06. |Laki-laki itu brengsek!

56.3K 665 10
                                    

Warning!! || Area kekerasan dan kata umpatan juga sebagian part mengandung unsur 1821 bijak lah dalam membaca ||

*****

BACA TAPI GAK VOTMEN? LAMA UP!!

Di ruangan utama mansion, terlihat Elvano menyugar rambutnya prustasi, dari tadi pagi Zhea tak bisa di hubungi. Tadi saja dia tidak bersekolah. Entah kemana gadis itu pergi, membuatnya uring-uringan saja.

Nomor yang anda tuju, tidak dapat dihubungi. Atau, berada di luar jangkauan.

Brak!

Prangg!

Elvano menendang meja dihadapan disamping nya, membuat barang-barang diatasnya terjatuh dan hancur berserakan di lantai. Tak sampai disitu, Elvano mengambil vas mahal lalu membantingnya begitu saja.

Prang!

"Aarrgghh! Bangsat! Lo dimana Zhea?" teriak Elvano begitu prustasi.

Elvano mendudukan tubuhnya kasar di sofa raut wajahnya begitu kacau, rambutnya acak-acakan ditambah kemeja dengan kancing yang tidak terpasang dengan benar. Ia menuangkan choctail kedalam gelas sedang. Lalu meminum nya hingga tandas.

Tuk!

Elvano meletakan kasar gelas itu, matanya memerah penuh kekesalan. Pikiran nya sekarang tertuju pada Zhea, dimana gadis itu sekarang?! Jangan sampai gadis itu kabur, dan pergi bersama Haren.

"Kalau lo berusaha menjauhi gue, gue pastiin lo gak akan bisa lepas dari gue Zhea!" ucap Elvano penuh penekanan.

Dret! Drett! Drettt!

Risa is calling!

"Halo Kak, aku dapat informasi kalo tadi pagi ada yang datang ke rumah Zhea. Dia laki-laki, kata tetangga Zhea, orang itu seret Zhea secara paksa dalam keadaan terbius!" ucap Risa di sebrang sana.

"Lo tau ciri-ciri orang itu?" tanya Elvano.

"Ciri-ciri yang di sebutkan tetangga Zhea, mirip Haren. Apa mungkin yang menculik Zhea, itu Haren?"

"Gue bakal cari Zhea, terus cari informasi!"

Tut!

Elvano mematikan sambungan telpon nya, lalu mengambil kunci motornya. Ia keluar dari rumah nya utuk mencari keberadaan Zhea, sorot matanya memerah menandakan amarah yang hampir membludak.

"Mengusik ketenangan gue, sama saja dengan mengundang kehancuran."

"Lo gak akan gue lepas begitu saja."

Elvano bersumpah, akan menghukum Haren dengan sadis. Karena telah berani membawa Zhea jauh darinya, Zhea adalah budaknya. Hanya dia yang boleh menyentuh Zhea, hanya dia yang boleh memiliki Zhea.

~~~~~~

Sedangkan disisi lain, di ruangan bernuansa abu-abu, terlihat seorang gadis terbaring diatas kasur. Dengan tangan yang terikat, dan bibir yang terlakban. Perlahan gadis itu membuka matanya, ia merasakan pusing dan kepalanya berat.

'Aku dimana? Kenapa aku gak inget apapun?' ucap Zhea dalam hatinya. Ia mengedarkan pandangan menatap ruangan itu.

"Hhmph! Hhmphh!"

ZHEVANO (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang