Chapter 31.
Araki menatap dengan tatapannya yang tajam kepada dua orang gadis dihadapannya itu, kini kedua gadis itu sudah tidak dapat melakukan apapun, dan hanya menunggunya untuk beraksi saja.
Partikel-partikel kecil berwarna ungu mulai menyelimuti seluruh tubuhnya, yang membuat musuh-musuhnya terkejut seketika. Mereka semua mengira Araki akan segera melakukan serangan balasan, oleh sebab itu mereka semua menjadi semakin waspada akan kemungkinan terburuk yang akan segera terjadi.
Araki perlahan berjalan semakin dekat mendekati kedua gadis yang tengah terduduk di lantai tersebut, semakin dekat langkahnya dengan gadis itu, maka semakin besar ketakutan pula yang dirasakan oleh para musuh-musuhnya.
Namun dengan tiba-tiba saja, Araki merasakan sebuah tekanan kuat yang telah menabrak perutnya dengan sangat keras. Tubuh daripada pemuda itu seketika terpental kebelakang, dan menabrak tembok gedung dengan sangat keras.
Partikel-partikel kecil berwarna ungu seketika terpecah kemana-mana, saat berusaha melindungi tubuh Araki agar tidak terlalu mengalami kerusakan yang terlalu besar. Namun sayangnya, semua itu tidak cukup membantu baginya, setelah berhasil melindungi tubuhnya, partikel-partikel kecil itu seketika menghilang kembali.
Araki terbatuk darah saat merasakan sebuah serangan yang sangat kuat, ia merasakan seisi perutnya akan keluar dari mulutnya. Namun begitu, ia masih saja mencoba untuk kembali bangkit berdiri.
Debu-debu kecil masih saja berterbangan, yang membuat Araki tidak dapat melihat kondisi pada musuh-musuhnya. Walaupun penglihatannya sudah dipertajam, ia masih belum dapat melihat menembus debu yang sangat tebal dihadapannya itu.
"Pion Rias Gremory, aku tidak menyangka jika kamu mempunyai sebuah Sacred Gear. Mengagumkan, tak kusangka Rias Gremory akan memiliki bidak-bidak yang mempunyai potensi yang besar."
Araki dapat mendengar seseorang yang tengah mengatakan sesuatu kepada, suara itu juga terdengar dari seorang gadis, namun ia yakin jika pemilik suara itu adalah salah satu daripada musuh-musuhnya. Namun ia masih tidak dapat melihat orang itu, karena debu tebal masih berterbangan disekitarnya.
Ia dengan cepat menghentakkan kakinya ke lantai, dan seketika percikan-percikan partikel kecil berwarna ungu terbentuk dan terpecah ke segala arah. Tekanan yang sangat besar segera terbentuk disekitarnya, dan bergerak menuju ke segala arah, debu-debu tebal yang semula berterbangan disekitarnya, kini telah menghilang dengan seketika.
"Wah, sangat mengagumkan! Aku tidak tahu akan ada Sacred Gear seperti itu, benar-benar Pion yang menarik."
Suara itu kembali terdengar di kedua telinga Araki, yang membuatnya semakin penasaran dengan pemilik suara tersebut. Namun kini, debu telah menghilang, dan membuatnya dapat untuk melihat orang itu dengan sangat jelas.
Alangkah terkejutnya Araki, saat melihat seorang gadis berambut ungu, membawa sebuah tongkat, tengah berdiri didekat keempat gadis yang sebelumnya telah menjadi musuhnya itu. Ia merasakan banyak sekali aura Iblis yang ada disekitarnya, melalui banyak sekali partikel-partikel kecil berwarna merah yang tengah menyelimuti seluruh tubuh gadis tersebut.
"Siapa kau?"
Araki yang memang tidak kenal dengan gadis tersebut, segera bertanya tentang identitas musuh barunya. Sementara menunggu musuhnya membeberkan identitas aslinya, dari dalam tubuhnya, ia mulai mengumpulkan kekuatannya kembali.
"Tidak ada gunanya untuk berkenalan saat ini, kau akan segera kukirim keluar dari Rating Game ini!"
Tidak menunggu waktu lama lagi, gadis tersebut segera menyerang Araki menggunakan sihirnya yang sangat dahsyat. Beberapa kali ia menghindari serangan tersebut, sebab jika ia sampai terkena, maka dipastikan ia akan langsung dikeluarkan dari Rating Game ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Legend Amongst The Dragons : Embodiment Of Creator
RandomKazuma Araki adalah seorang manusia biasa dan juga salah satu siswa dari sekian banyaknya siswa yang ada di Akademi Kuoh. Tapi tanpa dia sadari, Araki mempunyai takdir untuk mewarisi kekuatan mutlak yang dapat menimbulkan perubahan besar di dunia in...