{11} Day 1

705 94 3
                                    

Hari cepat sekali berlalu, kini Anna sudah resmi mendapatkan gelarnya setelah menempuh pendidikan study nya selama 4 tahun di Universitas sebagai mahasiswi Akuntansi.

Pendidikannya kuliah S1 sudah berakhir, kini waktunya Anna melanjutkan kehidupannya dengan menjadi salah satu karyawan magang di kantor Joe sebagai Sekertaris seperti apa yang lelaki itu tawarkan 1 bulan yang lalu.

Pagi sekali Anna sudah bergabung bersama beberapa karyawan magang dengan divisi yang berbeda. Berbaris pada satu ruangan untuk diberikan arahan masing-masing sesuai apa yang mereka kerjakan nantinya, sebelum setelahnya mereka dipisahkan oleh mentor masing-masing untuk dijelaskan tugas-tugas yang harus dikerjakan nantinya.

Anna sendiri di dampingi oleh 2 orang yang salah satunya adalah CEO perusahaan itu sendiri yaitu Joe.

Sebenarnya dengan Mbak Gi saja sudah cukup, namun Joe mengatakan kalau dirinya penasaran bagaimana cara mendidik sang wanita yang akan menjadi mantan sekertarisnya itu kelak. Alasan sebenarnya Joe hanya ingin melihat wajah si cantik kesayangannya yang mungkin sebentar lagi akan menjadi istrinya.

Lamar saja dulu, baru nikahi.

"Sudah tahukan kamu di tempatkan pada bagian mananya?"tanya Mbak Gi untuk memastikan kepada Anna yang duduk dengan posisi cukup tegang di hadapannya juga Joe.

"Sudah Buk, kata Om– Pak Joe saya akan menempatkan posisi Sekertaris untuk menggantikan anda nantinya."

Secara diam-diam, Joe terus tersenyum memperhatikan Anna yang nampak gugup di tempatnya.

"Benar sekali, berarti sudah tahukan alasan posisi saya yang akan kamu gantikan nanti? Jika sudah, saat ini saya hanya akan menjelaskan beberapa peran penting yang harus kamu lakukan sebagai Sekertaris pribadi untuk Pak Joe."

"Baik Buk."

"Sebelumnya itu panggil saya Mbak saja seperti biasa. Canggung rasanya kamu panggil Ibuk seperti tadi."

Anna tersenyum sedikit malu, habisan dia juga bingung harus memanggil seperti biasa atau Ibuk saja pada Mbak Gi agar lebih formal.

"Maaf Mbak, saya bingung soalnya tadi harus panggil apa."

Joe juga Gi itu tersenyum melihat Anna.

"Yasudah, kita mulai ketahap penjelasan ya Anna? Apa kamu sudah siap?"

"Saya sangat siap untuk memahami penjelasan anda tentang apa yang harus saya lakukan kedepannya."jawab Anna pasti mengundang kepuasan dari dua orang berjabatan lebih tinggi di depannya.

"Sekertaris Gi, sepertinya saya sampai sini saja memastikan kalian berdua. Anna? Tidak usah gugup, saya yakin kamu bisa."ucap Joe dengan lengan menepuk singkat pucuk kepala Anna untuk memberikan sedikit kata penenang namun berefek luar biasa bagi yang menerimanya.

"Terimakasih banyak Pak Joe."sahut Anna dengan gugup.

Aduh Anna jadi merasa canggung sendiri karena tidak biasa memanggil Joe dengan sebutan 'Pak' seperti itu.

Joe tersenyum lebar yang sebelumnya tidak pernah dia perlihatkan pada orang lain kecuali Anna.

"Boleh kita mulai ya Anna."

Anna hanya bisa mengangguk mengiyakan apa kata Mbak Gi setelah Joe pergi dari ruangan itu.

"Tugas Sekertaris sebenarnya mudah saja jika kamu menjalankannya dengan perasaan senang dan penuh keyakinan. Selama saya menjadi sekertaris tugas saya hanya mengecek, membuat dan mengingatkan beberapa jadwal pada Pak Joe. Jangan sampai ada jadwal yang terlewatkan sekalipun. Atur jadwal secara terperinci, kuncinya kamu harus teliti. Berikan informasi pada Pak Joe secara jelas apa tujuannya dan kegunaannya. Kebiasaan Pak Joe setiap pagi adalah meminum kopi, mungkin kamu sudah tahu soal itu? Biasanya Pak Joe akan menginfokan jika beliau sudah dekat dengan kantor dan itu tandanya kamu harus segera menyiapkan Kopi untuknya. Beliau sampai sudah harus ada kopi di atas meja kerja. Jadwal makan siang, itu biasanya beliau sendiri yang memberi tahu tanpa kamu minta. Sampai sini ada yang ingin kamu tanyakan, Anna?"ucap Sekertaris Gi cukup panjang menjelaskan tugas-tugas menjadi sekertaris pada Anna.

[End] JoAnna | NoMin GSWhere stories live. Discover now