Beginning of TRAGEDY

558 54 3
                                    

*Dikelas
Para murid tampak ingin menyusul Bu Sunhwa. Namun Nam-ra menghentikan mereka. Satu satunya hal yang dapat kita lakukan adalah menuruti perintah Bu Sunhwa untuk kembali belajar ujarnya.

Nampaknya beberapa murid memilih melanggar perintah. Suh-yeok, On-jo dan I-sak malah mengikuti Bu Sunhwa dari belakang. Mereka menjaga jarak agak jauh agar tidak ketahuan. Sementara Cheong-san berada dibagian akhir barisan ketiga remaja itu. Ia mengawasi keadaan sekitar mereka.

Bu Sunhwa terlihat memasuki lab sains. Tapi guru itu tidak sendirian. Nampak ada beberapa guru lain yang bersamanya.

Nara melihat Bu Sunhwa ia bernafas lega lalu menghambur kedalam pelukan wanita itu. Situasi menegangkan saat pak Lee berniat untuk membunuhnya. Nara takut tak bisa menghindar lalu kalah dan berakhir mati.

Pak Lee terlihat sedang diinterogasi oleh beberapa guru pria. Nara mengajak Bu Sunhwa untuk segera membawa Hyeonju keruang kesehatan.

Nara terkejut dengan kehadiran On-jo dan I-sak yang langsung memeluknya. Sementara suhnyeok berusaha mengendong Hyeonju menuju ruang kesehatan.

Cheong-san berhenti dihadapan Nara.
"Ghwenchana?" Cheong-san mencakup pipi Nara seraya menggerakkan wajahnya kesana kemari. Memeriksa luka luka yang ada diwajah Nara. Gadis itu tertegun. Jarak wajah keduanya belum pernah sedekat ini.

"Nee, aku baik baik saja." Nara mengikuti yang lain keruang kesehatan, begitu pula Bu Sunhwa. Ruang kesehatan sepi. Perawat langsung menghampiri mereka. Ia terkejut dengan keadaan Hyeonju. Segala pemeriksaan telah dilakukan. Hyeonju makin menggila, dia mencoba mengigit orang orang.

Perawat menghubungi pihak rumah sakit . Dibawah sana ambulans sudah datang. I-sak, Suh-yeok dan Cheong-san kembali kekelas. Sementara Nara dan On-jo ada disana. Ayah On-jo tampak tengah membalut luka putrinya dengan penuh kasih sayang. Nara yang menyaksikan nya tersenyum hangat. Padahal bukan ia yang diperlakukan begitu. Namun hatinya ikut menghangat melihat interaksi ayah dan anak itu. Terselip harapan kelak ia bisa mendapatkan perlakuan seperti itu dari kedua orang tuanya.

(⁠・⁠o⁠・⁠)

Sementara dikelas banyak murid  tampak menghampiri I-sak yang baru saja datang. Mereka penasaran apa yang terjadi.

"Nara menemukan Hyeonju di lab sains. Hyeonju bilang pak Lee ingin membunuhnya, mungkin ini berkaitan dengan kasus perudungan anaknya. Hyeonju bahkan menggila. Dia terus mencoba menggigit perawat Jang." I-sak menjelaskan.

"Bagaimana keadaan Nara?" Pertayaan itu keluar dari mulut Wujin.

"Nara baik baik saja. Dia sedang berada dibawah dengan Bu Sunhwa."

"Heyy apa kamu menyukai Nara?" I-sak mulai melontarkan pertanyaan Gila untuk Wujin. Pasalnya ini bukan kali pertama Wujin mengkhawatirkan  Nara.

"Bukankah itu normal. Aku hanya mengkhawatirkan teman sekelasku." Wujin membantah. Ia tidak boleh tampak gugup. Yang lain tampak percaya. Membuat Wujin bernafas lega.

Bel istirahat berbunyi. Anak anak itu mulai membubarkan diri dan sibuk dengan kegiatan masing masing. I-sak melihat On-jo dan Nara yang tampak menuju kelas.

"Ayo pergi kekantin!" Onjo menganguki ajakann I-sak. Sementara Nara bilang ia akan menyusul setelah selesai mendouble rok dan celana traning miliknya. Nara melanjutkan langkahnya . Ia membawa celana training itu menuju toilet.

Disana ia mendapati perawat Jang. Ada yang aneh dengan wanita itu.

"Perawat Jang apa anda terluka?"

Setelahnya Nara dibuat lebih terkejut. Perawat Jang menggigit seorang siswi yang baru saja keluar dari toilet. Nara menutup mulutnya tak percaya. Kini pandangan perawat Jang mengarah kepadanya. Seakan berkata bahwa dia adalah target selanjutnya. Nara bergegas pergi dengan keadaan bingung. Ada apa sebenarnya. Gawat. Ini akan jadi situasi gawat.

Ia berlari menuju kantin. Pasti teman temannya ada disana.

Melihat kejadian tadi, bukan tidak mungkin mahluk-mahluk gila itu meluas keseluruh sekolah. Ia kembali menoleh kebelakang. Melihat orang orang mulai menyerang satu Sama lain. Nara mempercepat langkahnya. Melupakan celana training yang tak sempat ia kenakan.

Nafasnya memburu. Ia mengedarkan pandangan keseluruhan penjuru kantin. Rupanya I-sak menyadari kehadiran gadis itu. I-sak sedang melambaikan tangan kearahnya.

Nara mendekat. Ia meneguk minuman -yang entah milik On-jo atau I-sak- yang tertangkap pandangnya hingga tandas.

"Pergi dari sini!" Nara mulai dapat mengatur nafasnya kembali. On-jo dan I-sak nampaknya belum paham dengan apa yang gadis itu ucapkan.

"Pergi dari sini! Mereka..mereka saling menggigit!"Nara kembali melanjutkan ucapnya. Sedari tadi ada beberapa tatapan lelaki yang tak lepas mengamati segala pergerakan gadis itu semenjak bergabung dengan sahabatnya.

On-jo dan I-sak saling bertatapan sampai akhirnya tawa keduanya pecah. Mereka menganggap Nara sedang berusaha menjahili mereka. Sepertinya candaan gadis itu kali ini benar benar tak masuk akal.

"Aku sungguh sungguh, mereka saling menyerang satu sama lain. Cepat menyingkir dan cari tempat aman!" Nara masih berusaha menyakinkan teman teman nya untuk pergi dari sini. Dia tak segan menarik tangan On-jo dan I-sak untuk bergegas. Namun On-jo dan I-sak masih saja tertawa. Nara menggeram kesal.

"Yak..." Kalimat Nara  terputus saat tiba tiba banyak orang yang datang ke kantin dengan berlari. Orang orang yang berada didalam kantin mulai menatap bingung. Apa yang sebenarnya terjadi.

"Apa kamu sungguh sungguh?" Sepertinya I-sak mulai percaya dengan Nara. Tak lama banyak kericuhan terjadi. Mereka saling menggigit dan mulai berubah. Adegan ini persis seperti ditoilet, ketika perawat Jang menggigit seorang siswi. Lalu siswi itu bangkit dan mulai melakukan hal yang sama seperti perawat Jang. On-jo dan I-sak nampak masih mencoba memahami situasi. Nara benci sikap lamban kedua sahabatnya itu.

Nara menarik tangan I-sak untuk segera bergerak cepat mencari jalan keluar. Sementara On-jo kini bersama  Cheong-san. Ditengah kericuhan seperti ini, menemukan jalan keluar bukanlah hal mudah. Mereka memutuskan melewati ventilasi kantin yang terhubung keluar. On-jo dan Cheong-san mulai berlari. Mereka melupakan I-sak dan Nara.

Nara orang terakhir yang  tampak kesulitan memanjat untuk sampai ventilasi. Zombie zombie mulai mendekat kearahnya. Tiba tiba seseorang membantunya untuk naik.

Janlup vote⭐ dan komentar 🔥 ya bestiee

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Janlup vote⭐ dan komentar 🔥 ya bestiee.

Salam hangat dari delaaʕ⁠っ⁠•⁠ᴥ⁠•⁠ʔ⁠っ

Good Luck Together Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang