Beberapa hari sudah dilalui oleh Lintang untuk menjalani hukuman berupa skor yang dirinya dapat karna kejadian tempo hari. Hingga kini dirinya sudah bisa menginjakkan kakinya kembali kesekolah ini.
Lintang hanya diam disepanjang jalannya menuju kelasnya, remaja laki-laki itu tampak tidak peduli dengan pandangan siswa-siswi terhadap dirinya saat ini. Hingga, kaki miliknya berhenti melangkah tepat dihadapan pintu kelas yang sudah terbuka lebar, menampilkan kondisi kelasnya yang sudah kacau sejak pagi.
Lintang hendak melangkahkan kakinya untuk masuk, namun kembali langkahnya terhenti kala tubuh tegap seseorang menghalangi langkahnya.
"Lo masih berani nginjakkin kaki kotor lo itu kekelas ini?" Ucapan itu terucap dengan senyum miring yang menghiasi wajahnya. "Berani juga lo" Lanjutnya dengan kekehan sinis.
Lintang menatap remaja laki-laki dihadapannya tampa minat. Setelah terlepas dari gengaman Jendala, kini dirinya mala terperangkap didalam cengraman mengerikan milik 'Kalandra'.
"Ikut gue." Titahnya mutlak.
"Kalo gue nolak?" Lintang membalas, dan hendak berlalu pergi meninggalkan Kalandra.
Tangan kekar milik Kalandra dengan lebar langsung terbuka untuk menghadang jalannya. Setelahnya, tubuh Lintang mendapat dorongan keras dari tangan besar milik remaja itu.
"Ngga ada yang boleh nolak apapun yang gue perintahin!" Tekan Kalandra dengan wajah yang masih terlihat tenang. Namun tampa sepengetahuan dirinya, kondisi kelas mendadak menjadi mencekam karna ulahnya itu.
Lintang menghembuskan nafasnya kasar. Percuma jika dirinya menolak. Sekeras apapun Lintang menolak, Kalandra tidak akan pernah mendengarkannya. Satu yang harus kalian ingat, Kalandra dan Jendala itu 'sama'.
"Mau ikut, atau disini aja kita mainnya?"
Setelah mendengar ucapan itu, otomatis tubuh milik Lintang menegang sempurna. Mendadak, dirinya merasa takut sekarang. Lintang tentu tau apa arti ucapan itu. Kalandra saat ini tengah melakukan aksi balas dendam padanya. Lintang terlalu bodoh karna tidak menyadari hal ini sejak awal.
Demi apapun, Lintang tidak ingin lagi terkena masalah apapun disekolah. Dirinya baru saja kembali, bagaimana jika dirinya kembali dihukum karna bermasalah dengan Kalandra? Ini benar-benar sebuah mimpi buruk bagi Lintang.
Melihat Lintang yang hanya mampu diam tampa menjawab, membuat Kalandra mengukir senyum mengerikan dibibirnya.
Kalandra mendekat kearah Lintang, dan merangkul tubuh kecil milik pemuda itu dengan senyum mengerikan yang masih merekah dibibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPINESS [END]
Fanfic[PART LENGKAP] Hanya satu yang Lintang inginkan di dalam hidup. Lintang hanya ingin bunda dapat mencintai dan menyayanginya sama seperti sang abang. Hanya itu. Namun keingginan kecilnya tidak pernah sekalipun dapat terwujud. Namun, diakhir hidupnya...