Awal Pertemuan

595 60 2
                                    

Angin malam berhembus dengan dengan perlahan dan dinginnya terasa menusuk kulit hingga ketulang. Tampak seorang anak laki-laki yang berusia 13 tahun berambut reven, berwajah tampan, berkulit putih, dan mata onxy nya yang begitu kelam tapi menawan kini, duduk santai di blangkon kamarnya yang berada dilantai dua.

Uchiha Sasuke, adalah nama pria yang kini tengah menatap sekeliling halaman rumahnya dan di langit bulan sedang bersinar dengan terang, namun malam ini terasa sangat berbeda karena tak terlihat satupun bintang yang bersinar menemani sang bulan. Sasuke melihat sekilas ke arloji yang melekat di tangan kanannya yang ternyata menunjukkan sudah tengah malam.

KRRIIIEEETTT....

Sasuke hendak masuk kekamarnya tiba-tiba mendengar suara gerbang rumahnya langsung melihat kearah gerbang yang terbuka begitu saja, namun tak ada seorangpun yang melewati gerbang itu. Jika Sasuke ingat-ingat kembali, Ia telah mengunci gerbang rumahnya dan kuncinya ia selalu bawa kemana saja.

Sasuke teringat dengan kejadian lima tahun yang lalu, pembantaian klan Uchiha yang begitu melekat di dalam ingtannya dan seakan-akan mendarah daging ditubuhnya. Orang yang paling dihormati dan dikaguminya begitu tega membunuh keluarga serta teman-teman klannya lalu menyisakan dirinya seorang diri, diwaktu ia pulang sekolah melewati ia gerbang masuk komplek kediaman Uchiha yang begitu dihormati oleh seluruh orang di desa kecil yang berkembang dengan pesat, ia lihat beberapa orang tergeletak di sekitar jalanan dengan beberapa luka sayatan dan banyak sekali genangan darah.

"Kenapa banyak orang yang tergeletak disini? Apakah ada penyerangan didesa?" bingung Sasuke.

"Ayah, ibu, dan kakak bagaimana dengan mereka?" panik Sasuke.

Sasuke berlari dengan cepat kearah rumahnya lalu memasuki gerbang rumahnya dan terasa sekelebat bayangan lewat begitu saja. Sasuke dengan cepat mencari keberadaan orang tuanya dan melihat bahwa ayah dan ibunya ditusuk dengan sebuah pedang tepat didepan matanya, sedangkan orang yang membunuh kedua orang tuanya tersenyum begitu senang dan tawanya begitu menakutkan bagi Sasuke.

"AYAH!!!....IBU!!!...... " jerit batin Sasuke.

Air mata Sasuke jatuh secara perlahan, giginya saling bergemeletuk, tubuhnya bergetar hebat karena ketakutan. Sedangkan pria paruh baya yang membunuh orang tua Sasuke itu mulai menarik pedang yang ia hunuskan tadi dan berjalan maju kearah Sasuke yang masih terdiam begitu saja ditempatnya. Terlihat sangat jelas wajah pria yang membantai klannya karena cahaya bulan di tengah malam dan Sasuke hanya bisa bersiap menerima hunusan pedang yang akan melewati tubuhnya.

"Oh, jadi kau Uchiha terakhir?, bersiaplah bertemu dengan penciptamu" ucap pembunuh itu dengan angkuh.

TRAAK....

Tampak seorang gadis cilik melindungi Sasuke dengan pedang kayu yang ada digenggamnya dan membuat pembunuh serta Sasuke terkejut karena pedang yang dimiliki pembunuh itu bisa ditangkis semudah itu oleh gadis cilik satu tahun dibawah Sasuke.

Suara langkah kaki terdengar begitu keras yang akan mendekat kearah rumah Sasuke, sang pembunuh itu langsung melarikan diri sedangkan sang gadis cilik tiba-tiba saja berbalik kearah Sasuke dan sesaat Sasuke menatap wajah gadis cilik yang ada dihadapannya langsung terpesona, entah kenapa pandangan Sasuke mulai buram serta semuanya menggelap. Namun sebelum itu Sasuke sayup-sayup mendengar gadis cilik itu berbisik ditelinganya.

Time for the moon Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang