Keduapuluhdua

174 8 13
                                    

Hari berganti hari,semua berjalan membaik.Niall telah memutuskan hubungan yang tidak dia harapkan.Ibunya pun bisa menerima,karena menurutnya itu yang terbaik,untuk Niall bersama ku.

Tuhan masih memberikan ku hidup untuk kedua kalinya.Membiarkan ku hidup bahagia bersama Niall.2 bulan berlalu Niall sudah melamarku resmi secara kekeluargaan.1 bulan setelah lamaran,Niall melamarku secara pribadi.

Saat itu aku sedang tidur di kamar.Tanpa kusadari kucingku berada di samping ku.Ada kertas besar disitu yang bertuliskan 'WILL YOU MARRY ME???"dengan tanda hati dibawahnya.Selang beberapa detik kemudian Niall datang dari balik pintu.

"Apa ini?"tanyaku sok polos sambil menunjukan kertas itu

"Aku melamarmu"jawabnya santai dan duduk di samping ku

"Kau sudah melamarku dua bulan yang lalu,Niall"ujar ku malas

"Ini melamar secara pribadi.Kalau dua bulan lalu melamarmu resmi secara kekeluargaan.Jadi bagaimana?kau terima?"kulihat rau wajahnya memohon agar aku menjawab 'iya'

"Tidak"ujar ku tegas

"Apa?!kenapa?"tanyanya khawatir sepertinya

"Tidak..mau jauh-jauh dari kamu"jawabku manja

"Jadi?"tanya nya

Aku berpikir beberapa detik aku memutuskan jawaban nya dengan menciumnya.Tepat di bibirnya.Walaupun hanya beberapa detik

"Wah,kau ini!"ujarnya memelukku dengan erat.Tiba-tiba kucingku menggaruk selimut ku gemas

"Lihat!kau membawanya kemari jadi begini kan!"ujarku emosi,mungkin menurutnya tadi hanya lelucon yang tidak lucu sama sekali

"Tapi kan akhirnya"kata-katanya terpotong setelah aku melempar bantal ku

Kejadian itu membuatku semakin mencintainya.Kuharap hubungan ini akan berakhir pada kebahagiaan.

"Melamun?"seseorang yang ku kenal memecahkan lamunanku

"Tidak.Aku hanya tidak percaya kalau aku sudah dilamar olehnya"jawabku berbohong

"Oh,gimana persiapan malam nya?"tanya Fall menyikut lengan kananku dengan seringaian nya

"Malam?  Kenapa dengan malam?apa yang perlu dipersiapkan?"tanya ku tidak mengerti

"Jangan sok polos deh,lu tau kan apa yang dilakukan sepasang kekasih yang sudah menikah pada malam"aku memotong jawaban Fall dengan mencubit gemas pipinya.Aku baru mengerti sekarang apa yang perlu dipersiapkan pada malam itu

"Mengerti kan?"aku menggangguk

"Sudahlah jangan berpikiran yang aneh"ujarku mengingatkan agar pembicaraan ini tidak kearah yang terlalu dewasa

"Aneh? Kau yang aneh Ka"aku aneh?

"Aneh kenapa?"tanyaku tidak mengerti lagi

"Sudahlah"sekarang mereka tidak ingin menjelaskan.Aneh.

"Aku punya hadiah untuk mu"ujar Fall menyerahkan kotak berwarna biru langit dengan pita diatasnya

"Apa ini?"tanyaku penasaran.Fall hanya mengangkat bahu tanda tidak tahu.Akupun membuka kotak itu dan terkejut setelah melihat isinya.

Isinya adalah sebuah album foto yang sudah aku impikan sejak kami bertemu.Album ini hanya ada di negara tertentu,entah kenapa aku melupakan impian ini.Walaupun kedengaran konyol memang tapi album foto ini benar-benar membuat ku terkagum-kagum.Saat aku membuka isinya ternyata itu awal dari aku melihat ka arah Niall.

Lembar demi lembar sudah membuatku menjatuhkan setetes air mata.Aku tidak memikirkan isinya tapi yang paling aku pikirkan adalah bagaimana Fall bisa mendapatkan ini semua.Ah,dia sahabat yang the best. Di lembar terakhir dimana aku dengan Niall yang sedang berciuman di kamar saat dia melamarku secara pribadi.

Tapi ternyata lembar terakhir bukan itu.Saat aku melihat lembar paling akhir tidak ada foto tapi ada tulisan di bawah frame yang akan diisi dengan sebuah foto.Tulisan itu bertuliskan 'Selamat menempuh lembaran baru,sahabatku.Kuharap kau bahagia dengan keluarga kecil mu-Fall Payne'membaca tulisan itu aku kembali meneteskan bulir-bulir bening itu dan memeluk sahabatku Fall

"Terimakasih"ujarku sesunggukan yang masih menangis bahagia

"Iya sama-sama,jangan lupa mengisi halaman terakhir album itu dengan foto pernikahan mu nanti ya"pinta nya dengan senyum menghiasi wajahnya

"Iya Fall"melepas pelukan ku

"Aku akan segera menyusul dengan Ashton"ujarnya bahagia

"Ya,aku juga dengan Calum"ujar Deva dengan raut yang bahagia juga

"Ouuu hangat sekali persahabatan ini.Peluk"kami bertiga berpelukan seperti anak kecil yang menirukan teletubbies.Saat berpelukan ada yang memeluk ku dari belakang dan kau tahu?Niall.

Kulihat bukan hanya aku yang di peluk Niall.Fall dipeluk Ashton dan Deva dipeluk Calum.

"Tidak ada peluk-pelukan saat belum resmi"ujar Falk melepaskan pelukan Ashton

"Kalau ini"sebuah ciuman singkat di bibir Fall membuat Fall memerah malu sekaligus senang

"Azka,ayo makan!ajak teman-teman mu juga"pinta kak Sophia tersenyum kearah kami.

"Ayo makan"ajak ku.Kami semua agak sedikit kaget dengan makanan yang sudah dihidangkan di meja makan.Sangat banyak makanan nya,mulai dari Appetizer,desert  dan lain-lain ada disini

"Kak siapa yang memasak ini semua?"tanya ku ke kak Sophia

Sebelum kak Sophia membuka mulut kak Liam muncul dengan celemek di tubuhnya "kak Sophia"ujarnya dengan senyum menyeringai

"Tidak,aku hanya membantu.Kak Liam yang mengerjakan ini semua.Aku hanya sebagai assistent  nya"ujarnya,senyum kikuk

"Hmm baiklah ayo duduk"ajak ku kepada teman-teman ku yang sedari tadi berdiri

Setelah mereka duduk kami pun makan bersama dengan bersenda gurau sedikit

Sekali lagi hari yang menyenangkan.Setelah aku flashback  sepertinya hanya Fall dan Ashton yang hubungan nya berjalan mulus.Tapi semua yang kualami selama ini,aku bersyukur dengan semua pemberian Tuhan.Mulai dari aku sembuh dari penyakit mematikan itu sampai sekarang bersama Niall yang sudah kumiliki seutuhnya begitu juga sebaliknya.

Ya.hari demi hari,bulan demi bulan sudah ku tempuh bersama dengan Niall.Tidak selalu berjalan baik memang tapi entah kenapa aku selalu bahagia di dekatnya.Tak lupa aku mengisi lembar album terakhir dengan foto pernikahan ku.Terimakasih Niall.

22 of 22.The End.Gak nyangka udah selesai hehe.Makasih banget yang selama ini udah baca cerita ini dan tidak menjadi silent readers .Makasih juga yang sudah vote dan comment.Pokok nya makasih banget ya *-*

Heyyolouis.

Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang