Siapa dia?

158 19 2
                                    

Pagi ini Naruto mengatar kepergian Gaara di gerbang desa, dengan senyuman cerahnya ia berikan sembari melambaikan tangannya.

Gaara tersenyum tipis, hatinya juga merasa hangat karena ia kini memiliki seorang teman, saat ia berjalan beberapa langkah tiba-tiba saja hatinya terasa bergetar.

Bukan hanya Gaara, Naruto pun merasakan hal yang sama hingga membuat keduanya menatap kearah patung hokage.

‘Perasaan ini...’ batin Gaara dan Naruto bersamaan kemudian keduanya tersenyum lebar.

Seorang pria paruh baya berambut putih panjang kini tengah berdiri dihadapan daimyo, untuk mendiskusikan siapa kage berikutnya.

“Jiraya, kini Konoha tak mempunyai pemimpin. Bagaimana kalau kamu saja menempati posisi ini” kata Daimyo 1.

“Benar, kita tak bisa berlama-lama membiarkan posisi ini kosong” ucap Daimyo 2

“Maaf saja, aku tak berminat sama sekali untuk menempati posisi ini.”
Ucap pria yang di panggil Jiraiya.

“Bagaimana kalau saya memberikan saran saja??” lanjutnya.

“Siapa kandidatmu itu?” tanya daimyo 1

“Cucu dari Hokage pertama, murid dari Hokage ke-3. Saya rasa ia adalah pilihan yang tepat” ucap Jiraiya dengan sangat mantap.

“Kau gila, bahkan dia saja tak ada di desa. Bagaimana dengan mu Kakashi, apa kau mau menempati posisi Hokage??” ucap Daimyo 2 dengan menatap pria berambut perak itu.

“Mohon maaf, saya merasa apa yang di sarankan Jiraiya-sama sangat lah masuk akal” tolak Kakashi secara halus.

“Kalian berdua ini kenapa tak ingin mengambil posisi ini???, kalian itu adalah shinobi yang hebat, bahkan guru dan murid dari hokage ke-4!!!” ucap Daimyo 3 dengan emosi.

Suasana semakin memanas dan Daimyo pertama hanya bisa menghela nafas.

“Baiklah Jiraiya, aku turut i maumu” ucap Daimyo 1 dan membuat  Daimyo yang lain menatap dengan tak percaya.

“Dengan ini kuberi misi, carilah Tsunade dan beri info tentang ini.” ucapnya dengan tenang.

“Tapi jika kau gagal membujuknya, maka harus kau yang menjadi Hokage selanjutnya” lanjutnya sambil berdiri dan meninggalkan ruangan yang gelap itu di ikuti Daimyo yang lain.

Disisi lain seorang pria berpakaian hitam sedang duduk dan menaruh gelas yang berisi ocha di meja, terlihat sebuah cincin di jemarinya.

“Kau tak akan pernah mendapatkan bocah yang ku lindungi” ucap seorang gadis dibalik bayangan.

Pria itu menyadari di luar ada yang sedang mengintainya, ya jounin itu adalah kakashi. Kebetulan ia melihat Asuma dan Kurenai sedang jln berduaan, Kakasih memberikan isyarat dan mereke semua bergegas mengepungnya.

Pria yang menjadi incaran itu tengah berdiri di tengah  jembatan di hadapannya ada Kakashi, dibelakang ada kurenai dan Asuma.

‘Corak awan merah itu...?’ batin Kurenai

“Buronan kelas SS, Uchiha Itachi. Apa niatmu berada di Konoha?” Tanya Asuma.

Suasana mencengkram, tiba-tiba seseorang berpakaian hitam mirip dengan Itachi berdiri di belakang Kakashi.

‘Tambah 1 orang lagi???’ batin Kurenai yang mulai berkeringat dingin.

‘Orang ini bukan yang bersama Itachi tadi’ batin Kakashi terkejut bukan main.

Pertarungan 3 vs 2 tak terelakkan lagi, namun 3 jounin Konoha belum cukup mengahdapi kedua buronan itu.

Itachi merasa waktunya banyak terbuang, ia menggunakan Mangekyou saringan dan meloloskan diri.

Seseorang yang menyaksikan pertarungan itu dari awal langsung meninggalkan tempat. Dan Kakasih mencoba melihat dari ekor matanya.

‘Siapa dia?' Batin Kakasih yang merasa ke kalahan nya.

Naruto tampak senang karena pagi ini ia di hampiri oleh gurunya yang sering di panggil petapa genit dan diajak belajar di luar desa.

Latihan itu terasa amat seru dan membuat Naruto tidur di bawah pohon, Jiraiya duduk disamping Naruto dan duduk dengan tenang.

“Apa yang membuatmu kemari” ucap Jiraiya dengan tenang.

“Jaga Kurama, jangan sampai ia tertangkap awan merah” ucap seseorang yang duduk di belakang Jiraiya dan tersekat pohon.

“Akatsuki?, tak kusangka mereka sudah sampai sini. Bagaimana bisa kau mendapat informasi ini?” tanya Jiraiya.

“Jika bertemu langsung menurutmu baikkah?” nadanya mengejek.

“Suaramu merdu dan halus, tapi kenapa kau suka melakukan hal-hal berbahaya ini” heran Jiraiya.

“Kau mencari Tsunade dengan bertanya ke rentenir itu tak akan berpengaruh, pergilah ke wilayah ini. Kau akan langsung bertemu” ucapnya sembari meninggalkan tempat itu, dan terlihat orang tadi meninggalkan sebuah gulungan.

“Sepertinya aku akan membutuhkan banyak uang untuk meyakinkan wanita tua itu” lirih Jiraiya sembari menatap langit.

Sasuke terbangun dari tidurnya ia melihat beberapa perawat sedang membahas 3 jounin yang terluka dan itu membuat Sasuke membelalakan matanya.

‘Benarkah orang itu kembali??’ batin Sasuke yang mulai berkecamuk dihati.

“Sasuke, kau sudah bangun???” tanya Kakashi yang tiba-tiba saja di depan pintu.

“Dia kembali ???” tanya Sasuke.

“Kau perlu istirahat” ucap Kakashi yang mengalihkan pembicaraan.

“Apa benar ia kembali?” ulang Sasuke yang meremas selimutnya.

“Haah....”

Kakasih hanya bisa menghela nafas saat mendengarkan penuturan Sasuke, dan ia berjalan mendekat ke arah Sasuke. Namun...

“Iya, dia kembali. Tapi bukan kau yang dicari” ucap seseorang yang sedang duduk di jendela ruang rawat Sasuke.

Kakashi sangat terkejut melihat seseorang berjubah hitam mirip dengan orang yang di intai tadi, bahkan. Bagaimana bisa jounin sepertinya tak merasakan cakra dari orang yang di yakini Kakasih adalah anak perempuan dan dilihat, tubuhnya tak setinggi Sasuke.

“Kenapa kau ikut campur?” ucap Kakashi.

“Lebih baik ia tersakiti akan kejujuran dari pada kebohongan” ucap gadis itu

“Alangkah baiknya ia mengahadapi orang itu, supaya memiliki ambisi yang kuat bukan?” lanjutnya sambil menolehkan kepala hingga terlihat hidungnya yang mancung serta kulitnya yang putih bersih.

“Toh, biarkan kamu paham dengan sendirinya. Yang biasanya buruk belum berarti itu seburuk itu, tapi jangan sampai keburukan itu menelanmu dengan senang hati” jelas gadis itu dan menghilang dengan cepat.

Disini Sasuke mulai bertanya-tanya, apakah keputusannya ini tepat atau memang ia harus mencari arah yang lebih dalam lagi meski ia dipandang bukan orang baik.

Time for the moon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang