Jurang Salju ft. DAG & Shinazu siblings

38 3 5
                                    

Di pagi yang tidak cerah, terlihat Shinazu bersaudari yang sedang jalan-jalan ama DAG (Daigo, Asuka, Gamu).

"Miru, ni adek lu tidur udah berapa jam njir.." ucap Asuka yang ga habis fikir sama Miru yang masih menggendong Nara yang terlelap.

"Ni tu namanya teknik tercepat buat sampe tempat tujuan, kalo kata si kicik ini." Miru menjawab dengan nada monoton.

"Hah?"

"He'em."

Mereka pun sampai ke tempat tujuan. Yaitu.. "Jurang Salju".

"Uji nyali kan?" Tanya Daigo yang melihat ke lubang jurang.

"Yah, cuma buat ngelatih si.." ucap si mbak mbak yang lagi di pertengahan kepala 2.

Latihan sih latihan yah, terlihat jurang yang diselimuti oleh es di dinding jurangnya. Kedalamannya juga ga maen-maen, 500 meter nih bozz senggol donh-

"INI MAH NYARI MATI NJIRRRR-" Asuka bersabda. Ia tak rela jika dirinya yang estetik ini harus terjun.

"Nyantai, lu kan ultramen broh." sahut Daigo yang menarik lengan Asuka lalu melompat ke dalam jurang. Asuka hanya bisa berteriak yang pada akhirnya tertelan oleh kedalaman jurang itu.

"Gamu?"

"Iya.." human host yang satu ini langsung terjun bebas tanpa protes dan drama, sungguh teman yang sangat berguna. Gamu sempat memberi laik sebelum tenggelam kedalam jurang berkabut itu.

Miru pun langsung mencolot- eh maksudnya loncat dengan Nara digendongannya.

-

Bruak duar ngeeng meong (?) guk (?) dor duar

Mereka pun jatuh dengan "sangat estetik". Untungnya si bungsu Shinazu masih selamat.

"Njir.. ini di titik terdalamnya?" Asuka pun sempat melihat kesana kemari, tapi yang terlihat hanyalah kabut yang tebal, dan banyak roh harimau yang kesana kemari.

"Yang penting cepet-cepet keluar dah, ga nyaman disini mulu. Kan tinggal dilawan toh? gabakal-an susah." Daigo pun memanfaatkan es yang tajam untuk dijadikan sebagai senjata. Ia memotong es yang menempel di dinding jurang lalu menggunakan ujungnya yang tajam.

"Santai dong, Dai.. entar salah langkah bahaya juga.." Gamu pun menarik tangan Asuka, lalu bersembunyi dibalik tumpukan salju.

"Langsung lah, ngapain dah." Miru pun dengan lihai menyingkirkan para roh harimau, meskipun sang adik terlelap di gendongannya. Heran, Nara ga keganggu samsek, malahan tambah nyenyak.

"Rada laen." Asuka bersabda, yang berakhir diseret Gamu dan mereka adu jotos sama roh kucing senior.

"Sat set sat set gitu kek." Daigo menimpali, ia melempari para roh dengan es yang ia dapatkan entah darimana..

Mereka bertarung dengan lihai, anehnya.. Nara tertidur lelap. Padahal kakaknya yang paling brutal.

"HEH ADEK LU MATI ENTAR!" Asuka mengingatkan. Meskipun otak miring, dia masih waras kok.. (gimana?)

"Gabakal, gue handal kalo soal beginian." Miru tetap lanjut dengan pedenya, yang membuat para anggota mengelus dada.

Setelah berurusan dengan para aing maung, mereka pun keluar dari jurang itu. Eh? memang segampang itu? ngga brodi, tak segampang itu. Mereka pake acara dihadang sama yang namanya kunci ilang. Kalo ga ada kuncinya, mereka ga bisa keluar.

"ASUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUKA. DIMANA KUNCINYA GOB-"

"Kalem mbak, kasian dianya."

"GA, GABISA KALEM GUE GAM. GA RELA GUE!"

"Nape lagi si, ah?" Daigo yang santui duduk di hamparan salju pun akhirnya membuka suara.

"TUH, PARTNER LU. KUNCI BUAT KELUARNYA ILANG ANJIM!"

Layaknya hp yang abis batre, Daigo terdiam. ia membeku.

"GOMENNNNN, SERIUS TADI UDAH GUE TARUH DI SAKU-" Ternyata eh ternyata, sakunya si cah ngganteng bolong :>

"y." Miru menjawab se kul Thomas Shelby, alhasil Asuka harus mencarinya, mau tidak mau.





















Setelah beberapa abad- maksudnya jam, kunci itu tak kunjung ditemukan..

"GOMEN, MIRUUUUUUUUUUUUUUUUUUUU!" Asuka ampe sujud dan ni lakik berakhir duduk frustasi disebelahnya Daigo.

"y."

Nara pun terbangun, kebingungan dengan keadaan, ia pun segera mengeluarkan kuncinya.

"Nih."

Para anggota pun terkejoed emot O0O..

"KOK ISO???"

"Yo diisok isokno lah."

Miru pun langsung gutmut, ia pun membukakan pintu, dan akhirnya mereka bisa menghirup udara segar.

"Asuka Shin."

"Miru, jangan dah." Asuka perlahan mundur, dan ia tau.. dia akan berakhir disini.

"Bang Gamu, Bang Asuka napa dah?"

"Emm..^^ . Nara jalan-jalan aja yah sama aku en Daigo, ya?"

"O..ke?"




Mari berdoa untuk keselamatan Asuka Shin..

Berdoa dimulai..





























Berdoa selesai...

Nara, Miru..and the Ultras..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang