TiTTLE : mama
“kalian berdua lucu banget ya?”scara membeku seketika pas liat mama [name] yang lagi berdiri didepan pintu.
“h-halo tante,” sapa scara gelagapan.
“halo scara, udah lama banget ya kita ga ketemu. gimana kabar bunda kamu?” wanita paruh baya itu tersenyum ramah.
“bunda baik kok kok tante.”
wanita itu, mai, mengangguk paham. “saya kesini mau liat [name] sekalian ngurusin kepindahannya nanti.”
“[name] keliatan sayang banget ya, sama kamu.” mai mengintip [name] yang sudah terlelap dibawah selimut. scara hanya diam, tak tau harus berkata apa.
“kalian udah mutusin hubungan kalian kedepannya gimana?” mai menatap scara.
tangan scara terkepal kuat hingga jari-jarinya memutih, dia bingung.
“saya ga mau [name] pergi tante...” lirihnya.
“maaf kalo saya kesannya ikut campur sama urusan tante, tapi tante beneran yakin sama keputusan tante?”
“saya emang belum pernah ketemu papa [name] secara langsung, tapi dari yang [name] kasih tau ke saya apa yang udah dia lakuin ke tante dan ke [name] juga, saya ngerasa ga rela kalo kalian balik satu atap sama orang kaya dia...”
mai tertegun dengan apa yang dikatakan scara. tidak, dia tidak marah.
mai justru ngerasa apa yang dibilang scara itu benar.
kenapa dia mau? padahal orang yang berstatus mantan suaminya itu bukan orang baik-baik.
orang yang temperamental dan senang bermain fisik jika sedang marah.
karena masih sayang? apa iya? memang mai masih memiliki sedikit perasaan pada mantan suaminya itu, dan merasa bahwa dia akan berubah jika mai menerima tawaran rujuknya itu.
tapi bukannya itu terlalu naif? kita tidak tau apa yang difikirkan seseorang. bisa saja iming-iming berubah hanyalah gimik belaka.
padahal mai sendiri yang mengajukan gugatan cerai, tapi kenapa dia malah dengan mudahnya ditarik kembali?
“scara....” lamunan mai seketika buyar saat erangan cukup keras terdengar dari dalam kamar [name].
“saya permisi dulu tante,” ucap scara lalu kembali masuk kedalam kamar [name].
“dari mana???” tanya [name] yang setengah sadar sambil mengulurkan satu tangannya mencari keberadaan scara.
scara meraih tangan itu. “minum.”
“kenapa ga bilangg.”
mai melihat itu, kedekatan scara dan [name]. bahkan dirinya sendiri belum yakin bisa sedekat itu dengan anak gadis satu-satunya itu.
sekarang malah dirinya yang merasa jahat jika harus memisahkan mereka berdua.
“mama?” saat mai tersadar [name] sedang duduk diatas ranjang sambil menatapnya.
“mama kapan datang?” [name] hendak bangun namun di tarik kembali oleh scara.
“lo masih sakit,” timpalnya.
mai berjalan masuk sambil menatap buah hatinya dengan tatapan sendu.
“mama kenapa?” tanya [name] bingung.
[name] terkejut saat tiba-tiba tubuhnya dipeluk oleh mai dan semakin terkejut saat menyadari mai menangis sambil memeluknya.
scara merasa tidak seharusnya melihat momen yang seharusnya jadi milik mereka berdua.
maka dari itu scara memilih beranjak dari tempatnya, namun tertahan oleh [name].
tatapan [name] seolah mengatakan, “mau kemana?”
scara menunjuk pintu kamar, mengisyaratkan bahwa dia ingin keluar.
“jangan pulang.” kira-kira begitu arti dari tatapan [name].
scara hanya mengangguk kemudian berjalan keluar dari sana, tak lupa menutup pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
T𖣠X!C ᛬᛬ BALLADEER
Fanfic፧፧፧ ፧፧፧ 𝐆𝐄𝐍𝐒𝐇𝐈𝐍 𝐈𝐌𝐏𝐀𝐂𝐓 𝐀𝐔 𝙎𝘾𝘼𝙍𝘼𝙈𝙊𝙐𝘾𝙃𝙀 hubungan [name] dan scaramouche itu seperti perumpamaan...