0.5

6.5K 322 16
                                    

  Hari ini Sooyoung berangkat ke Universitas sendiri tanpa ditemani Jimin. Pria remaja itu berkata bahwa ada kegiatan di Busan bersama keluarganya. Sooyoung menitipkan ibunya pada bibi tetangga apartemen. Saat tepat masuk kedalam kelas. Ia melihat seseorang orang berdiri tepat di depan mejanya. Dia Han Yeri, gadis berusia sekitar 26 tahun kakak tingkatnya di Universitas. Yeri memang tidak pernah bersikap barbar atau apapun itu. Gadis itu terkenal sangat dingin bahkan terkesan tidak peduli.

"Kau baru datang?" Nada bicara gadia itu biasa saja. Bahkan terdengar acuh.

"Ada apa?" Sooyoung tidak suka basa-basi.

"Kau ada hubungan apa dengan Jeongguk Oppa?" Sooyoung menatapnya. Bukan karena pertanyaannya, melainkan bagaimana mana bisa Yeri mengenal Jeongguk.
"Aku tunangannya."Jeda Yeri sejenak."Aku tidak ingin ribut denganmu. Ku minta padamu, jauhi Jeongguk atau kau akan tahu akibatnya." Sooyoung menatap kepergian Yeri bersama dua temannya.

.....

Jimin tengah duduk didepan layar kaca tv. Mengunyah camilan hingga memakan makan berat lagi. Ia tidak benar-benar ke Busan.

  Ia terlalu canggung jika harus menemui Sooyoung. Terlebih ada perasaan tidak suka jika gadis itu bersama dengan pria bernama Jeon Jeongguk itu. Perasaan yang selama ini ia pendam lama lama akan membuncah dan sewaktu waktu dapat meledak. Bahkan dirinya tidak yakin akan mendapat respon baik dari Sooyoung.

  Dering ponselnya mengalihkan atensi. Tertera nama Sooyoung disana. Inginnya tidak mengangkat, namun terlalu naif jika Jimin tidak merindukan gadis itu.

  "Halo?"

"Halo, ada apa?"

"Ya! Kau dimana? Kenapa mendadak sekali? Kau itu jahat sekali Jim."

Kekehan kecil keluar dari bibir tebal pria itu. Dengusan nafas Sooyoung dapat didengarnya.

  "Maafkan aku, eoh?"

"Kau curang Jim. Kenapa kau meninggalkan aku disaat ibuku sakit. Kau tahu aku kesepian saat menjaga ibu." Oceh gadis yang berada diseberang.

  "Maafkan aku, Soo-a. Keluargaku mendadak saat memberitahukan kabarnya. Dan bukankah ada Jeongguk Hyung? Apa dia tidak menemanimu?"

  "Hei, Jeongguk pria sibuk. Mana mungkin aku meminta seenaknya? Lagipula, ia seorang polisi. Aku tidak yakin jika dia memiliki waktu senggang."

  "Ya! Jangan seperti itu. Dia juga kekasihmu. Astaga, sejak kapan kau menjadi melow. Apa Jeongguk Hyung tidak sepenuhnya mencintaimu?"

  Tidak ada sahutan. Hanya helaan nafas cukup panjang dari bibir gadis itu. Jiminpun hanya diam, enggan berkomentar lagi.

"kau tahu? Jeongguk sangat sibuk, bahkan sangat sangat sibuk. Dan Jimin.." Ucapan Sooyoung terjeda."Dia memiliki Tunangan."

Jimin membulatkan mata sempurna.

"Ya! Bajingan sekali pria itu! Kenapa kau baru mengatakannya?!" Jimin emosi.

  "Aku baru tahu Jim. Wanita itu satu Universitas dengan kita." Jimin terdiam, bak terkena skak saat bermain catur.

"Namanya Yeri, kau ingat Kim Yeri 'kan?" Sooyoung terdengar parau.

  "Ya aku ingat, mahasiswi teladan tahun lalu. Coba tanyakan dulu pada Jeongguk Hyung. Siapa tahu gadis itu hanya omong kosong." Tutur Jimin menenangkan Sooyoung.

.....

Sooyoung meletakkan ponselnya diatas meja, ia menatap brakar sang ibu. Sang ibu tengah melakukan terapi dengan dokter jaga. Ia menyandarkan kepala diatas sandaran sofa berwarna violet itu. Perkataan Jimin beberapa saat lalu membuatnya bimbang. Jeongguk tidak pernah mengatakan apapun perihal gadis lain.

The Sexy Bastard || Jeon Jeongguk[Slow Update] [On GOING] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang