Soobin dengan berat hati menyetujui perintah Bossnya itu, walau dalan lubuk hatinya ingin sekali menolak perintah bossnya, tapi ia tau sifat Bossnya yang gak mau bantah.
"Bagus..., bagaimana penyelidikan kamu tentang Alexa?" tanya Jungkook
"beberapa hari yang lalu Alexa pergi ke rumah Sehun Boss," jawab Soobin
"APA...!! Gawat kita harus pulang sekarang,"
"Tapi Boss apa urusannya sudah beres?"tanya Soobin
"Sudah..., ayo kita pulang ke hotel dan pesan tiket kekorea sekarang," ucap jungkook berdiri dan meninggalkan restoran
"Aduhh...pasti Boss lagi khawatir soal Nyonya!! "batin Soobin keluar setelah membayar.
***
DI dalam kamar Rose membuka kado yang diberikan oleh Jungkook, betapa terkejutnya saat melihat hadiahnya adalah sebuah kalung yang sangat indah.
"Indah banget...," ucap Rose melihat hadiahnya.
"Aduhh...lupa waktu sholat lebih baik aku sholat dulu," batin Rose menuju ke kamar mandi.
Setelah selesai sholat, Rose berdiri melihat ke jendela bagaimana gedung-gedung yang sangat tinggi.
"Aku kangen kakek.....Aku selalu berharap bisa ketemu kakek Hendrik lagi, Ketika Kakek Hendrik meninggal, aku merasa sebetulnya ia telah pergi bahkan jauh sebelum itu, Mungkin karena itulah aku tidak menangis. Aku telah pernah bersedih ketika Kakek hanya berdiri di teras pinggir rumah. Aku memanggilnya berkali-kali. "Aku peringkat satu lagi di kelas," kataku.
Namun ketika Kakek akhirnya menoleh, matanya kosong dan tangannya lunglai tak menyambut ku.
Seseorang menyuruhku kembali ke kamar. Aku pikir aku tidak akan bisa tertidur setelah apa yang terjadi. Namun, rupanya pikiranku tidak terbukti. Aku baru bangun keesokan paginya. Jangankan sahur, aku bahkan melewatkan Salat Subuh. Lagi pula, tak ada yang sempat menyiapkan sahur. Semua orang dewasa sibuk menyiapkan prosesi pemakaman,
Suasana di ruang tengah sudah lebih teratur ketimbang dini hari sebelumnya. Mata Ibu dan Nenek masih terus basah tapi mereka sudah tak lagi meraung-raung. Ibu memanggilku untuk menghampirinya yang sedang duduk tepat di samping kepala Kakek. Ia kemudian menyuruhku meminta maaf pada Kakek Hendrik. Ini kesempatan terakhirku, katanya.
Seperti seorang pengisi suara di tayangan kartun Minggu, Ibu mengucapkan permintaan maaf atas namaku. Aku sebetulnya tak terlalu mengerti dengan apa yang Ibu ucapkan. Aku hanya ingin minta maaf pada Kakek karena belakangan ini aku semakin jarang menemuinya. Aku telah menganggapnya seperti orang asing. Aku melupakannya padahal ingatanku baik-baik saja. Lelembutku masih ada dalam tubuhku.
Siang itu aku membatalkan puasa karena pusing. Selain tak makan sahur, perjalanan ke makam juga jauh, panas, dan melewati jalan menanjak. Ibu bilang, "Tidak apa-apa." Aku tadinya ingin bertanya, jika lelembut Kakek sudah sejak lama tidak lagi ada dalam tubuhnya, apakah setelah ia dimakamkan, lelembut itu akan menemukan jalan pulang?
KAMU SEDANG MEMBACA
the love of a ruthless Monster (not continue)
Ngẫu nhiênHidup diantara musuh tidak membuat jeon Jungkook tegang ataupun takut, bahkan membuatnya semakin senang dengan derajatnya sekarang, dia adalah seorang mafia kaya pasukan dan musuhnya ada di mana- mana. Umurnya 25 tahun walau masih muda ia terkenal s...