Hai gess aku up lagi, di cerita ini semoga kalian suka, kali mau lanjut vote dan komen yang banyak yaa.. 🥰🥰
HAPPY READING....
.
.
.Chenle memasuki restoran itu dan disana memang sedang membutuhkan seorang pelayan dan dirinya di Terima bekerja disana.
"ya, ada yang bisa saya bantu dek? " ucap seorang pelayan disana yang mengira chenle adalah pelanggan tapi dilihat dari pakaian nya sepertinya ia bukan mau membeli sesuatu
"ah begini mas, saya mau melamar pekerjaan, saya membaca di brosur depan lestoran ini sedang membutuhkan seorang pelayan jadi saya berminat untuk menjadi pelayan disini" chenle menjelaskan sesopan mungkin agar pemuda di depannya ini mengerti
pemuda itu melihat chenle dari atas sampai bawah, chenle yang di tatap seperti itu pun refleks juga ikut melihat tubuhnya, apakah pakaian nya aneh? atau kurang rapi? itulah yang ada dibenak chenle
"apa kau masih sekolah? " tanya pemuda itu setelah selesai menatapi chenle
"iya mas saya masih sekolah, emm apa anak sekolah tidak boleh bekerja disini? " chenle mendadak murung, takut tidak di Terima
pemuda itu yang melihat raut wajah chenle yang berubah menjadi kasihan
"saya juga kurang tau tapi selama saya bekerja disini belum ada yang anak sekolah yang melamar kerja"
"tolong mas saya sangat butuh pekerjaan ini" mohon chenle berharap pemuda ini mau mengasihani nya
"ah baiklah saya akan menelpon bos saya dulu dan tolong jangan memanggil dengan sebutan mas karna saya bukan mas mas" ucap pemuda itu lalu ia mengambil ponsel nya dan mencari nomor bos nya
"ah baiklah lalu aku harus memanggil mu dengan sebutan apa? "
"panggil aku hyung sepertinya umur kita tidak beda jauh" ucap pemuda itu
"baiklah hyung"
setelah selesai menelpon bos nya ia menaruh lagi ponselnya di saku celana yang ia pakai
"bagaimana hyung? " ucap chenle menggebu karna ia penasaran dengan jawaban si bos semoga saja keterima
"kata si bos besok kau datang lagi kesini ia ingin mewawancarai mu dulu dan kalau bos menerima mu kau bisa langsung bekerja" jelas pemuda itu chenle pun menggangguk paham berarti ia harus menunggu sampai besok
"baiklah hyung terimaksih" ucap chenle sedikit membungkukkan badan nya
"iya sama sama oh ya siapa nama mu sedari tadi kita mengobrol aku belum tau nama mu" tanya pemuda itu
"nama ku chenle hyung, hyung bisa memanggil ku chenle atau lele"
"namamu lucu juga, lele.. sepertinya aku akan memanggil mu dengan sebutan itu saja, namamu lele tapi suaramu mirip lumba lumba, nama ku jihoon"
"hehe sudah banyak yang mengatakan itu hyung, kadang aku juga berfikir kenapa suaraku seperti ini padahal kan aku laki laki" chenle merasa aneh saja suaranya tidak ada nge bas nge bas nya malahan kaya lumba lumba padahal masa puber nya sudah terlewat
"itu tandanya kamu unik, sudahlah sebaik nya kamu pulang pelanggan sudah mulai berdatangan" memang sudah tiga orang yang masuk kesana
"baiklah hyung kalo gitu aku pulang dulu" ucap chenle lalu pergi dari sana
***
Chenle memasuki supermarket untuk membeli semangkuk ramyeon dan air putih mengingat ia belum makan apapun
Setelah selesai membayar ia pun duduk di salah satu taman sambil menikmati mie nya, disana banyak sepasang keluarga yang sedang piknik kalo melihat mereka ia jadi ingat saat ia masih kecil ia ayah dan bunda nya juga sering melakukan piknik seperti itu tapi semenjak bundanya pergi meninggalkan nya untuk selamanya ia jadi jarang melakukan itu lagi apalagi sekarang ayah nya sudah berubah tidak sehangat dulu
Membicarakan tentang ayah nya bagaimana kabarnya sekarang? tadi malam ayahnya itu pulang dengan keadaan mabuk dan seperti biasa kalau ayahnya mabuk dirinya selalu di cambuk oleh ayahnya sebagai pelampiasan dan jangan lupakan perkataan kasar serta cacian yang dilontarkan oleh ayahnya untuknya tapi walaupun begitu ia masih amat sayang kepada ayahnya itu
.
.
.Ia baru pulang sekitar pukul 11 siang, ia memasuki rumahnya yang tidak terlalu besar itu lalu pergi kekamar tapi saat ia ingin menaikin tangga ayahnya malah memanggilnya
"dari mana saja kau, jam segini baru pulang bukannya cari kerja malah keluyuran tidak jelas" ucap ayahnya itu yang pastinya baru bangun dari tidur nya sehabis pingsan karna mabuk terlalu banyak padahal jika ayahnya tau ia sedang mencari kerja sana sini untuk mencari uang
"emm lele kekamar dulu yah" chenle memilih tidak menjawab pertanyaan ayahnya itu
"siapa yang menyuruhmu kekamar!!, masakan aku sesuatu aku lapar" ucap ayahnya dengan seenak jidat, chenle pun menghampiri ayahnya
"cepet buatkan!! kenapa kau malah diam disana" ucap tuan zhong mulai emosi karna chenle hanya diam saja
"kita kan tidak punya bahan makanan apa pun, ayah tidak memberiku uang sama sekali" ucap chenle sembari menundukkan kepalanya tak berani menatap sang ayah
Plakk!!
Sebuah tamparan keras chenle dapatkan, padahal tidak salah kan chenle berbicara seperti itu
"berani nya kau membantah!!, itu karna kau tidak bekerja makanya kita tidak punya uang, makanya kau jangan asik bermain dan keluyuran tidak jelas" napas tuan zhong memburu karna berteriak
"tapikan yang seharusnya bekerja itu ayah bukan aku" chenle memberanikan diri berbicara seperti itu karna ia sudah lelah dan memang seharusnya seperti itu, ayahnya harus bekerja bukan malah dirinya yang bekerja untuk menghasilkan uang
Plakk!!
Ayah nya itu kembali menamparnya bahkan tamparan kali ini lebih keras hingga sudut bibirnya mengeluarkan darah, bahkan airmata yang dari tadi sudah keluar tambah deras
"dasar anak pembangkang!! beraninya kau menjawab ucapan ku, aku tidak sudi bekerja untuk mu, bahakan jika aku tidak mengingat pesan bunda mu aku tidak sudi satu atap denganmu" setelah mengucapkan itu tuan zhong berlalu dari sana
"bunda... lele kangen bunda.. " ucap chenle sambil memeluk dirinya sendiri membayangkan kalo yang memeluknya adalah sangat bunda
***
Gimana gess, hehe maaf kalo ceritanya agak aneh semoga suka☺🥰 see you next chap☺🥰😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Park || Jichen
Teen Fiction⚠️🔞⚠️ menceritakan seorang zhong chenle yang terlahir dari keluarga miskin, ayahnya seorang penjudi dan pemabuk ibunya telah tiada, ia memilih untuk bekerja daripada sekolah untuk membiayai hidupnya dan juga ayahnya siapa sangka dari pekerjaan itu...