Pagi sudah tiba tadi tengah malam Renjun sudah sadar dan kini anak itu sudah kembali aktif merengek ingin ini dan itu.
"Motor adek udah ketemu kan ayah" Renjun terus berceloteh di pangkuan ayahnya, sebab dari tadi Renjun ingin melepaskan infusnya jadi di pangku oleh Chanyeol takut anak itu nekad.
"Sudah lagi diperbaiki di bengkel bang Yuta" Renjun mengangguk senang.
"Abang mana kok dari tadi malam gak keliatan" Renjun heran apa Abang nya marah karena dia menangis cuma gara-gara motor.
"Abang lagi ke kantor nanti pas makan siang Abang ke sini" Chanyeol mengelus punggung Renjun lembut.
"Adek masih demam, makan dulu yuk habis itu mam obat" Chanyeol mengambil bubur yang sudah di siapkan tadi oleh Wendy.
Chanyeol dengan sabar menyuapi renjun walaupun anak itu lama sekali mengunyahnya.
"aa lagi" Renjun mendorong sendok yang akan di masukkan ke mulutnya.
"eum sudah ayah, adek kenyang" Chanyeol menghela nafas panjang.
"adek baru makan dikit loh" Chanyeol berusaha menyuapi renjun lagi tapi anaknya benar-benar susah untuk makan.
Setelah sarapan mereka bertiga duduk di depan televisi sambil menunggu Doy dan winwin pulang.
"Loh adek kok gak istirahat" Doy yang baru pulang ingin menghampiri renjun namun di hadang oleh winwin.
"Ganti baju dulu bang, Lo dari rumah sakit banyak virus" Winwin menarik Doy ke kamar mereka.
"Yah" Chanyeol langsung memfokuskan perhatian pada renjun
"kenapa?" Renjun sebenarnya ragu menanyakan hal ini, tapi demi masa depannya dia harus melakukannya.
"Adek kapan sekolah lagi kaya dulu, adek janji jaga kesehatan gak ikut geng motor gak ngelanggar peraturan lagi" Chanyeol sejenak berpikir setelah itu dia menatap Wendy.
Wendy mengangguk memberikan pendapatnya. Chanyeol mulai terbuka hatinya, anaknya nanti akan dewasa tidak mungkin dia akan mengekang Renjun sampai dewasa.
"iya besok ayah atur, tapi adek harus pegang janjinya ya!" Renjun terlampau senang memeluk Chanyeol
"Makasih ayah" Wendy tersenyum melihat keduanya, akhirnya Chanyeol sadar anaknya harus menerima hak nya yaitu menjadi dewasa.
Sudah satu tahun dari kejadian Renjun keracunan sekarang Renjun sudah hidup seperti anak biyasanya. Keluarganya tidak mengekangnya seperti dulu. Dia lebih merasa bahagia sekarang.
"Yah Aku mau ke sekolah bentar ada yang mau di tandatangani" Chanyeol mengangguk membiarkan anaknya pergi, Chanyeol melihat anaknya bangga. Anaknya tumbuh menjadi pribadi yang mandiri pintar dan berkepribadian baik seperti Bundanya. Dia tidak menyangka anaknya bisa menjadi ketua OSIS di sekolahnya.
"sekalian yuk dek Abang juga mau ke kantor" Akhirnya Renjun dan winwin berangkat bersama.
Setelah semua urusan selesai mereka berdua mampir membeli minuman di kafe milik Mark.
"Bang Mark mau ice cream vanila sama kopi Americano, ice creamnya yang cup besar makasih" Renjun kembali duduk setelah Mark menyatat pesanan Renjun. Winwin yang mendengar adiknya membeli ice dalam ukuran besar memberikan isyarat pada Mark untuk mengganti pesanan Renjun menjadi cup kecil. Mark yang paham mengangguk paham.
Setelah pesanan mereka berdua sudah siap mereka pulang ke rumah.
"Ayahhhhh" Renjun berlari memeluk ayahnya.
"Udah pulang" Renjun mengangguk. Dia mengambil bungkus tadi dan mengambil ice creamnya.
"Loh kok kecil sih bang" Renjun menatap ice creamnya lesu.

KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY OR CUTE BOY
FanfictionRenjun berandalan elit anak baru di argata school. Akting jadi anak nakal gara-gara baca Novel tapi di rumah Renjun akan berubah jadi anak manis imut kesayangan ayah Chanyeol dan Bunda Wendy.