10. Night

294 22 5
                                    

Seperti yang direncanakan, hari ini Jisung akan pergi makan di restoran yang mereka sebut-sebutkan di cafe kemarin. 

Sudah hampir jam 5 sore, Jisung sudah siap dengan pakaian terbaiknya sembari menunggu bos nya tersebut.

"Cakep banget pacar gue, mau kemana sayang? Makan ya?" Gurau Lino yang baru datang dengan rambut yang masih basah, sehabis mandi sepertinya.

Jisung terkekeh, "Iya dong, mau makan sama temen-temen gue."

"Karena gue gak bisa ikut, gue pinjem motor lo ya? Mau main sama Hyunjin."

"Ya pake aja, mau main basket?" Tanya Jisung.

"Iya, gue juga mau nyobain PS5 nya Hyunjin,"

"Yaudah,"

Tak berapa lama, Jisung mendengar suara ketukan pintu dari luar dan menyakinin itu adalah Bangchan. Dengan terburu, Jisung ponselnya dan bergegas membukakan pintu. Namun, langkahnya terhalangi oleh Lino yang menarik tangannya.

"Pamitannya mana?" Tanya Lino dengan raut pura-pura sedih.

Jisung memutar bola matanya, sedetik kemudian dia mengecup bibir Lino. "Dah, lepasin. Kasian Kak Chan nungguin."

"Mana bisa gitu," Keluh Lino.

"Chan bentar ya, Jisungnya ada urusan bentar!!" Teriak Lino dari dalam rumah, kemudian terdengar sahutan "Iya gue bakal nunggu kok," dari luar, dan tentunya itu suara Bangchan.

"Jadi apa urusan gue?" Tanya Jisung.

Lino menarik pinggang Jisung, dan memeluknya. Sedetik kemudian menarik tengkuknya untuk membawa Jisung dalam ciuman instensnya. Jisung reflek menutup matanya saat Lino mulai melumat bibirnya pelan.

Lino melesakkan lidahnya kedalam mulut Jisung, dan mulai mengabsen deretan gigi rapi milik Jisung. Tanggannya masih memeluk erat pinggang jisung, sedangkan tangan lainnya menekan tengkuk pemuda itu.

Jisung meremat kuat kaos putih milik Lino, kemudian memukul pelan dada pria tersebut.

"Maaf, kelepasan sayang. Gue butuh energi selama lo tinggalin." Ucap Lino setelah melepaskan tautan mereka.

"Energi apanya, bacot lo. Gue berangkat," Pamit Jisung.

Lino berjalan dibelakang Jisung mengikuti lelaki kecil itu keluar dari rumah sembari menyeka bibirnya dengan punggung tangan—membersihkan sisa saliva mereka tadi.

Jisung membuka pintu, dan terlihatlah Bangchan yang sedang duduk di kursi depan rumahnya—dengan seseorang.

"Maaf Kak Chan, kak Hyunjae. Nunggu lama ya?" Tanya Jisung.

"Ngga kok, baru sekitaran 2 menit kita disini, ayo berangkat." Ucap Bangchan sembari berdiri dan menuju mobil miliknya.

"Pinjem pacar lo ya, Minho." Canda Bangchan.

"Sip ambil aja, penting nanti dibalikin tanpa ada lecet di badannya."

Bangchan masuk ke mobilnya, diikuti dengan Hyunjae yang duduk di sebelahnya. Kemudian, Jisung duduk di kursi belakang.

"Iya, duluan ya bro!" Ucap Bangchan sembari menekan pedal gas mobilnya.

Lino melambaikan tangannya, kemudian beralih masuk ke dalam rumah milik Jisung—bersiap untuk bertemu dengan Hyunjin.

Tidak heboh, Lino hanya memakai kemeja kotak-kotak yang tidak di kancing, dengan kaos putih didalamnya. Simple, tapi tampan.

Lino kemudian mengambil ransel hitam yang berisi perlengkapan basketnya. Setelah dirasa siap, Lino keluar dan memacu motor tersebut menuju rumah Hyunjin.

WHO IS HE? || MINSUNG✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang