"Apa yang kau lakukan disini?" Sooyoung bertanya. Jungkook menghela nafas pelan. "Seharusnya aku yang bertanya, kenapa kau disini?" Jungkook justru menjawab dengan pertanyaan.
Sooyoung memutar bola mata jengah, ia lantas melihat kanan kiri. Tidak ada siapapun. Ia mengajak Jungkook untuk menemui ibunya. Menjelaskan apa yang terjadi.
"Kau gila? Ibumu baru saja siuman. Dan kau memintaku untuk mengatakan yang sebenarnya?"
Tungkas Jungkook membuat Sooyoung menatap. "Bagaimana lagi, kau tidak akan menikahiku. Apa yang akan kau katakan pada ibuku?" Sahut Sooyoung membuat Jungkook terdiam.
Jungkook menyeka surainya ke belakang. Semua salahnya, jika saja tidak bertemu dengan Sooyoung dan menghamili gadis itu mungkin semua ini tidak akan terjadi.
"Baiklah-baiklah, aku akan menikahimu dan bertanggung jawab atas kehamilanmu." Jawab Jungkook dengan mantap. Sooyoung senang. Itu artinya ia tidak akan sendirian dalam membesarkan baby Jeon. Ah, bahkan dia sudah memiliki panggilan khusus untuk calon buah hatinya. Namun tiba-tiba wajahnya muram. Ia ingat perkataan rekan kuliahnya tadi. Bagaimana jika Yeri benar-benar melakukan sandiwara itu. Sooyoung menggelengkan kepala. Jungkook yang menyadari itu lantas menarik tangannya pelan.
"Ada apa denganmu? Kau tidak ingin aku menikahimu?"
"Bukan-bukan." Sahut Sooyoung membuat Jungkook menahan senyuman. "Intinya, aku senang. Aku tidak akan membesarkan anakmu sendirian." Lanjut Sooyoung membuat Jungkook terdiam. Entah kenapa perkataan Sooyoung membuatnya lega. Ada sedikit perasaan nyaman saat bersama gadis itu.
Setelah menemui ibunya, Sooyoung mengajak Jungkook untuk melunasi biaya rumah sakit. Itu sudah dalam perjanjian keduanya. Tidak mungkin Jungkook mangkir. Sooyoung lega ibunya sudah dapat pulang pagi ini. Setelah beberapa hari dirawat pasca operasi, ibunya diperbolehkan untuk pulang. Sebab perkembangan ibunya sudah semakin baik.
"Terimakasih, Jungkook-ssi." Ibu Sooyoung berujar setelah mereka keluar dari dalam gedung rumah sakit.
"Tidak perlu seformal itu, eommonim. Jungkook lebih baik." Jawab Jungkook membuat Sooyoung tersipu.
"Baiklah, terserah padamu. Terimakasih. Entah bagaimana jika tidak ada kau. Maaf, karena merepotkanmu." Calon ibu mertuanya lagi-lagi mengucapkan terimakasih. Jujur saja Jungkook tidak suka itu. Terlalu naif untuknya. Ya katakanlah Jungkook tidak terbiasa akan hal itu. Ia lantas hanya menyunggingkan senyuman.
Disinilah keduanya sekarang, selepas mengantar calon ibu mertuanya. Jungkook mengajak Sooyoung jalan-jalan. Katakanlah, mereka tengah menjalin hubungan pendekatan sebelum benar-benar menjalin hubungan pernikahan.
Sooyoung duduk di kursi panjang itu. Menikmati angin siang di musim semi. Musim kesukaannya. Dimana hujan akan turun setiap saat. Jungkook yang hanya berdiri di sisinya lantas ikut duduk di sampingnya.
"Kau pernah datang kemari sebelumnya?"
Sooyoung menganggukkan kepala saat mendengar pertanyaan Jungkook.
"Dengan siapa?"
Jujur, Jungkook ingin tahu itu.
"Park Jimin." Sahut Sooyoung membuat Jungkook menahan diri. Entah kenapa saat mendengar nama pria lain, dirinya menjadi tidak suka.
Ketika Jungkook akan membuka mulutnya kembali, deringan ponsel mengalihkan atensinya. Ada telepon dari rumah sakit tempat ibu Sooyoung dirawat.
"Ada apa?"
Jungkook tiba-tiba beranjak dari kursi. Membulatkan mata terkejut.
"Ada apa, Jungkook-ssi?"
Tanpa menjawab pertanyaan Sooyoung, Jungkook bergegas menuju mobil dan pergi ke rumah sakit. Jungkook membiarkan Sooyoung di sana. Tanpa memberikan jawaban yang pasti. Namun saat ini bukan itu prioritasnya. Pihak rumah sakit mengatakan bahwa ayah sambungnya kritis. Salah satu maid yang mengantar ayahnya ke rumah sakit. Bahkan ibu kandungnya tak ada disana.
![](https://img.wattpad.com/cover/207956224-288-k274018.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sexy Bastard || Jeon Jeongguk[Slow Update] [On GOING]
Fanfic(On going) "I want to hear youre sexy voise..." - Jeongguk "You so bastard bitch..." - Sooyoung Apa jadinya jika seorang kepala kepolisian membuat mu tidak berkutik saat diatas ranjang? Dan kesalahan terbesarmu adalah, dengan lancangnya telah mengg...