Chapter 7

31 11 0
                                    

Throwback tahun ajara  baru SMA|

Hari ini merupakan hari pertama dimana para siswa baru menempuh pendidikan SMA. Semua siswa baru berkumpul di aula untuk menerima pembagian kelas.

Sejeong berdiri di antar kerumunan siswa. Karena dia baru saja pindah ke daerah tersebut, jadi tak ada satu orang pun yang dia kenal, orang-orang di sekitarnya pun tidak ada yang menyapanya lebih dulu.

Sejeong merasa terasingkan. Ia melirik sekeliling, hingga lirikannya terhenti pada seorang siswa laki-laki berkacamata dengan rambut berponi dan seragam sekolah yang dikancing sampai leher.

Siswa laki-laki itu terus memandangi Sejeong. Nampaknya memang sejak awal dia memandangi gadis itu.

Tiba-tiba saja laki-laki itu tersenyum pada Sejeong. Sejeong sedikit tersentak, hingga melirik kiri kanannya untuk mengetahui siapa yang laki-laki itu senyumi.

Namun nampaknya memang benar, siswa itu tersenyum kepada Sejeong. Sejeong pun terpaksa membalas senyumnya dengan kikuk dan langsung menghadap ke arah lain.

Pembagian kelas telah selesai, semua siswa memasuki kelasnya masing-masing termasuk Sejeong. Gadis itu pun duduk di bangkunya.

Tak disangka seseorang yang Sejeong lihat di aula tadi kini bertemu kembali. Ternyata mereka satu kelas, dan duduk tepat di depan bangku miliknya.

"Eoh? Anyeong, ternyata kita satu kelas" ucap siswa laki-laki itu.

"Eoh.. a-anyeong" sapa Sejeong.

"Kenalkan, nama ku Seo Jungbaek" seraya mengulurkan tangan.

Sedikit ragu, Sejeong pun menerima uluran tangan Jungbaek "nama ku.. Kim Sejeong. Salam kenal"

Hari-hari berlalu, kini Sejeong memiliki beberapa teman baru yang cukup dekat. Termasuk Jungbaek yang selalu menempel padanya.

Jungbaek selalu mengikuti kemanapun gadis itu pergi saat di sekolah, membelikannya makanan, dan selalu menanyakan apa yang akan gadis itu lakukan sepulang sekolah nanti.

Semakin lama Sejeong merasa tidak nyaman atas apa yang Jungbaek lakukan terhadapnya. Gadis itu tidak tahu harus bagaimana, karena rasa sungkan yang terus membelenggu dirinya.

Hingga suatu hari, Jungbaek berjalan di koridor dengan sepucuk surat ditangannya. Wajahnya begitu berseri, seperti ada sesuatu hal bahagia yang dia nanti.

Dari arah berlawanan nampak Sejeong bersama dua temannya berjalan ke arah Jungbaek hendak menuju kantin.

"Sejeong-ah, aku.. ada yang ingin aku bicarakan dengan mu" seru Jungbaek yang tidak melunturkan senyumnya.

Merasa mengerti, kedua teman Sejeong pun berlalu meninggalkan mereka.

"Sejeong-ah, aku.." Jungbaek menghentikan ucapannya karena gugup.

Pasalnya dia hendak menyatakan perasaannya pada Sejeong, namun tak disangka akan sebegitu gugup.

"Seo Jungbaek.. apa aku boleh mengatakan sesuatu lebih dulu?"

Jungbaek mengangguk meng-iyakan.

Sejeong menghela napas panjang "aku tidak tahu harus memulai dari mana. Aku sangat senang kita bisa berteman, dan kau selalu memberikan sesuatu hal yang tidak ku sangka. Tapi.." Sejeong menjeda ucapannya.

"..maafkan aku, apakah kita tidak bisa berteman sewajarnya saja? Maksudku.."

"Maksudnya.. kau risih karena aku selalu di dekat mu?" Jungbaek sedikit menundukkan kepalanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Not My Type [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang