Chapter 38 : Pertemuan Dengan Makhluk Yang Tidak Terduga-duga! (Season 2)

49 3 0
                                    

Chapter 38.

Pertemuan Dengan Makhluk Yang Tidak Terduga-duga!

------------------------------------------------------------------

Untuk yang kesekian kalinya, Araki kembali berjalan melewati gelapnya malam yang sunyi, setelah melihat sendiri pedang Excalibur yang terdapat pada foto masa kecil Issei, perasannya menjadi tidak karuan, antara sedih marah dan dendam, ia sama sekali tidak menyangka, bahwa pedang tersebut akan kembali muncul dalam benaknya, membawa segala masa lalunya yang sangat kelam, masa lalu yang selalu ia coba untuk singkirkan dari hidupnya. Hal yang sama sepertinya juga terjadi pada Kiba, yang mana, ketika ia melihat pedang tersebut pada foto masa kecil Issei, raut wajahnya seketika berubah dan semua itu, dapat disadari oleh Araki.

Sepertinya, masih banyak kejutan lain lagi yang masih belum tersampaikan kepadanya, yang akan menunggunya di hari esok kelak, namun, berkat kejutan yang tidak terduga tersebut, ia kembali dapat mengingat tujuannya yang telah lama terkubur jauh didalam ingatannya. Malam ini, adalah malam yang sama seperti biasanya, ia tidak mendapatkan kontrak yang banyak, alhasil, ia mendapatkan banyak sekali waktu luang yang ingin ia gunakan untuk menenangkan dirinya.

Karena teman-temannya yang tengah sibuk dengan panggilan kontrak mereka masing-masing, Araki memutuskan untuk berjalan-jalan keluar mencari angin segar, ia sangat membutuhkannya, karena semenjak ia melihat pedang yang tidak ingin ia lihat, emosinya terasa sangat menggebu-gebu, ia tidak ingin emosi tersebut sampai pecah, karena jika sampai itu terjadi, maka ia akan menjadi sosok yang tidak pernah ia inginkan untuk terjadi. Disini, dibawah jembatan yang sunyi, ia memutuskan untuk duduk dan melihat pemandangan sungai kecil dihadapannya, sungai tersebut mempunyai arus yang tidak cukup kuat dan ia bisa melihat ada banyak sekali ikan yang berenang didalam sungai tersebut.

"Apakah ini yang terbaik untukku? Hidup hanya untuk membalaskan dendam? Bukanlah itu adalah tujuan ku?" Tanya Araki dalam sunyi, tujuannya yang sebenarnya adalah untuk membalaskan dendamnya terhadap sosok yang memegang salah satu pedang suci tersebut, termasuk seluruh pedang suci tersebut, sebab, ia tahu, betapa bobroknya pedang-pedang tersebut, termasuk para pemegang-pemegangnya.

"Oh, hei. Aku tidak menyangka akan ada orang yang berkunjung ke tempat favoritku."

Namun dengan tiba-tiba saja, Araki dapat mendengar suara seorang pria yang berasal dari samping kanannya, ia sontak saja merasa sangat terkejut sekali, karena sama sekali tidak bisa merasakan hawa keberadaannya, sebagai seorang Iblis, indra perasanya telah ditingkatkan melebihi manusia normal, namun pria misterius, bahkan ia sama sekali tidak merasakan keberadaannya sebelum pria tersebut mengatakan beberapa kata kepadanya. Menoleh kesamping, ia dapat melihat seorang pria yang bisa dibilang berumur dikisaran 35 tahun keatas, dengan rambutnya yang berwarna hitam sementara poninya berwarna pirang, pria tersebut mempunyai sedikit janggut yang tidak terlalu panjang, dengan sebuah senyuman tipis yang menghiasi wajahnya.

"Boleh aku bergabung?" Tanya pria tersebut dengan ramah, sembari memperlihatkan beberapa peralatan untuk memancingnya, yang sudah cukup untuk menjadikannya sebuah petunjuk akan apa yang akan ia lakukan di tempat seperti ini.

"Tentu, pak." Balas Araki dengan ramah, walaupun perasannya mengatakan bahwa sosok pria tersebut bukanlah manusia sembarangan, namun ia tidak terlalu mempedulikannya, ia lebih mementingkan untuk mencari jawaban atas pertanyaan-pertanyaannya, yang entah kenapa terasa sangat sulit untuk dirinya jawab.

"Kau tahu, aku biasanya menghabiskan waktu malam ku disini, untuk membunuh rasa kebosanan yang semakin lama semakin membunuhku." Ucap pria tersebut dengan suaranya yang menyiratkan persahabatan sembari terlihat mulai menyiapkan peralatan memancingnya, ia sangat sering sekali berkunjung ke tempat ini, untuk sekedar memancing atau mencari ketenangan untuk menghilangkan rasa kebosanan yang semakin lama semakin membuatnya merasa bahwa kematian sepertinya jauh lebih baik dibandingkan hidup dengan rasa bosan.

A Legend Amongst The Dragons : Embodiment Of CreatorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang