Hidup diantara musuh tidak membuat jeon Jungkook tegang ataupun takut, bahkan membuatnya semakin senang dengan derajatnya sekarang, dia adalah seorang mafia kaya pasukan dan musuhnya ada di mana- mana. Umurnya 25 tahun walau masih muda ia terkenal sebagai mafia kejam tidak mempunyai hati.
"Bunuh dia sekarang!!" perintah seseorang pemuda berjas hitam kepada anak buahnya.
"Baik tuan,"
"Aaaaaaaaaa!!!" teriak seorang lelaki yang sedang diikat.
"Tuan Jungkook ada panggilan untuk anda,"
"Kenapa mereka tidak bisa membuat aku melihat pemandangan indah ini," ucap Jungkook berdecak kesal.
"Halo, iya aku kesana sekarang,'ucap jungkook mematikan teleponnya.
"Buang mayat itu dan potong kecil-kecil agar polisi tidak curiga," ucapnya pergi meninggalkan sebuah ruangan yang penuh dengan darah.
"Baik Tuan,"
Akhirnya bell rumah berbunyi, genggam pintu mulai bergerak dan pintu terbuka betapa terkejutnya Jungkook saat melihat Wanita cantik dengan rambut blondenya
"Maaf Tuan anda cari siapa," ucap seorang sambil menunduk saat berbicara
"Saya mencari park jimin"
"Kebetulan Papa sudah pulang ke rumah, saya akan panggil, kan silahkan masuk,"
ucapnya sopan Jungkook masuk di rumah cukup mewah dan melihat wanita tersebut naik ke atas tangga sambil berlari memanggil Papanya.
"Soobin... suruh mereka menunggu di luar dan kamu yang masuk,"
***
Tok...Tok... Tok...
terdengar suara ketukan dari luar seorang Pria paruh baya membuka pintu tersebut dengan keringat berceceran.
"Papah, ada tamu di luar,"
"Aduh... kamu bilang saja Papah nggak ada," ucap Jimin mengusap keringatnya menggunakan handuk kecil.
"Ta... tapi Pah, Rose terlanjur sudah bilang kalau Papa ada di rumah," ucap rose sambil menunduk.
"Arghh... Aduh... bagaimana ini... mana uang sudah menipis," batin jimin kemudian melirik Rose.
"Kenapa masih disini, cepat siapkan Teh dan beberapa kue" perintah jimin.
Dengan cepat rose mengangguk dan pergi ke dapur.
Di dapur terlihat Pelayan sedang membuat makan malam.
"Non... sedang cari apa?" ucap bi herin wanita paruh baya pembantu rumah tangga.
"Cari gula Bi... soalnya ada tamu di depan," ucap rose sambil membuka beberapa lemari.
"Ada di sana... soalnya tadi Bibi pakai buat kopi Tuan," ucap bi herin sambil menunjuk toples yang berisi gula.
"Makasih Bi," ucap rose kemudian menyiapkan gelas dan beberapa peralatan lainnya.
"Biar Bibi... saja Non," ucap bi herin merasa kasihan pada rose.
"Nggak papa Bi, lagian Bibi juga punya kerjaan," Bi herin hanya mengangguk pekerjaan yang seharusnya di lakukan olehnya, malah Majikan yang membuatnya.
Dari Rose kecil sampai sekarang ia sudah terbiasa dengan pekerjaan rumah.
"Kasihan Non... Rose"
"Selesai," ucap Rose mengangkat 3 gelas Teh dan beberapa kue.
"Tunggu... dulu... Non biar saya yang bawa teh nya dan Non yang bawa kue,"
ucap bi herin melihat Rose agak kesusahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
the love of a ruthless Monster (not continue)
Ngẫu nhiênHidup diantara musuh tidak membuat jeon Jungkook tegang ataupun takut, bahkan membuatnya semakin senang dengan derajatnya sekarang, dia adalah seorang mafia kaya pasukan dan musuhnya ada di mana- mana. Umurnya 25 tahun walau masih muda ia terkenal s...