Allo pren?
Jangan lupa VOTMEN!
Happy Reading!
***
Istirahat sudah berjalan selama 5 menit yang lalu, siswa-siswi SMA Pelita terlihat sedang sibuk menyantap makanan ditangannya. Mereka tidak ingin menyia-nyiakan waktu yang sedari tadi mereka tunggu-tunggu.
Berbeda dengan empat orang pria tampan yang sering dijuluki geng Berat, mereka berempat terlihat sedang berleha-leha di koridor sekolah.
"Perut memang lapar, tapi dompet tebal gue menolak untuk dikuras lemaknya." Celetuk El yang sedang tengkurap diteras koridor.
Memang tidak ada malu manusia yang satu itu sering sekali membuat Shaka dan kawan-kawan merasa malu.
"Coba lihat dompet tebalnya?" Nanda merogoh saku baju El, tak ada uang lembar disana, yang ada hanya uang seribu dalam bentuk koin.
"Heh! Gila lo, tubuh gue ternodai, berani-beraninya lo pegang tetek gue yang kecil ini! Gimana kalau tetek gue gede, mau tanggung jawab Lo?" Tanya El memegang dadanya dengan kedua tangan yang membentuk tanda silang.
Shaka dan Jack menatap kedua temannya dengan tatapan datar, sudah biasa mereka mendengar ocehan tak bermutu dari pria bangsat seperti El dan Nanda.
"Dara, sekali aja lo gak usah nyahutin si Nono, pusing gue dengernya!" Seloroh Jack menoyor kepala El.
"Sangeunah-ngeunah eta mun ngomong, nama gue Nanda bukan Dara!" (Seenak-enaknya kalau ngomong, nama gue Nanda bukan Dara!). Nanda tak terima namanya dirusak dengan sebutan nama perempuan.
"Diem-diem! Ada cewek noh, yuk gaskeun!" Ucap Shaka menaik turunkan alisnya menatap beberapa gadis yang berjalan kearahnya.
Ketiga temannya menoleh menatap kedepan. Benar saja, tiga orang gadis tengah berjalan, sepertinya mereka bertiga akan melewatinya.
"Siap, pas banget bertiga. Jatah gue, Nanda sama si Jack." Kata El bersiap-siap merapihkan rambutnya.
"Bangsat! Yang tengah jatah gue!" Sarkas Shaka mendelik tajam kepada Elnino.
El menggelengkan kepalanya tak percaya, "Udah dapet cewek cantik masih aja gatel sama cewek lain, bodoh memang." Cibirnya.
Shaka tidak mengindahkan cibiran dari El, pria itu malah fokus menatap ketiga cewek yang tak lama lagi akan melewatinya.
"Ekhem, mau gue bantu?" Tanya Shaka ketika tiga orang cewek itu sudah berjalan melewatinya.
Cewek yang berada ditengah-tengah menghentikan langkah kakinya, dengan bibir yang melengkung keatas cewek itu melirik kearah Shaka.
"Bantu apa?" Tanya balik cewek yang bernametag Clarissa Stephani.
"Bantu biar hatinya bisa nyangkut disini." Shaka memegang dadanya sendiri sambil menaik turunkan alis berusaha menggoda Clarissa. Tangan kanannya bersiap akan menggandeng gadis incarannya itu.
Belum sempat tangan Shaka melingkar dibahu Clarissa, tiba-tiba saja ada seorang gadis lain yang melewatinya sambil berucap.
"Kayaknya gue harus ketemu sama Arka deh, tadi dia bilang mau makan bareng sama gue." Kata Fara mengeraskan suaranya supaya terdengar oleh Shaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Terang (OnGoing)
Fiksi RemajaTentang aku dan penderitaan yang tak pernah berujung. ~~~ "Anak kurang ajar! Kamu ini harusnya mati, Fara! Karena kamu tidak ditakdirkan untuk hidup!" Bentak seorang ayah kepada putrinya sendiri. "Bunuh saja, Fara, ayah! Kalau itu akan membuat ayah...