5th | kejedot

8 2 0
                                    


Cerita ini hanya fiktif. Tempat, latar belakang, tokoh-tokoh dengan segala ceritanya dari masa lalu or in the present dalam cerita ini hanyalah karangan dari sang penulis yaitu diriku sendiri. Aku nulis ini buat have fun, dan aku harap kalian juga senang dan terhibur dengan tulisan-tulisanku.

Itu aja. Makasie. Enjoy the read ;)

***

a ruby song

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

a ruby song

Esok harinya, sesuai dengan tebakan mas-mas yang punya kedai thai tea , Lucy dan Ryan kembali bersama lagi menghampiri kedai thai tea usai kelas di jam makan siang.

Mukanya Ryan super sumringah, kayaknya tuh cowok lagi bahagia banget hari ini. Berbanding terbalik dengan Lucy yang ekspresi wajahnya nggak jauh berbeda dari kemarin siang. Penyebabnya nggak karena Ryan lagi, tapi lebih ke tugas kuliahnya yang makin lama makin banyak. Ditambah, cuaca hari ini lebih panas dari kemarin.

Lucy mengipas-ngipas leher dan wajahnya menggunakan makalah yang baru selesai dikerjakan dan dicetak ditangannya (yang nantinya akan dia kumpulkan ke dosen tercinta) dengan ogah-ogahan ditengah perjalanan mereka ke kedai thai tea.

"Hari ini indah banget nggak, sih?" Ryan tiba-tiba berujar riang, dan mungkin kalau dia mau, dia bisa sekalian sambil lompat-lompat dengan manja dan anggunly macam karakter Princess Barbie tahun 2000-an yang lagi mengelilingi taman dengan riang bahagia setelah satu abad tak diizinkan meninggalkan kamarnya karena alasan ada penyihir jahat yang mengincarnya.

"Indah pala lo. Stres nih gue gegara nih tugas! Untung aja nih bisa gue selesein dengan cepat!" Lucy membalas sewot seraya mengibaskan makalahnya ke muka Ryan yang masih menyunggingkan senyum lebarnya, kelihatan tak terpengaruh sama sekali. "Lo lagi bahagia banget kayaknya. Abis kejedot tiang listrik mana lo sampe jadi begini?"

"Bahagia tak butuh alasan, hanya perlu dirasakan. Dan dinikmati."

"Stres."

Ryan menghela nafas khas orang yang merasa ringan dan lega. "Finally. I've been missing that sweet reply from you."

"Lo kenapa sih? Don't make me hit your face with this paper. Lagi panas nih. Gue kalo kepanasan suka rese."

Ryan tersenyum semakin lebar, kini sembari memandangi Lucy seakan Lucy adalah bayi kecilnya yang baru saja menyebutkan kata pertamanya. Sementara Lucy yang sadar sedang diperhatikan langsung mendelik pada yang bersangkutan. Kesal, refleks saja dia memukulkan makalah yang dia pegang ke muka Ryan.

A Ruby SongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang