Bab 5 | Hari buruk

1.5K 72 0
                                    

"Haii,putra kesayangan papa"

Sepertinya penyelamat sudah tiba.

"Wah papaa" dengan cepat Zayyan berdiri dan berlari mendekat ke arah sang papa,Damar.

"Zayyan jangan berlari!" Valent dan Damar berucap bersamaan, sedikit berteriak.

Karena kaget,Zayyan tersandung kakinya sendiri dan..

"Aduh" pekik Zayyan

Dirinya terjatuh dengan wajah terlebih dahulu menyentuh lantai kamar.

Panik, Damar dan Valent cepat-cepat mendekat ke arah Zayyan. Membalik tubuhnya kemudian menelentangkannya dan membantunya duduk terlebih dahulu.

"Apa kamu tidak apa?" Tanya Damar khawatir dengan alis bertaut.

"Kenapa kamu berlari?" giliran Valent bertanya

"Ah,ya ampun!" Terdengar suara dibalik pintu.

Yuliana masuk setelah mendengar bunyi gedebuk, rupanya anaknya terjatuh, bagaimana bisa?

Zayyan mendongak, melihat siapa yang masuk.

Tes tes

Tiba-tiba darah segar keluar dari hidung Zayyan. Mengalir ke mulut, dagu,hingga membasahi baju nya.

"Oh Astaga!" Semua yang berada dalam kamar mulai panik.

"Sayang!" Yuliana mendekat memeluk anaknya.

"SAM!" Damar berteriak.

"Ya tuan besar" Sam segera ikut masuk, jantungnya serasa akan keluar dari mulutnya karena kaget.

"Cepat ambilkan air dingin dan kompres!" Damar memerintah.

Sam secepat kilat segera keluar dari kamar Zayyan.

Valent mendorong punggung Zayyan agar tubuh adiknya sedikit Condong ke depan. Sedangkan Damar mengapit dua sisi hidung anaknya supaya mimisannya berhenti.

Zayyan hanya pasrah dan menyalahkan dirinya,tapi ini bukan semua salah dirinya kan? Ia hanya kaget dan tidak sengaja tersandung kakinya sendiri.

Salahkan kakinya dan bapak anak itu karena berteriak.

Benar-benar hari yang buruk,setelah kejadian ini entah apa yang akan terjadi selanjutnya. Zayyan pasrah saja.

Setelah dirasa lebih baik,Valent dan Damar membatu Zayyan berdiri dan menuntunnya ke ranjang.

Sekarang mengurus Zayyan terlebih dahulu,acara marah ceramah nya bisa diundur nanti.

Damar menanggalkan pakaian anaknya untuk diganti karena terkena darah mimisan tadi.

Kemudian giliran Yuliana membantu memakaikan Zayyan dengan Pakaian baru.

Disana Zayyan hanya diam saja,tidak berani menatap papa dan kakaknya.
Dari tadi Damar dan Valent memasang tatapan tajam ke arah Zayyan seolah-olah panah yang akan menembus dirinya.

Tok tok tok

"Masuklah Sam"

Ceklek

Sam dan beberapa pembantu masuk ke kamar Zayyan dengan membawa air dingin beserta kompres.

Agak terlambat,mungkin Zayyan sudah tidak perlu dikompres air dingin karena mimisannya telah berhenti.

Namun Yuliana tetap mengompresnya dikening Zayyan.

"Terimakasih Sam,kamu boleh pergi"

"Sudah tugas kami nyoya"

Sam dan beberapa pembantu membungkuk memberi hormat, kemudian pergi keluar dari kamar tuan mudanya.

ZAYYANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang