Holla🙌aku up lagi, ada yang nunggu book ini? Kaya nya ga ada ya😁gapapa aku tetep mau publish cerita nya, semoga suka😘🥰
Jangan lupa juga buat vote🤗😚Happy Reading🤗🥰😘
.
.
.
.
.
lalu apakah berarti sekarang kita- "
" AAAAA!!, HYUNGGG "
.
.
.Disini lag Chenle berada, di kamar Jisung dengan perasaan takut, gelisah, cemas yang menjadi satu karna tiba tiba saja hujan turun dengan sangat lebat disertai angin juga petir yang dari tadi terus menampakkan bunyinya dan itu membuat listrik dirumah jisung padam, alhasil disini lah Chenle berada, tidak bisa pulang karna cuaca di luar sangat tidak mendukung
" apa kau memang sangat takut dengan hujan " ujar Jisung khawatir karna Chenle memegang lengan nya sangat erat dan sesekali ia merasakan Chenle yang bersembunyi di balik punggung nya tatkala mendengar suara gemuruh yang begitu memekakkan telinga
" aku punya trauma pada hujan saat aku kecil dulu aku sedang bermain hujan bersama teman ku di taman dekat rumahku, kami bermain bola tapi saat itu bola yang kami mainkan melintas di jalan raya, aku pun berniat ingin mengambil bola itu tetapi saat bola itu sudah di tangan ku aku mendengar bunyi petir yang sangat kencang sampai aku membuang kembali bola itu agar tangan ku bisa ku gunakan untuk menutup telinga ku karna memang sebesar itu bunyi nya dan angin di saat itu semakin kencang, aku yang sudah ketakutan itu menoleh ke arah teman teman ku yang ternyata sudah pergi terlebih dahulu meninggalkan ku sendiri, aku pun pulang dengan berlari sambil menangis dan mengadu pada bunda ku " selesai menyelesaikan kali amat nya Chenle mendadak sedih dan teringat pada bunda nya, Jisung pun mengusap bahu Chenle untuk menguatkan nya
" bagaimana aku akan pulang sekarang " keluh Chenle, karna ia mengkhawatirkan ayah nya di rumah apalagi ayah nya itu sedang sakit, ingin menelpon pun batrai handphone nya sudah habis, Chenle tidak tenang sekarang
" menginap lah di sini malam ini, hujan nya sangat tidak memungkinkan kan untuk berkendara, besok aku akan langsung mengantar mu pulang " ucap Jisung, tak ada pilihan lain Chenle pun mengangguk setuju, Jisung tersenyum lalu menuntun Chenle untuk merebahkan diri nya di kasur Jisung lalu setelah nya Jisung menyelimuti tubuh Chenle sampai sebatas leher lalu ia beranjak untuk keluar dan akan tidur di kamar lain tapi Chenle menahan tangan nya ia pun berbalik
" ada apa? " tanya Jisung
" bi-bisakah kau tetap disini menemani ku, a-aku sangat takut " ucap Chenle yang sebenarnya enggan untuk mengatakan nya karna ia takut Jisung memikirkan yang tidak tidak tapi ia benar benar sangat takut jika berada di kamar sebesar ini apalagi yang menerangi nya hanya lampu tidur yang berada di samping diri nya, Chenle hanya jaga jaga saja, siapa tahu seperti yang ia baca di novel novel kalau rumah yang besar itu biasanya ada hantunya karna jujur saja Chenle itu sedikit takut akan kegelapan dan juga hantu
" memang nya kau tidak keberatan kalau aku disini? " tanya Jisung, ia hanya takut mengganggu Chenle saja, kan Chenle juga punya privasi tapi Chenle dengan antusias mengangguk kan kepala nya yang artinya Jisung boleh tidur di situ
" eh apa yang Hyung lakukan? " tanya Chenle bingung melihat Jisung yang mengambil selimut tambahan di lemari nya, apakah sedingin itu suhu di ruangan ini sampai Jisung harus mengeluarkan selimut itu padahal kan sedang mati lampu sudah pasti ac pun akan mati
" apa kau akan membiarkan aku tidur satu ranjang dengan mu begitu, aku masih sadar diri untuk tidak melakukan nya, aku akan tidur di sofa saja " Chenle terdiam, ia tidak memikirkan yang satu itu, ia hanya berfikir Jisung mau menemani nya, beruntung Jisung bukan orang yang tidak bisa menahan nafsu padahal bisa saja Jisung memanfaatkan keadaan Chenle sekarang ini untuk mengambil kesempatan, tapi ia tidak melakukan nya, dan Chenle juga tak perlu khawatir kalau Jisung akan merasa kesempitan karna sofa di kamar Jisung itu multifungsi jadi bisa di jadikan kasur untuk tidur
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Park || Jichen
Teen Fiction⚠️🔞⚠️ menceritakan seorang zhong chenle yang terlahir dari keluarga miskin, ayahnya seorang penjudi dan pemabuk ibunya telah tiada, ia memilih untuk bekerja daripada sekolah untuk membiayai hidupnya dan juga ayahnya siapa sangka dari pekerjaan itu...