03. God of Sheriff [devil sigil arc]

62 6 0
                                    

Sesampainya di kantor pusat Nathan membuka pintunya,mendahulukan wanita untuk masuk kedalam kantor.

Kairi tetap memegang belakang lehernya dan melihat ke Nathan sedikit ceria
"Terima kasih,tampan"ucapnya sembari memasuki kantor.

"Ntahla"Nathan tidak malu ataupun tersipu dia memandang rendah,walau tidak pedulian dia hanya sedikit membantu Zen untuk masuk ke dalam kantor,toh si Zen masih menggendong Kiarra sampai kedalam kantor.

Setelah Zen dan Reia memasuki kantor,Nathan masuk setelah Reia dia melepas topi dikepalanya dan meletakkannya di Meja.
Ia sedikit menghela,dia menyimpan senapannya di pinggangnya untuk mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya.

Menutup pelan pintu kantor,Nathan melihat ke arah Kairi yang mondar mandir di kantor.
Tapi dia tidak peduli dan duduk di sofa didekatnya dan bersandar.

Zen meletakkan Kiarra di sofa yang berbeda dengan Nathan,dan melihat kearah Kairi.
Zen menatap Reia,Reia sedikit bingung ketika Zen menatapnya jadi dia melihat balik ke Kairi dan bertanya.

"Kamu sedang cari sesuatu?"Ucap Reia sembari mengangkat alisnya.

"Kelihatanya Kaely,Yin,dan 2 anak baru itu belum kembali"Kairi mengecek setiap ruangan dan menatap balik ke Reia.

"Aku juga jarang liat Fern,dia sedang sibuk kah?"Reia tidak melihat kearah Kairi lagi dan duduk disamping Nathan.

.....

"Aku sudah cari bantuan,seharusnya medis akan datang"Zen menutup telefon kantor dan meletakkannya kembali di tempatnya,Kairi sedikit lega dan duduk disamping kiri Kiarra dan bersandar juga.

Reia tidak bersandar saat duduk namun dia condong kedepan dan memegang kepalanya frustasi.

"Berapa lama medis datang lagi?,aku agak khawatir dengannya..."Ucap Reia agak frustasi.

"Aku sudah menghentikan pendarahannya seharusnya semuanya terkendali"ucap Kairi dan memegang perut Kiarra yang terbalut perban.

"Aku bukan ahli medis tapi paling tidak aku sudah memberikannya pertolongan pertama"ucap Zen.

"Tidak usah panik begitu"Nathan jadi agak condong ke depan juga,kini dia berada samping persis Reia.
"Andai aku tau kalau luka seperti ini bisa ditahan"

........

Ini hanya sedikit mengingatkannya dengan negara asalnya,tempat dimana dia dibesarkan.
Nathan bukan orang asli dari jepang,dia berasal dari Amerika.

...........

'Dar Dar Dar Dar Dar!!!!!'

Suara senapan beruntun,dihiasi oleh teriakan orang orang dalam ruangan rendup.
Ruangan itu kurang cahaya, ruangannya gelap dan hanya terdapat cahaya matahari melewati sela sela tembok yang terbuat dari kayu.
Lantai itu juga terbuat dari kayu,Nathan hanya berdiri memegang dua pistol dikedua tangannya.

Kedua ujung pistol itu berasap,dan juga sangat panas.
"Hah-"Nathan menghela nafas,melihat ruangan itu yang tadinyaa ramai menjadi sangat sunyi seperti ruangan mati,dia menurunkan tangannya mengingat kejadian kenapa dia bisa kemari.

.......

"Hey!!,Nathan jangan gegabah!"Rekan Nathan menatapnya dengan emosi,dan menahan tangannya Nathan memaksanya untuk berhenti.

"Apa maumu!?"Nathan merebut tangannya kembali darinya dan menatapnya.

"Kita ini rekan!!,bisakah kamu percaya padaku dan menunggu lain datang!?"ucapnya masih dalam nada emosi.

"Kita sudah sejauh ini,menunggu mereka hanya membuat pencuri itu kabur semua"
"Kita hanya perlu membunuh mereka semua,seandainya kita hanya mengangkap satu dari mereka"

• 𝐂𝐇𝐀𝐈𝐍𝐒𝐀𝐖𝐌𝐀𝐍 𝐎𝐂 • : LoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang