Celamat membaca guys.
"Ngapain lo keluar? Ngikutin gue ya? Atau nggak percaya kalo gue udah ngerjain hukuman dari lo?" ucap Dania ketika melihat Farel juga ikut keluar kelas.
"Nggak usah kegeeran. Buku tugas gue ketinggalan," sahut Farel dan berlalu menuju lapangan mendahului Dania.
Di sinilah mereka sekarang. Berdiri hormat di depan tiang bendera, dengan panasnya sinar matahari membakar kulit.
"Ngeselin banget sih semua orang hari ini. Udah telat, di suruh bersihin taman, sekarang di jemur kayak ikan asin gini," gerutu Dania.
Perempuan itu terus saja berceloteh membuat Farel yang berdiri disampingnya jengah sendiri.
"Panas banget lagi. Gue berdiri di belakang lo yah. Panas banget sumpah," izinnya kepada Farel.
"Nggak!" tolak Farel.
"Pelit lo," kesal Dania.
"Emang," jawab Farel.
"Kuburannya sempit."
"Udah nyewa lahan."
"Masih kurang luas."
"Bodo," sahut Farel cuek.
"Huh!!! Ini juga gara-gara lo. Kalo aja lo nggak hukum gue suruh bersihin taman, nggak mungkin gue lemes gini. Mana laper lagi!" Tangan yang semula sedang hormat sekarang turun untuk mengelus perutnya sendiri.
Farel yang diajak bicara malah berdecak malas.
"Kayak ngomong sama patung tau nggak. Lo tuh ...." Ucapan Dania terhenti karena bel istirahat pertama sudah berbunyi.
Farel berjalan menuju ke kantin meninggalkan Dania yang masih kesal.
"Wah parah, princess di tinggal," gumam Dania. Perempuan itu pun ikut ke kantin.
"Kesel banget gue, Liv," ujarnya kepada Oliv ketika sudah duduk di bangku kantin bersama Oliv.
"Udah sih. Nih buat lo," sahut Oliv sembari menyodorkan mangkuk berisi bakso.
"Baik banget deh pacarnya Taehyung," puji Dania yang sudah tahu Oliv menyukai K-Pop.
"Aamiin." Oliv mengamini ucapan Dania dengan lantang dengan diakhiri kekehan ringan.
"Sorry ya gue nggak bilang ke lo ada tugas Fisika," ucap Oliv.
"Santai aja. Enak kok nggak ikut pelajaran Fisika," sahut Dania yang memang tidak terlalu peduli.
"Oiya, lo udah dapet bahan buat besok?" tanya Oliv dengan mulut penuh bakso.
"Emang besok ada apa?"
Oliv berdecak, "Buat prakarya itu loh, yang lukis di talenan," jelasnya.
"Gampang itu mah."
"Susah tau dapetin telenan yang nggak keras. Belum lagi kuas ukuran mini, terus...."
"Udah ditulis juga di buku, Liv. Capek-capek amat lo ngulang lagi," ujar Dania menyela pembicaraan Oliv membuat temannya itu manyun.
"Ada apa sih heboh banget?" tanya Dania ketika sebagian siswi di kantin berteriak.
"Itu mereka pada nyurakin Aldy sana Nathan yang lagi tebar pesona," jawab Oliv sambil melihat 4 siswa yang berjalan menuju ke meja kantin yang ditempati Farel.
"Mereka namanya Kampret Circle," sambung Oliv.
"Kampret Circle?" ulang Dania.
Oliv mengangguk, "Unik kan namanya, tapi anggotanya nggak usah diragukan lagi ketampanannya. Apalagi Angga yang kayak oppa Taehyung."
KAMU SEDANG MEMBACA
DAREL
Teen FictionNyatanya, wahana paling mengerikan adalah kehidupan. Namun, hidup akan terus berjalan seperti sebuah vidio. Di mana mereka sendiri lah player pengendalinya. Cerita hanya fiksi belaka. Mengandung beberapa dialog dan adegan yang tidak untuk ditiru. Di...