Sasuke membuka pintu depan rumahnya dan melihat ke arah gerbang sembari menajamkan penggelihatannya dengan cara menyipitkan kedua matanya lalu, orang yang tadi berdiam diri sesaat di gerbang mulai melanjutkan langkahnya dengan perlahan.
Tuk...tuk...tuk...
Terdengar suara langkah kaki yang seirama dari orang yang berjalan mendekati Sasuke, terlihat dari bayangan saat ia berjalan tampak sangat anggun dan Sasuke bertanya-tanya mengapa seseorang menghampiri rumahnya saat tengah malam seperti ini.
Seseorang berhenti tak jauh dihadapan Sasuke, awan yang berjalan menutupi bulan kini mulai berjalan menjauhi bulan. Bulan kembali menyinari malam meskipun tak bisa menyangi mentari namun cukup menemani sang malam dengan sunyi tanpa suara. Cahaya bulan memeperlihatkan sesosok gadis yang ada dihadapannya, Mata Sasuke langsung terbelalak kaget kemudian berkaca-kaca saat melihat itu.
Entah mengapa Sasuke merasa kecewa saat melihat sosok yang ada dihadapannya, ingin rasanya memeluk gadis yang ada dihadapannya dan mengukir senyuman diwajahnya. Jadi teringat pertemuan pertamanya dengan gadis yang ada dihadapannya sangat berbeda dengan sekarang. Tak ada senyuman, di mata gadis itu tak ada sedikitpun kebahagiaan bahkan seolah-olah ini adalah perpisahan seperti empat tahun yang lalu ia datang dengan senyuman dan pergi begitu saja disaat blood moon terjadi.
Seorang gadis cilik tersenyum dengan sangat menawan, senyumannya seketika membuat orang lain yang melihatnya ikut tersenyum. Wajahnya terlihat cerah bercahaya bagaikan bulan di tengah malam ini, yang menjadi saksi bisu pembantaian klan Uchiha. Entah dari mana gadis cilik ini bisa masuk kedalam tempat perkumpulan klan Uchiha dan gadis cilik yang ada dihadapannya.
Sasuke akui bahwa ia terpesona akan wajah cantik dan manis yang bahkan tak jauh dari wajah ibunya yang damai dan menenangkan, pandangan Sasuke mulai memudar namun ia sayup-sayup mendengar yang ia yakin suara lembut dari gadis yang ada dihadapannya.
"Besok, waktu saat di malam bulan. Temui aku dikuil milik Hyuuga".
Pagi yang indah Sasuke mulai terbangun dari tidurnya dan semuanya serba putih serta aroma antibiotic menusuk hidungnya. Sasuke tersadar bahwa dirinya berada dirumah sakit Konoha saat ia mengubah posisi tidurnya menjadi duduk. terdengar kebisingan disekitarnya dan Sasuke melihat dua orang perawat yang mengenakan seragam putih dari celah tirai.
Dua orang perawat itu tengah berbincang tentang kabar terbaru yang terjadi diKonoha, Sasuke hanya bisa melihat perawat itu dengan serius dan berdoa tentang yang Sasuke alami itu hanyalah sebuah mimpi buruk.
"Kudengar dia saja yang selamat dari pembantaian Klan Uchiha?" Tanya perawat 1.
"Ia menjadi Uchiha terakhir, setelah kakaknya menghilang begitu saja dua bulan yang lalu saat misi" jelas perawat 2.
DEG...
Ternyata semuanya yang dilihat Sasuke bukanlah mimpi, tetapi kenyataan yang harus sasuke terima begitu saja dan kenyataan yang harus ia dengar adalah ia menjadi Uchiha terakhir semuanya terlalu menyakitkan untuk Sasuke terima begitu saja.
"Eh, dia sudah bangun lebih baik kita temui hokage ke-3 saja" ucap perawat 2.
"Iya, aku tak mau terkena kesialan dari Klan Uchiha" ucap perawat 1.
"Ayo kita pergi" ajak perawat 1. Kemuadian kedua perawat itu pergi begitu saja.
Sasuke hanya menahan amarah dan kesedihannya dengan cara meremas selimutnya hingga kusut. Seorang jounin mengawasi Sasuke, ia adalah Hatake Kakashi. Saaat Kakashi melihat Sasuke dari luar jendela ia merasa sangat terkejut, kemudian pergi meninggalkan Sasuke seorang diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Time for the moon
FanfictionPembantaian Klan besar yang menyisakan Klan Uchiha terakhir yakni Uchiha Sasuke dan disaksikan oleh Bulan pada malam itu juga sang penyelamat yang terikat oleh benang merah dengan Uchiha terakhir. Hinata, gadis keturunan murni yang tak diakui oleh K...