05. |Hotel

63.3K 874 28
                                    

Warning!! || Area kekerasan dan kata umpatan juga sebagian part mengandung unsur 1821 bijak lah dalam membaca ||
*******

BACA TAPI GAK VOTMEN? LAMA UP!!

Zhea membuka matanya secara perlahan, merasakan sebuah tangan kekar yang melingkar dipinggang nya. Zhea menoleh kesamping, netra coklat milik Zhea menangkap sosok tampan Elvano. Yang masih terlelap tidur.

Zhea akui, cowok itu memang tampan. Tampan dan gagah, Zhea mengagumi rupa Elvano.  Tapi tidak dengan kelakuan bejatnya. Entah bagaimana kehidupan Zhea kedepan nya. Mahkota yang seharusnya ia jaga untuk suaminya, malah terenggut oleh Elvano.

"Bagaimana aku nantinya?" gumam Zhea, dadanya terasa sesak.

Perlahan Zhea melepaskan tangan Elvano, yang melingkar di pinggang nya. Hal itu membuat tidur Elvano terusik, bukanya melepaskan, cowok itu malah mengeratkan pelukan nya.

"Ishh! Kak, lepasin, Zhea mau mandi." Ucap Zhea, berusaha melepaskan tangan Elvano.

"Mau kemana sih lo pagi-pagi?" tanya Elvano dengan suara seraknya.


"Mau joging lah, olahraga pagi, ini kan hari minggu. Lepasin Kak, mumpung masih pagi," ucap Zhea.

"Olahraga pagi?" ulang Elvano.

Zhea hanya mengangguk polos, karna setiap minggu pagi. Ia selalu joging mengelilingi komplek, dan berakhir dengan membeli aneka jajanan di dekat taman.

Elvano bangun dari tidurnya, cowok itu hanya menggunakan celana pendek dengan telanjang dada. Kemudian cowok itu mengangkat tubuh Zhea yang masih naked menuju kamar mandi.

Zhea berendam di bath up yang sudah di isi air dan sabun cair beraroma vanila, aroma kesukaan nya.

"Eumm," Zhea merasakan tubuhnya terasa rileks.

Tiba-tiba, tanpa di duga Elvano ikut masuk kedalam bath up membuat Zhea terkejut dan memundurkan tubuhnya. Lalu, menatap Elvano dengan tatapan tak mengerti.

"Loh, Kakak ngapain?" tanya Zhea terkejut.

"Olahraga pagi, seperti ucapan lo!" ucap Elvano tersenyum smirk.

Zhea membulatkan matanya sempurna, olahraga yang Zhea maksud bukan olahraga nina ninu. Tapi joging, Elvano sudah salah paham dengan kata 'olahraga pagi' yang dia ucapkan.

"T-tapi maksud aku bukan gitu, ak--"

Belum sempat Zhea menyelesaikan ucapannya, Elvano sudah mendahului melumat bibir Zhea. Tangan nakalnya, menelusuri setiap inci tubuh Zhea dengan liar.  Membuat Zhea meliuk-liuk seperti cacing.

"Ssshhh ... Kak," desah Zhea tertahan.

Elvano tersenyum tipis melihat Zhea yang sudah ada dalam kendalinya, dengan gerakan pelan. Elvano melakukan penyatuan mereka.

Perlahan memaju mundurkan miliknya, pelan tapi penuh penekanan. Benda tumpul itu terus melesak masuk, menghujam inti tubuh Zhea.

"Kak, ssshh ... pelan-pelan," pinta Zhea.

"Ssshh ... argghh! Lo nikmat Zhea," erang Elvano.

Cowok itu meningkatkan gerakan tempo nya, terus mendorong miliknya dengan cepat, hingga menyentuh bagian terdalam Zhea.

"Aarrghh ... Kak, sshhh .... " Zhea memekik saat Elvano semakin cepat menghujam miliknya dengan kasar.

Tangan Elvano tak tinggal diam, tangan kekar itu terulur meremah dua benda kenual milik Zhea. Membuat Zhea kewalahan menerima serangan dari Elvano.

ZHEVANO (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang