Ceklek....
Hendel pintu kamar itu terbuka ,bi inah sengaja supaya nabila yang membuka dan masuk terlebih dahulu
Wangi dalam ruangan itu sama seperti di ruang tamu tadi ,bau vanilla yang manis mirip parfum milik nabilaTadi non tanya saya,kenapa rumah ini selalu wangi vanilla kan?" Monolog bi inah
Nabila masih mematung dengan apa yang iya lihat
Sesaat nabila bertanya lirih "kenapa bii?"
Karna rumah ini percis seperti bau wanita dalam bingkai besar itu " ucap bi inahBingkai itu sangat besar seperti lukisan yang tergantung di dingding kamar aro jelas sesosok wanita yang bermata indah seperti yang aro bilang
~kira-kira seperti ini potret dalam bingaki besar itu~
Cc;ig nabilataqqiyahPotret itu yang selalu membuat den aro tersenyum saat pulang kesini ,wanita cantik pemilik aroma vanilla ,pemilik mata indah dengan balutan hijab menutupi kepalanya jelas bi inah
Nabila mematung ,nabila bingung harus merasa senang atau sedih ,senang karna ia tau bukan hanya dia yang rindu ternyata seseorang yang ia rindukan juga merindukannya
Rasa sedih juga menghinggapinya karna selama ini mereka berjauhan tanpa kabarNon tau, tidak ada yang pernah datang kerumah ini, rumah ini selalu sepi,hening dan selalu wangi vanilla di setiap harinya ,rumah ini akan memeluk pemiliknya di setiap tagl 21 November tiap taunnya jelas bi inah
Tak terasa air mata nabila lolos jatuh di pipinya
Dadanya sesak ,dan bahunya mulai bergetar nabila menangis dalam diam
Bi inah yang menyadari itu hanya mengusap lembut bahu nabilaHari ini bi inah seneng non,mungkin semua orang yang ada di rumah ini pun merasakannya,
Memangnya kenpa bi, jawab nabila seraya mengusap air matanya
Bi inah tersenyum
Bibi.. seneng akhirnya serbuk matcha yang ke 6 telah di minum pemiliknya,serbuk matcha yang selalu menunggu pemiliknya yang tidak pernah den aro lupa untuk membelinya hanya untuk wanita yang selalu ia rindukan 5th ini ,5 di antara serbuk matcha yang ia beli selalu berakhir di tong sampah tanpa di buka , den aro begitu menyukai semua tentang non,dia tidak pernah melewatkan hal kecil dari non ,rumah ini ia jadikan seperti wanita yang terpajang di bingkai besar itu ,karna sejauh manapun den aro pergi ,ia akan kembali ke rumah ini kembali ke dunianya walau tidak penah dia temui sosok wanitanya itu yang ia cintai dalam diamNabila hanya diam bahunya bergetar sedari tadi mencerna seluruh kata yang di ucapkan bi inah
Tangisannya pecah ,kenapa aro begitu mencintainya dalam keheninganSedangkan ia sibuk menerka -nerka perasaanya selama ini" riuh pikiran dan batin nabila menyuara
*happy reading guys *
Maaf ya kalo ada typo
Jangan lupa komen yaa 😉