Mata Nathan berkelana memandang ribuan orang yang berlalu lalang, kakinya terus berlari mencari sosok yang sudah mencuri hatinya. Dalam hati ia berdoa semoga Serena belum pergi.
Panggilan kepada seluruh penumpang Pesawat Airlangga 01 di harap berkumpul karena Pesawat akan segera berangkat!
Sekali lagi kepada seluruh penumpang Pesawat Airlangga 01 di harap berkumpul dan melakukan pengecekan!
Suara speaker dengan backsound perempuan itu menggema di seluruh Bandara Soekarno-Hatta.
Nathan mempercepat langkah kakinya begitu mendengar pesawat yang di tumpangi Serena-kata Adena yang akan segera berangkat.
“Tidak, gue mohon....” ucap Nathan cemas.
Ia menerobos kerumunan, dan memberontak saat tubuhnya di cekal oleh Satpam, karena di anggap telah menimbulkan keributan.
“Lepaskan Pak, saya mohon..” melasnya.
“RENAA!!” jeritnya keras saat ekor matanya tidak sengaja melihat sosok yang tengah dicarinya.
Ia segera memukul wajah sang Satpam lalu berlari cepat kearah pujaan hatinya.
“RENA, SERENAA!!” Teriaknya lagi yang mengakibatkan ia menjadi pusat perhatian.
Serena menoleh saat merasakan ada yang memanggil namanya,
“Nathan?” ucapnya terkejut.
Nathan menerjang badan Serena dengan pelukan erat mengabaikan raut terkejut sang empunya,
”Akhirnya gue gak telat..” bisiknya penuh rasa syukur.
Badan Serena membeku, ia tidak percaya apa yang telah ia lihat.
Nathan memeluknya, sangat erat seolah jika dilepaskan barang sedetik pun, Serena akan menghilang.
“Maaf.. maafin gue Rena. Tapi gue mohon jangan tinggalin gue atau gue bakalan hancur untuk kedua kalinya,”
Nathan melepaskan pelukanya, lalu meraih tangan Serena untuk ia genggam.
“I-ini maksudnya apa? Bukannya lo gak suka sama gue?” Serena sejenak linglung menatap Nathan penuh tanda tanya.
Nathan menggelengkan kepala cepat,”Tidak, tolong abaikan ucapan gue malam itu! Gue lagi emosi. Maaf Rena, maafin gue.”
“Gue.. gue sebenarnya suka ah salah gue cinta sama lo! Entah sejak kapan, tapi lo udah buat gue jatuh cinta sama lo Rena. Dan ucapan lo waktu di kamar mandi telah berhasil, gue udah bucin banget sama lo. Gue sadar apa yang gue ucapkan malam itu adalah kesalahan besar. Gue minta
maaf Rena."Nathan menatap mata Serena serius, kemudian tindakan Nathan berikutnya membuat mata Serena melebar karena terkejut.
“Gue mohon, jangan pergi dari hidup gue! Gue butuh lo, gue butuh senyuman lo, dan gue butuh perhatian lo Rena.”
Nathan menekuk lututnya di hadapan Serena dengan kepala menunduk penuh penyesalan, tetesan air mata menetesi sepatu hitam mahalnya. Ia tidak peduli jika menjadi pusat perhatian, Nathan hanya butuh Serena.
Hanya Serena Brianna!
Serena tersentuh mendengar pengakuan Nathan, dengan pelan ia menarik badan Nathan untuk berdiri menghadapnya,
”Jangan nekuk lutut lo lagi Nath, itu gak baik!” ujar Serena seraya menghapus air mata Nathan lembut.
“Tidak papa, asal sama Rena..” lirih Nathan, matanya terpejam menikmati usapan tangan Serena di wajah tampan-nya.
“Ututu gemesnya, sini peluk..” Serena menyingkirkan kopernya lalu memeluk gemas Nathan yang diterima dengan senang hati oleh Nathan.
“Jangan pergi tinggalin Nathan..” bisiknya lirih.
Serena lagi lagi terkekeh mendengar suara manja Nathan yang baru ia ketahui.
“Rena gak pergi, Rena cuman mau nganter sepupu Rena doang. Noh yang bule, namanya Vernon.” Jelas Serena seraya melepaskan pelukanya.
“T-tapi kata Adena, Rena bakal pergi ke Amrik buat pertukaran pelajar.”
“Nathan lagi dikerjain sama Dena kali, dia kan jahilnya kebangetan.”
“Beneran?” Nathan menatap mata kucing Serena dengan serius.
“Tadinya sih mau berangkat, tapi kalau dipikir pikir Rena gak bakal bisa hidup sendiri tanpa Mama dan Papa, jadi Rena ngusulin ke Bu Endah kalau Rena di ganti Vernon aja. Dan kebetulan Vernon-nya mau.”
Jelas Rena panjang.“Adena Caitlin,” gumamnya lirih, dalam hati ia menyumpah serapahi sepupu laknatnya.
____________
Jangan lupa pencet bintangnya!
Ngantuk bro!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ready To Love [End]
Teen FictionKisah ini hanya bercerita tentang Nathan Ezekiel si peringkat ke dua yang sangat tidak suka dengan keberadaan Serena Brianna. Karena dia telah membuatnya dimarahin orang tuanya yang sangat perfeksionis. Serena Brianna adalah sang peringkat pertama y...