atau Freen mereka sama-sama sibuk dengan pikiran masing-masing, hingga akhirnya Becca masuk ke dalam kamar dan berbaring di samping Freen, ia memeluk Freen dari belakang dan menyembunyikan kepalanya di ceruk leher Freen, merasakan pelukan itu Freen ingin berbalik tapi di tahan oleh Becca, "Biarkan begini, tidurlah aku lelah".
Sudah 3 hari mereka menghabiskan waktu bersama, Freen dan Becca menikmati momen kebersamaan mereka. Saat malam tiba selesai menonton TV bersama Emely mengajak Freen untuk tidur, tak lama kemudian Becca muncul dan ikut tidur di samping Freen, sudah 3 malam ini pula Freen tidur diapit Becca dan Emely, Becca tidur memeluk Freen dari belakang, kepalanya selalu berada di leher belakang Freen, saat belum tertidur tangan Freen mengelus lembut tangan Becca yang ada di perutnya.
"Kau menggodaku", tanya Becca setengah berbisik, Freen tidak menjawab dia hanya tersenyum kecil. Entah apa yang ada di pikiran mereka berdua, Becca tiba-tiba mengecup bahu telanjang Freen yang hanya memakai baju piyama tanpa lengan. merasakan ciuman itu, Freen merakan darahnya berdesir hebat seiring degupan jantung yang semakin cepat. Becca menciumi bahu dan lehernya, tangan Becca perlahan masuk ke dalam piyama dan mengelus perut Freen, seketika tangan Freen menahanya, astaga disitu ada Emely, tapi Becca tidak perduli tangan itu terus naik dan kini tengah merabah kedua payudara Freen secara bergantian.
Nafas mereka memburu, ini tidak benar lagi-lagi Freen melirik Emely disampingnya, tapi remasan demi remasan di payudaranya ditambah lagi kecupan yang Becca berikan semakin membuat Freen meremang. Dia menggigit jari tangganya agar tidak mendesah, ini terasa nikmat baginya. Kini tangan Becca beralih turun kebawah, mencoba masuk kedalam celana piyama Freen, namun Freen kembali menahannya
"Bec, ada Emely". ucapnya dengan suara parau
"Nikmati saja, aku janji ini tidak akan lama", jawab Becca dengan suara setengah mendesah
Tangan Becca berhasil bermain disana, Freen merasakan nikmat yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata, desahan kecil keluar dari mulutnya
"Sssshhhhh", tapi kemudian dia menutup mulutnya dengan tangan, dibawah sana tangan Becca semakin cepat memainkan vaginanya, suara pertemuan tangan dengan vagina memenuhi kamar tersebut,
"Hheemmm, ssshhhhh, Beeccchhaaa", Akhirnya pelapasan itu terjadi, nafas mereka masih memburu seperti layaknya lari maraton, Freen masih mengatur nafasnya, Becca kemudian memegang kepala Freen dan dihadapkan kewajahnya, sedetik kemudian dia melumat bibir indah itu, Freen balas melumatnya mereka bahkan berperang lidah, disamping mereka Emely masih tertidur pulas, merasa oksigen semakin berkurang Becca melepaskan ciuman mereka, dia membelai bibir Freen dengan ibu jarinya.
"I love u", ucap Becca sambil terengah-engah
KAMU SEDANG MEMBACA
Pembantuku Pujaan Hatiku
RomanceRebecca Patrisia Amstrong Gadis cantik nan manja, semua keinginannya selalu dituruti kedua orang tuanya sehingga membuat Becca menjadi sosok yang keras kepala, egois dan tidak punya perasaan. Freen Sarocha Chankimah Gadis cantik nan lembut, keadaan...