14| Tawanan

21.9K 516 39
                                    

-Happy Reading-

Hallo guys, lamaa gak sapa. Where are you?
I'm sorry lama, aku sakit guys"(

Do you miss me?

••••••••


Ringisan kecil keluar dari bibir tipis itu, lama kelamaan ringisan kecil itu berubah menjadi isak tangis di iringi dengan air mata yang mengalir begitu saja dari pelupuk indah milik Sarah. Ya, cewek itu sekarang menangis.

Sarah Athaya Dewangga, gadis cantik yang harus menjadi sasaran balas dedam musuh kakaknya. Ia harus membayar semua kesalahan yang Kakaknya lakukan 2 Tahun lalu.

"Hiks ... Tuhan, tolong bawa aku pergi. A-aku ... tidak ingin hidup lebih lama lagi," Sarah semakin terisak pilu.

Mata cewek itu semakin memanas, dadanya terasa sesak. Kala melihat pantulan tubuhnya di cermin wastapel. Banyak tanda merah keunguan, di leher sekitar dada juga legan. Ia merasa dirinya sangat hina.

"Arghh!"

Prang!

Sarah melemparkan botol parfum ke cermin, membuat cermin itu pecah berserakan. Dan menimbulkan bunyi yang cukup nyaring. Bahkan serpihan-serpihan beling itu mengenai kaki juga tangan Sarah.

"Sarah lo ... astaga! Apa yang lo lakuin hah?!" Dengan cepat Razka menarik Sarah menjauh dari serpihan beling yang berserakan di lantai.

"Lepasin! Jangan sentuh gue!" sentak Sarah. Ia menepis kasar tangan Razka.

Razka berdecak kesal, ia mencengkeram kembali pergelangan tangan Sarah. Lalu menatap tajam gadis keras kepala di depan nya itu. Gadis yang merupakan adik dari musuhnya.

"Lo gila? Gimana kalo beling-beling itu kena elo!" sarkas Razka. Ia menatap sinis.

"Itu lebih bagus." Desis Sarah melepaskan cengkeraman tangan

"Gue lebih baik mati, daripada jadi budak lo!" sentak Sarah. Telunjuk lentiknya menunjuk wajah tampan Razka.

Razka menyunggingkan senyum sinisnya, lalu mendekat pada Sarah. Ia menarik tangan gadis itu agar lebih dekat dengan nya. "Gak semudah itu lo lepas dari gue. Gak akan gue biarin lo mati gitu aja!" bisiknya tepat di telinga Sarah.

"Mau lo apa sebenarnya, hah?! Gak puas lo hancurin hidup gue? Kenapa gak lo bunuh gue aja sekalian?" teriak Sarah lantang. Ia mundur, tak peduli kakinya terkena pecahan-pecahan beling.

"Lo milik gue, apapun yang menjadi milik gue, gak akan gue lepas gitu aja." Razka berucap datar.

Brukk!

Sarah mendorong Razka dengan kuat, membuat cowok itu terhuyung kebelakang. Hal itu dijadikan kesempatan Sarah untuk kabur. Sementara Razka, hanya tersenyum smirk melihat apa yang Sarah lakukan. Satu kata untuk itu 'percuma!'

Sarah tidak akan bisa kabur, karna pintu itu hanya akan terbuka oleh sidik jari Razka saja. Dengan santai, cowok itu melangkah keluar, melihat Sarah yang sedang kesusahan membuka pintu.

"Buka pintunya!" Sarah menatap Razka tanpa takut.

"Ingin kabur? Oh tidak semudah itu, sayang!" ucap Razka tersenyum. Cowok itu melangkah mendekati Sarah. Membuat cewek itu takut.

ZHEVANO (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang