Lamaran

3 3 5
                                    

Serena memandang bingung ke arah Nathan,"Apaan?” tanya Serena yang dijawab senyuman manis oleh Nathan.

Nah kan tambah bingung si Serena-nya, mana Nathan cuman senyum senyum doang lagi.

Namun kebingungannya tidak bertahan lama karena Nathan mulai bernyanyi seraya bermain gitar, dan tebak apa yang paling bikin Serena salting?

Nathan Ezekiel, natap dia lama banget sambil mandang Serena penuh puja.

Jreng!

Jreng!

Ku ingin kau jadi milikku,

Entah bagaimana caranya,

Lihatlah mataku, untuk memintamu

Ku ingin jalan bersamamu

Nathan tersenyum lebih lebar sembari menatap mata Serena.

Tatapanya, tutur katanya yang lembut lalu senyumnya yang manis sukses membuat hati Nathan berdebar tak karuan.

Coba dengan sepenuh hati,

Ku ingin jujur, apa adanya..

Dari hati

Kini engkau tahu

Aku menginginkanmu, tapi tak’kan ku paksakan

Nathan berjongkok di depan Serena lalu mengambil tangannya untuk ia genggam sesekali ia kecup dengan penuh kasih sayang.

Serena menggigit bibir bawahnya, menahan teriakan yang akan keluar.

Ini siapa sih yang ngajarin Nathan Ezekiel yang dingin jadi sweet gini?! Serena mau berterimakasih banyak!

Dan ku pastikan

Kau belahan hati, bila milikku

Lagu telah selesai, Nathan yang masih berjongkok mengeluarkan sebuah cincin dari kantong saku-nya lalu dipasangkannya cincin tersebut ke jari manis Serena.

“Nath?” panggil Serena bingung.

Sekarang apalagi yang akan dilakukan Nathan ini?!

“Maaf gue pernah bikin lo nangis dan sakit hati atas perbuatan gue. Gue bukan cowok romatis seperti drama korea yang sering lo tonton, tapi gue mau bilang kalau gue cinta sama lo Serena Brianna!”

“Hati dingin gue udah mencair sama lo. Dan lo harus tanggung jawab. So, lo mau gak tunangan sama gue?” ucap Nathan serius.

NATHAN EZEKIEL INI ACARA PERPISAHAN KELAS 12 KOK JADI GINI? Batin semua anak kelas 12 seraya menggigit jari gemas.

“Tunangan? T-tapi Nath ini acara perpisahan.. lo jangan bercanda deh,” Serena melirik gelisah ke kepala sekolah beserta gurunya kemudian tatapanya beralih ke barisan para orang tua, lalu di tatapnya wajah kedua orang tuanya dan orang tua Nathan.

T-tapi kok wajah mereka santai santai aja sih? Kayak gak ada rasa terkejutnya.

“Apa muka gue keliatan bercanda Serena?” Serena menggelengkan kepala pelan menanggapi ucapan Nathan.

“Jadi lo mau gak jadi tunangan gue?” ujarnya lagi.

Dengan malu malu Serena mengangguk setelah beradu tatap dengan orang tuanya,

”Iya gue mau!” cicitnya malu.

Senyum lebar terbit di wajah dingin Nathan, lantas ia meraih wajah Serena lalu dikecupnya kening Serena lamat.

Bikin kupu kupu berterbangan di perut Serena, kakinya juga kayak jadi jelly. Untung dengan sigap Nathan pegang pinggang Serena biar gak jatuh.

“WOI UDAH WOI HARGAIN YANG JOMBLO!!” suara teriakan Raka memecah suasana romantis mereka.

Lagi lagi Serena mendengus sebal, kalau gak Adena ya Raka yang bakal ngacauin momen romantisnya bareng sang tunangan, ciee tunangan haha!

Kemudian Nathan menggandeng tangan Serena untuk turun dari panggung.

“Dasar anak muda, untung dia anak pemilik sekolah ini.” gumam sang Kepsek sambil geleng-geleng kepala.

Acara resmi begini malah dijadikan ajang pertunangan.

“Selamat ya buat Kak Nathan sama Kak Serena yang udah tunangan~” ujar Ethan seraya bertepuk tangan heboh.









_____________

Pencet bintangnya!

Pencet bintangnya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aduh Nathan~

Ready To Love [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang