Ketujuhbelas

63 5 6
                                    

-Niall POV-

Sudah 3 hari Azka tidak menghubungiku.3 hari,waktu yang menurutku sangat lama.Aku mencoba untuk menelfonnya tapi tidak diangkat.Aku bingung.Apa dia begitu marah kepadaku?

"Al,ada yang menunggu mu dibawah,kupikir dia pacarmu"ujar Jessica yang memecahkan lamunanku di kamar?dan apa tadi yang ia bilang pacar?Azka?!

"Ya Az.."aku semangat sekali saat membuka pintu.Semangat itu hilang seketika.Bukan Azka melainkan Karin.Jessica?!

"Pak?"aku masih terdiam ditempat

"Ah?iya iya kenapa?"kaget setelah Karin memecahkan lamunanku

"Saya disuruh kesini sama ibu,bapak"ujar Karin sopan,ibu? Ibu memang tidak suka Azka,ibu lebih suka Karin.Sekarang aku tahu apa maksud ibu menyuruh Karin kemari

"Gak usah manggil bapak kalau di luar kantor,panggil Niall aja biar gak terlalu kaku"ujar ku mempersilahkannya masuk

"Iya pa-Niall"ia masuk ke dalam.Kurasa Jessica tidak suka pada Karin

"Kau mau apa?"aku harus bersikap baik pada semua orang tidak terkecuali.Karin.

"Segelas air saja"ujar nya,duduk di sofa ruang tengah

"Baiklah"ujarku meninggalkannya menuju dapur.

Aku kembali ke ruang tengah untuk meletakkan minum Karin "Terimakasih"ujar Karin.Aku duduk disampingnya namun agak jauh jaraknya

Kami diam beberapa saat.Karin memecah keheningan "aduh mataku"kulihat dia mengipaskan matanya dengan tangannya

"Hey,sini kutiupkan"ujar ku sambil mendekat kearahnya.Saat aku ingin meniupnya tangan Karin memegang erat lenganku tapi aku biarkan,mungkin karena keperihan dimatanya yang semakin mengganggu.Sesudah matanya ku tiup dia belum menyingkirkan tanganya dari lenganku "sudah tidak perih?"ujar ku dan dia mengangguk tanda 'iya'

"N-n-niall Karin,ma-ma-af mengganggu"astaga itu Azka dan keadaan ku dan Karin masih dekat.Aduh,pasti dia salah paham.Aku harus menyusulnya

"AZKA!"teriakku mengejarnya ke luar rumah.untungnya dia masih di depan pintu duduk dan menenggelamkan kepalanya diantara tangannya "hey,jangan menangis Azka.Itu hanya.."

"Diamlah!"suaranya yang masih serak,dia menangis

"Azka,tadi aku hanya meniupkan matanya karena dia meringis"jelasku.Kuharap Azka mengerti

"Kau kau sudahlah"dia pergi meninggalkan ku yang masih kaku ditempat

"Karin aku harus pergi dan sebaiknya kau juga harus pergi,maaf"ujarku meninggalkan Karin,kuharap dia mendengar ucapanku.Yang penting sekarang aku harus menjelaskan nya pada Azka

...

Aku dalam perjalanan menuju rumah Azka,kuharap dia disana bukan dengan Ve-brengsek.Aku takut kehilangan Azka.Sangat takut.Ya Tuhan aku benar benar menyayangi Azka,mencintainya terlebih dari diriku sendiri.

Saat aku berdiri di depan rumahnya,jantung memompa darah lebih kencang.Sangat kencang.Kuharap Azka bisa mengerti yang akan ku jelaskan nanti.

tok tok tok aku memberanikan diri.Saat laki-laki yang ku kenal membukakan pintu untukku.kak Liam

"Hey,Niall masuklah dan sebaiknya langsung ke kamar pacarmu"ujar Liam memberi ruang untuk ku

"Baiklah,terimakasih"ujarku terburu buru melangkahkan kaki di anak tangga yang akan menuntunku ke kamar Azka.Dan disinilah,aku merasa gugup padahal baru di depan kamarnya.Beranikan dirimu.

tok tok tok tanpa izin masuk,aku sudah membuka pintu duluan.Dan kupikir Azka menangis,ya memang dia menangis.

"Azka"ujarku mendekat kearahnya yang sedang duduk di tepi kasur

"Azka,aku minta maaf.Tapi aku berani bersumpah kalau tadi itu hanya salah paham"ujarku dengan nada memohon agar Azka bisa paham

"Apanya yang salah paham?hah?apa?"ujar Azka dengan suara serak

"Aku bisa menjelaskannya"ujarku menggenggam tangan Azka yang tadinya digunakan untuk menutup wajahnya yang sedang menangis

"Jelaskanlah"ujar Azka.Disaat seperti ini saja aku gemas padanya dan tidak seperti di drama-drama,Azka mau mendengarkan penjelasanku

"Pertama aku akan menjelaskan yang terjadi di rumahmu tempo hari,ingat?"tanyaku memastikan,ia mengangguk tanda mengerti

Aku menghembuskan nafas perlahan lalu mulai menjelaskan "aku datang kerumahmu karena disuruh Liam,dengan senang hati aku menuruti permintaan kak Liam karena kak Liam bilang bahwa aku harus menemanimu dirumah sendirian.Tapi ada tugas tiba-tiba dan aku tidak mungkin untuk menolak tugas itu dan juga menolak permintaan kak Liam.Akhirnya aku putuskan untuk membawa Karin kerumahmu agar tugas nya menjadi cepat selesai dan aku bisa menemanimu"jelasku panjang.Sangat panjang.

"Kedua,kau pasti bertanya kenapa aku memukul si hm maksudku Vero itu kan?jawabannya adalah aku cemburu Azka cemburu.Apalagi saat aku akan menjelaskan ini kau sedang bersama nya di cafe."jelasku penjelasan yang kedua dan dia tertegun melihatku

Aku mulai menarik nafas lagi bersiap untuk penjelasan ketiga "Ketiga adalah kejadian hari ini,seperti yang sudah aku katakan tadi aku hanya meniupkan matanya karena dia meringis"phew lelah juga

"Tapi,kenapa dia ada dirumahmu?"tanya Azka kepadaku

Aku menghela nafas "ibuku yang suruh"ini mungkin berat

"Ibumu?a-apa maksudnya?"tanya nya lagi

"Dia tidak suka padamu,dia lebih suka pada Karin"

"Ni.."

"Bagaimanapun keadaan nya kita harus selalu bersama dan masalah yang kita lalui menjadi pelajaran untuk kita,janji?"aku mengangkat jari kelingking ku demikian juga Azka "Janji"ujar nya semangat

Ck ck cuma 760 words okelah dan kalau dipikir pikir di beberapa part banyak yang berakhir di kamar Azka ya hehe
Jangan lupa vote dan comment

Heyyolouis.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang