2nd | es krim

7 2 2
                                    

Cerita ini hanya fiktif. Tempat, latar belakang, tokoh-tokoh dengan segala ceritanya dari masa lalu or in the present dalam cerita ini hanyalah karangan dari sang penulis yaitu diriku sendiri. Aku nulis ini buat have fun, dan aku harap kalian juga senang dan terhibur dengan tulisan-tulisanku.

Itu aja. Makasie. Enjoy the read ;)

***

a ruby song

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

a ruby song

08:49 am.


"Mojo-Jojoni, ke supermaket, yuk! Aku mau masak buat kalian, nih."

Orang yang dipanggil Mojo-Jojoni kontan dibuat berdecak mendengar namanya diplesetin seperti itu. Dia sedang duduk santai diatas sofa sembari sibuk memainkan ponsel saat Taylor masuk kedalam kamarnya secara tiba-tiba. Kepulan asap rokok yang bertengger diatas asbak disebelah lelaki itu memenuhi ruangan. Membuat Taylor tergerak untuk membuka jendela, agar udara segar masuk menggantikan udara sengak didalam kamar Mojo-Jojoni.

"Bagus, mentang-mentang gue sering ngeledek lo pake nama Telor, sekarang lo balas dendam manggil gue Mojo-Jojoni."

"Jelas. Udah bagus Mamaku ngasih aku nama Taylor, but all of you called me Telor, which is meant egg. Nggak make sense, not even funny." Taylor membalas sambil memutar bola mata, kemudian dia duduk disebelah Mojo-Jojoni, alias Johnny. Tangannya meraih kotak rokok lelaki itu dengan santai dan mencabut sebatang dari sana, dia menyalakannya, dan menghisapnya beberapa kali.

Ah, mengenai Bahasa Indonesianya Taylor, lelaki ini lebih sering menggunakan Bahasa Inggris dan Korea karena dia memang lebih sering mengunjungi luar negeri macam Korea Selatan, Singapura, Malaysia, Thailand, Chicago dan Los Angeles demi kepentingan karirnya sebagai soloist dan musician. Ayahnya orang Korea, dari Seoul, makanya dia bisa Bahasa Korea dan fakta dari kecil sampai umur 9 tahun, Taylor pernah tinggal di Korea. Sementara ibunya asli orang Jakarta Selatan, tapi lebih sering menggunakan Bahasa Inggris, yah meski kadang dicampur sama Bahasa Indonesia.

Berhubung teman-temannya kebanyakan berbahasa Indonesia dan berbahasa Inggris, jadi ya, dia jarang menggunakan Bahasa Koreanya.

"I thought you stopped smoking, and the fact that you prefer vapes than cigarettes. What's going on in here." Johnny berujar sembari menaikkan sebelah alis, tapi matanya masih fokus memainkan ponselnya. 

"The nicotine makes me, I think." Taylor menghembuskan asap ke udara. "Udahlah, yuk, temenin aku ke supermaket. Ini udah mau jam sembilan, kalian nggak mau makan masakanku, gitu? Mumpung aku disini."

A Ruby SongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang