7 (2016) - Fase Jadian 2

7 1 0
                                    

_Kamis, 22 Desember 2016

Ini bertepatan dengan hari ibu.
Hari itu aku sengaja ga mau hadir ke sekolah.
Padahal itu hari terakhir belajar, karena besok sudah waktunya pembagian raport semester.
Disekolah juga ga ada kegiatan apapun, jadi mendingan aku berdiam diri dirumah.
Begitulah pikiran ku saat itu.
Aku juga bohong ke mama kalau aku sedang tidak enak badan, agar aku di izinkan untuk tidak hadir ke sekolah.

"Ma hari ini aku tidak enak badan, ga usah masuk sekolah aja ya? Besok juga udah pembagian raport. Jadi sekolahnya besok saja ma."
(Kataku merayu mama)

Mama mengecek dahiku, apakah aku beneran sakit atau tidak.

"Yaudah, minum obatnya. Gausah masuk sekolah hari ini."
(Mama meng iyakan)

Yeay...
Akhirnya mama pun percaya dengan ke bohongan ku itu. Hehe
Maafin aku ya ma, ini demi kebaikan ku juga.
Aku udah terlanjur malu dengan Arthur di sekolah.
Ga mau nanti dia makin terus-terusan meledekku lagi karena pengakuan perasaan kemarin.
Biar Arthur juga melupakan apa yang terjadi kemarin.
Aku juga capek lihat dia dekat dengan cewek lain di sekolah.
Walaupun aku tahu hanya sebatas teman.
Aku memilih besok saja datang ke sekolah, sekalian ambil raport.
Urusan memakai seragam apa dan jam berapa hadir besok, aku tinggal bertanya saja informasinya dengan temanku.

_Jum'at 23 Desember 2016

Aku datang ke sekolah dengan waktu seperti biasanya. Jam setengah 8 pagi.
Perasaanku masih malu jikalau aku bertemu dengannya disekolah.
Apalagi sampai aku berbicara dengannya lagi.
Padahal saat itu sekolah benar-benar ramai.
Tapi sepi bagiku. Pikiranku entah ada dimana?
Aku ga mengerti kenapa?
Aku hanya merasa sepi saja saat itu.

_Kringgg... Bel sekolah telah berbunyi

Menandakan seluruh siswa siswi untuk segera berbaris di lapangan sekolah.
Untuk mendengarkan segala wejangan dari guru yang memberikan arahan.
Mungkin itu akan lama.
Hm,
Yasudah lah mau gimana pun aku harus mendengarkannya.
Di barisan, mataku mencari keberadaan Arthur di setiap sudutnya.
Setelah ketemu, dia berada dibarisan belakang bersama orang Adjie, dan lainnya.
Aku di barisan tengah bersama temanku.
Aku melihatnya, yang ku dapati dia hanya bersikap cuek kepadaku.
Dia malah asik berbicara dengan temannya.
Sesekali juga di melirikku, aku mengetahuinya karena setiap detik mataku memang meliriknya juga.
Aku merasa kecewa karena dia mengabaikan ku.

Setelah selesai wejangan, kami dibubarkan dan masuk kelas masing-masing.
Aku duduk di bangku ku, ga pedulikan lagi temanku pada dimana.
Pikiranku hanya fokus ke Arthur.
Tapi ga berani bicara dengannya.
Tiba-tiba Fadlan meledekku dari bangkunya, membuat ku harus menghadapkan badanku kebelakang.

"Kau ga datang semalam karena malu kan ada kejadian itu"
(Fadlan sambil tertawa)
"Karena itu doang ga datang zu? Oalah".
(Fahri ikutan nyambung)
"Yaa, biarinlah. Daripada aku masuk kelas semalam ga ngapa-ngapain juga mending dirumah."
(Kataku sambil bete)

Setelahnya aku diam, menunggu papaku datang untuk mengambil raport ku.
Biar aku cepat pulang dan ga malu seperti ini.

_waktu libur telah tiba

Aku merencanakan liburan ku di rumah nenek yang berada di Binjai.
Sambil menunggu kabar darinya, aku merebahkan tubuh ku ke tempat tidur.
Aku juga berfikir, takutnya dia jadi ilfil dengan reaksiku kemarin.
Karena juga dia udah tahu bahwasanya aku menyukainya.
Aku menunggu sampai dia juga mengungkapkan perasaannya padaku lagi.
Aku juga jadi ga bertemu dengannya, karena udah libur sekolah.

_Senin, 26 Desember 2016

Ini bertepatan di hari natal, sebelum aku pergi ke Binjai besok siang.
Memang sudah rutinitas kalau di bilang setiap libur sekolah aku pergi ke Binjai.

Kita lanjut ke cerita Arthur lagi.

Ada berjarak 3 hari setelah liburan sekolah.
Tepatnya hari Senin, 26 Desember 2016.
Malam itu aku rebahan sambil main hp dikamar.
Entah sebab apalagi dia chat ku kembali?
Banyak basa basi juga.
Sebenarnya itu waktu yang lama udah kutunggu.
Dan di malam itu juga dia menyatakan perasaannya melalui chat tapi.
Isinya chatting nya seperti ini

"Zu, mau ga jadi pacarku lagi?"

Deggg....
Seperti tersambar petir rasanya.
Aku juga ga menyangka kalau dia bakal ngungkapin perasaannya lagi.
Padahal posisinya di chat itu kami lagi ga bahas mengenai perasaan satu sama lain lagi.
Tapi tiba-tiba dia langsung bilang seperti itu.
Aku berfikir saat itu, bahwasanya dia memang masih menyukai ku.
Aku juga salah menilai nya.
Dan aku langsung menjawab kata
"iya aku mau" saat itu.
Tanpa berfikir panjang, dan menunda jawaban ku lagi.
Karena aku memang benar-benar menyukainya.
Aku senang di malam itu.
Ga menyangka hal ini akan terjadi diakhir tahun dan liburanku.
Jadi mulai di hari, tanggal, dan tahun ini aku telah resmi menjadi pacarnya Arthur.

26 Desember 2016,
Adalah hari jadianku dengan "Arthur Reymizard"
Aku merasa ini sangat penting, ini sangat berarti buat aku dan dia.
Aku selalu merasa nyaman sejak berada didekatnya.
Dia adalah orang yang bisa buat aku tersenyum.
Dia ga ingin menyakiti ku.
Dari hal kecil yang dia lakukan itu udah bisa membuat ku bahagia.
Aku selalu ceria bersama dengan dia.
Dia mewarnai isi hari hari ku dengan sangat cerah.
Dia akan melindungi ku, menjagaku, menyayangi ku. Dan itu selalu
Aku benar-benar bersyukur memilikinya.
Aku merasa menjadi satu-satunya wanita yang selalu di cintai nya.
Aku berterima kasih kepada Allah SWT dan ibunya.
Karena udah menghadirkan dia di bumi ini.
Seseorang yang benar-benar aku cintai.
Dan kami akan melewati semua masa bahagia ini berdua.
Selalu.


Next

_Fannylaa

Something in 2016Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang