VOTE AND COMMENT
kini semua anggota keluarga sedang berkumpul di ruang keluarga, sambil menunggu om Siwon, Renjun menonton televisi sambil memakan cemilan.
"ayah adek boleh minta sesuatu gak" Mereka semua langsung melihat ke arah Renjun terutama Chanyeol.
"Boleh, mau minta apa?" Chanyeol mendekat duduk di samping Renjun.
"Adek mau sekolah lagi boleh ya" jujur Renjun sangat takut mengutarakan keinginannya. Chanyeol yang memang keras kepala tidak akan merubah keputusannya.
"Tidak" Renjun menunduk mendengar ucapan ayahnya.
"Ayah sekali ini saja adek minta ayah rubah pikiran ayah. Aku udah besar bisa jaga diri sendiri, lihat Abang mereka bebas tidak seperti aku. Ayah tau kan aku anak remaja masih butuh kebebasan" Mendengar penjelasan anaknya Chanyeol merasakan amarah yang sangat besar.
"TIDAK ADA KEBEBASAN UNTUK KAMU, NURUT SAMA AYAH NGERTI" Renjun ketakutan mendengar bentakan ayahnya, dia menjauh dari Chanyeol. Tapi sekarang bukan waktunya takut, dia harus menegakkan keadilan untuk dirinya sendiri.
"AYAH EGOIS, AYAH SELALU LARANG INI DAN ITU. AYAH SADAR GAK AKU TERKEKANG AYAH. BIARIN AKU HIDUP SESUAI KEINGINAN AKU BUKAN SEPERTI BONEKA YANG BISA AYAH ATUR ATUR" Chanyeol membanting vas yang ada di meja. Wendy memeluk Chanyeol mencoba menenangkan suaminya. Sementara itu Winwin memeluk adiknya yang sudah menangis. Tentu Doyoung tidak bisa membela adiknya ayahnya benar Renjun membutuhkan semua itu.
"KAMU ITU PENYAKITAN, SADAR DIRI PARK RENJUN. AYAH MELAKUKAN SEMUA INI DEMI KAMU" emosi Chanyeol semakin panas.
"IYA AKU PENYAKITAN SEHARUSNYA AYAH GAK USAH BIARIN AKU HIDUP, MENDING AKU GAK LAHIR DARIPADA HIDUP TERKEKANG SEPERTI INI" Chanyeol melepaskan pelukan istrinya menarik kerah baju Renjun, menatap tajam anaknya itu.
"Sekali lagi kamu berbicara seperti itu ayah akan hancurkan teman-teman kamu. Nurut sama ayah maka teman kamu aman" Renjun sudah berusaha menahan air matanya, tapi mendengar ucapan Chanyeol hatinya sakit.
"Pergi ke kamar renungi kesalahanmu, ayah pastikan check up hari ini adalah pemeriksaan paling menyakitkan yang pernah kamu rasakan, cukup sampai saat ini kamu ayah biarkan nakal seterusnya akan ayah hukum jika kamu melanggar perintah ayah. MENGERTI" Renjun yang terlanjur kecewa berlari ke arah kamar dan menguncinya.
Renjun menangis meraung-raung melampiaskan amarahnya. Membanting semua barang hingga hancur.
Karena sudah lelah menangis Renjun tertidur di lantai dengan lututnya sebagai sandaran.
Winwin membuka pintu kamar adiknya, dia menatap melas ke arah adiknya. Dia tau perasaan adiknya tapi sebagai kakak dia tidak bisa membantah perkataan ayahnya, apalagi dia sudah lalai menjaga adiknya hingga keracunan. Jadi dia tidak yakin bisa menjaga adiknya bebas di luaran sana.
Winwin menggendong Renjun mereka akan pulang ke rumah, om nya sudah sampai dan peralatan check up Renjun juga sudah di pindahkan ke ruang kesehatan.Setelah sampai di rumah winwin langsung menggendong Renjun ke ruang kesehatan dan membaringkan adiknya di kasur.
"Maafin Abang ya gak bisa jagain adek" Winwin mencium pipi renjun.Renjun membuka matanya, pertama yang dia lihat hanya dinding putih. Pasti dia sudah di ruang kesehatan pikir Renjun, aroma obat tercium di seluruh ruangan.
"Halo keponakan om, gimana kabarnya" Siwon mengelus rambut renjun. Renjun hanya diam saja matanya menatap langit langit kamar.
"Adek itu ditanyain sama om" Wendy mendekat ke arah Renjun.
"Oh baik om" Siwon mengangguk, pasti keponakannya ini sedang dalam mood yang tidak baik.
"Ya sudah om akan mulai pemeriksaannya ya" Renjun hanya mengangguk. Dia di suruh berdiri di atas mesin untuk mengecek berat badan dan tinggi badannya bulan ini. Siwon menyatat semua hasilnya ke dalam buku.

KAMU SEDANG MEMBACA
BAD BOY OR CUTE BOY
Fiksi PenggemarRenjun berandalan elit anak baru di argata school. Akting jadi anak nakal gara-gara baca Novel tapi di rumah Renjun akan berubah jadi anak manis imut kesayangan ayah Chanyeol dan Bunda Wendy.