16.| I wanna baby

12.2K 324 22
                                    

^Happy Reading^

*****

Elvano menatap tajam ketiga cowok dihadapan nya itu. Sudah 3 jam Elvano menunggu mereka untuk kembali dengan membawa sate gajah seperti yang di inginkan Zhea.

Dengan tampang tengilnya, Raeza maju dan memberikan kantong keresek hitam berukuran sedang pada Elvano.

"Nih sate nya, jangan lupa upahnya. Gue mau stok semua varian chocolatos!" pinta Raeza dengan tampang tak berdosa nya.

"Beli dimana, lo pada?" tanya Elvano, cowok itu memicingkan matanya curiga.

Tentu saja Elvano curiga, pasalnya sate yang di beli ini bukan sembarang sate. Ia juga heran, apa benar ada yang jualan sate gajah? Gajah kan besar keras pula kulitnya mungkin nyembelihnya saja harus pake pedang atau samurai pikirnya.

"Warung makan gajah!" Rizki menyahut.

"Gajah makan di warung?" beo Elvano tak mengerti.

"Bego!" cetus Raeza membuat dirinya ditatap tajam oleh Elvano.

Sedangkan Rizki dan Kevan tertawa terpingkal-pingkal. Ucapan Elvano benar-benar seperti orang bodoh, mana ada gajah makan di warung makan.

"Ngaco lo, mana ada kek gitu. Warung makan gajah itu singkatan dari nama pemiliknya, Gara Hamzah! Ngerti lo?" Kekeh Kevan.

"Sate yang lo pegang itu bukan sate gajah asli itu tuh sate kambing." Timpal Rizki.

"Sate udah ada, upahnya jangan lupa!" sindir Raeza.

"Bacot lo!" Elvano melemparkan black card nya pada Kevan yang ditangkap sigap oleh cowok tampan itu.

"Sumpelin tuh pabrik chocolatos ke mulut nya!" ujar Elvano menatap sinis Raeza.

Seketika Raeza berjingkrak-jingkrak tak jelas lalu melompat keatas sofa. "Pengertian banget lo El, sarang tawon El!" Raeza membentuk love dengan jarinya dan ditujukan pada Elvano.

"Najis!" ketus Elvano.

"Lama-lama rabies gue, deket sama lo Za." Kevan bergidik geli menatap kelakuan Raeza.

"Setan! Lo emang kudu di ruqiyah ya bangsat!" Raeza berucap penuh nafsu.

"Gue kristen kalo lo lupa," ucap Kevan tanpa ekspresi.

Kevan memang satu-satunya teman Elvano yang beragama kristen. Ayahnya beragama kristen sedangkan Mamanya beragama islam dulunya.

Raeza melompat turun lalu menatap Kevan dengan tampang sok seriusnya. "Lo masuk islam dulu kalo gitu, biar bisa di ruqiyah." ucapnya enteng.

"Anaknya Bara bego banget ya? Mana ada orang yang mau pindah agama gara-gara kemauan orang tolol kek lo!" ucap Rizki sinis.

******

Elvano melangkah masuk kedalam mansion Grafen. Tatapan nya tertuju pada seorang perempuan cantik yang duduk di sofa ruang tengah. Terlihat perempuan itu sedang asik menonton film ditemani dengan berbagai snack.

Seulas senyum tipis terlukis di bibir tebal itu. Elvano menghampiri Zhea, ia menaruh kantong keresek itu diatas meja. Lalu, ia merebahkan tubuhnya diatas sofa dengan paha Zhea sebagai bantalan nya.

"Susah ya kak nyarinya? Padahal gak usah, Zhea juga udah gak mau sate itu." Celetuk Zhea dengan polosnya.

Elvano tersentak, ia membuka kedua matanya. Apa-apaan Zhea ini, Elvano sudah cape-cape menunggu selama 3 jam demi mendapatkan sate itu. Tapi Zhea, dengan gampangnya berkata tidak mau lagi?

ZHEVANO (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang